23

4.6K 211 18
                                    

Hola! Bad day or good day today?!

Jadi aku lagi coba buat Damn, He's Hot! chat version/AU version di instagram! Yang penasaran bisa langsung klik link instagram aku di bio wattpad ku, ya! Jangan lupa like, comment dan follow!

Jadi aku lagi coba buat Damn, He's Hot! chat version/AU version di instagram! Yang penasaran bisa langsung klik link instagram aku di bio wattpad ku, ya! Jangan lupa like, comment dan follow!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yakin gak mau tau seberapa lucu ocehan Belvina? Dan seberapa protective nya North?

***

North memijat pelan pelipisnya, menatapi 5 orang yang memandangnya dengan cengiran tak bersalah. Ia yakin, biang onarnya pastilah Belvina.

"Ngapain?"

Belvina menunjuk alat-alat karaoke yang terpasang di sisi kiri ruangannya. North jadi menyadari jika bukan hanya rusuh, mereka juga menghancurkan kamarnya. Hanya meja komputer milik North yang tak tersentuh sama sekali.

"Rapihin," pintanya.

Namun memang tidak tau diri, lima orang itu menggeleng. Kembali duduk santai.

"Nantilah, capek," ujar Rony meluruskan kakinya.

"Kenapa di kamar gue?" tanya North. Ia mengangkat penutup telinga yang entah sejak kapan terpasang di telinganya.
"Ini siapa yang pasang?"

Belvina mengangkat telunjuknya, mengaku.
"Gue. Biar lo gak keganggu sama suara kita."

"Bisa di bawah, Belvi."

"Gue gak tega ninggalin lo sendirian di kamar. Nanti kalo lo bangun, mau minum tapi lemes dan berakhir jatuh atau pas ngambil gelas, gelasnya meluncur dan pecah gimana? Nanti kena kaki atau tangan atau kepala lo. Gue kan khawatir."

Menghembus pelan, North menggeleng tak habis pikir. Gadis itu tidak salah. Tapi North tidak selemah itu. Dan tentu, ia lebih baik ditinggal sendirian dibanding ditemani lima orang yang tidak ada warasnya sama sekali.

"Udah makan semua?"

Kelima orang itu mengangguk kompak. Menunjuk bungkus pizza yang sudah kosong tak tersisa. Juga brownies yang masih tersisa satu potong.

North menatap Belvina yang kini sudah duduk di atas ranjangnya.
"Gue makan apa?"

Belvina menggaruk tengkuknya.
"Ini tengah malam. Tadi Bu Ririn udah nyiapin bubur sih. Mau gue panasin aja?"

North mengangguk.
"Mau. Gue laper."

"Yaudah tungguin. Jangan tidur lagi." Belvina bergerak hendak keluar dari kamar, namun sebelum itu ia minta ditemani oleh Jeni dan Dere. Karena pasti, lantai bawah telah sepi. Mami menginap di butiknya, dan Papi masih seminggu lagi pulangnya. Para pekerja di rumah itu mungkin sudah tidur.

Damn, He's Hot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang