22

5K 220 27
                                    

Hola! Bad day or good day today?!

Jadi aku lagi coba buat Damn, He's Hot! chat version/AU version di instagram! Yang penasaran bisa langsung klik link instagram aku di bio wattpad ku, ya! Jangan lupa like, comment dan follow!

Jadi aku lagi coba buat Damn, He's Hot! chat version/AU version di instagram! Yang penasaran bisa langsung klik link instagram aku di bio wattpad ku, ya! Jangan lupa like, comment dan follow!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yakin gak mau tau seberapa lucu ocehan Belvina?

***

Sore menghantarkan angin sejuk yang membelai lembut tubuhnya, menerbangkan sebagian rambutnya yang tak ia ikat. Pintu balkon yang ia buka, membuat angin memasuki ruangan kamar North. Pria itu masih terpejam. Setelah mendapat pemeriksaan dari dokter yang Bu Ririn panggil karena Papi tengah melakukan perjalanan bisnisnya seperti biasa dan Mami tentu sibuk dengan desain-desain pakaiannya yang harus terus digarap.

Tadinya Belvina ingin sekali ikut terpejam, namun di sinilah ia. Duduk di kursi balkon. Menatap lugas pada sosok yang tiba-tiba saja membuka pintu balkon. Entah datang darimana. Memanjat mungkin?

Dengan tangan yang menyilang angkuh di depan dadanya, Belvina akhirnya mengangkat suara lebih dulu.
"Lo mau maling?"

Sosok itu menggaruk tengkuknya.
"Kagak. Iseng aja."

"Iseng gak mungkin senekat itu. Tinggi, Juna. Kalo lo gak terlatih gak mungkin bisa sampai sini. Bahkan tanpa alat?" ujarnya dengan kecurigaan yang tentu saja sudah ia tumpuk sejak lama. Dan akhirnya, Belvina menemukan Juna datang.

Yap. Juna si bocah monyet yang tingkah bulol dan menyebalkannya sudah di tingkat paling atas. Kekasih Jeni.

"Gue dari dulu emang suka parkour aja. Jadi latihan sendiri. Lo aja yang gak tau."

"Jeni tahu?"

Juna menggeleng.
"Enggak. Gue emang suka nyembunyiin kemampuan hebat gue sih. Yakali dipamerin."

Belvina berdecih.
"Udah deh bilang jujur, lo tuh apa? Salah satu pengawal gue?"

"Ngapain gue jadi pengawal? Lo perlu dikawal? Orang pada takut sama lo."

Mulut lemes Juna memang sialan sekali. Namun Belvina tak ingin terpancing.
"Gue tau lo jago ngelacak orang. Tapi gue mau tau fungsi lo apa di sini? Pemberi informasi?"

"Anak bawang aja, kayak North. Gue butuh uang, North butuh otak gue yang pinter dan kemampuan gue yang hebat. Jadi, ya. Meski gak bisa selalu kawal lo. Gue selalu tau lo di mana. Bisa dibilang gue yang selalu ngasih informasi seperti kata lo," jelas Juna dengan kesombongan yang terselip.

"Jadi lo pasti kenal Bali. Kenapa gue gak boleh tau dia apa dan siapa?"

"Karena kalo gue ngasih tau informasi dia ke lo. Gue bisa abis, Bel. Mikir dong."

Damn, He's Hot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang