31

3.8K 232 51
                                    

Hola! Bad day or good day today?!

Ada Damn, He's Hot! chat version di instagram! Yang penasaran bisa langsung klik link instagram aku di bio wattpad ku, ya! Jangan lupa like, comment dan follow!

Selamat membaca semua!

***

Gemericik air membelai pendengarannya saat langkah kaki North membawanya mendekat menuju tempat Thomas berada. Belvina menyandarkan kepala pada bahu North, berdiam, memeluk punggung itu dengan nyaman.

Hingga langkah North terhenti di ambang pintu, terlihat Thomas yang tengah sibuk menghisap batang rokok. Asapnya mengepul, membuat Belvina ingin pergi jika saja tidak mengingat tujuannya berada di sini.

Dengan pelan, Belvina turun dari punggung North. Membiarkan Thomas menatapnya dalam diam pada kursi di dekat kolam renang.

"Sendiri?" tanya North sembari merapihkan rambut Belvina yang tergerai, tidak ingin mengikat rambutnya sama sekali. Ia mengambil alih handycam yang gadis itu bawa.

"Iya. Tapi jangan pergi. Lo jauhan aja," pinta Belvina yang diangguki North. Pria itu menurut, melangkah meninggalkannya. Bisa Belvina lihat, North melangkah menuju ujung, duduk di kursi pantry setelah mengambil satu tube es krim vanila dari kulkas.

"Mau berdiri di sana sampai kapan?"

Teguran itu membuat Belvina mengalihkan pandang. Ia dengan segera menutup pintu kaca pembatas setelah menatap North yang memberi anggukan kecil. Memberi jawaban dari isyarat Belvina, agar dia tidak pergi.

"Kamu takut pada saya, Belvi?" Thomas yang telah mengusak putung rokoknya hingga padam itu menyesap kopi hitamnya dengan santai. Menatapi Belvina yang bergerak canggung, duduk di kursi yang hanya berbatas meja di sisinya.
"Ingin bertanya apa?"

Kikuk, Belvina menggaruk tengkuknya sebelum membuka mulut untuk bersuara.
"Kabar Moma? Louisa."

"Aunt Lu? She's fine." Thomas meletakkan cangkirnya dengan tenang. Menatap Belvina dengan tatapan yang tidak pernah tidak tajam itu.
"Wanna see her?"

Belvina menatap mata Thomas seketika.
"Is it okay if I call her?"

"No. Bukan panggilan. Bertemu langsung, saya menawarkan itu."

"But, Papa-"

"Papa selalu berlebihan," sarkasnya, memotong perkataan Belvina yang belum selesai.
"Karena Aunt Lu sedikit gila," akunya.

"Gila?" Belvina bertanya terkejut namun dengan nada pelan.

Thomas mengangguk, membenarkan keraguan itu.
"Gila. Dia sempat ingin membunuhmu."

"Karena?"

"Karena gila, tentu saja," jawabnya tak berpikir lama.
"Terkadang orang yang gila tidak bisa mengendalikan pikiran dan tingkah lakunya."

"Jadi karena itu, Mami-"

"Dia yang paling marah." Thomas kembali memotong perkataannya.

Damn, He's Hot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang