Happy monday!
Jadi aku lagi coba buat Damn, He's Hot! chat version/AU version di instagram! Yang penasaran bisa langsung klik link instagram aku di bio wattpad ku, ya! Jangan lupa like, comment dan follow!
Yakin gak penasaran?
***
Kediaman baru yang sudah satu bulan Belvina tinggali itu masih terasa asing. Meski kehangatan perlahan menjalari hatinya. Hanya Belvina yang tidak terbiasa dengan besarnya rumah, yang bahkan untuk memanggil mbak Lani, teman rumah kesayangannya pun harus menggunakan intercome atau ponsel.
"Belvi mau sarapan apa, sayang?" Giana menarik kursi untuk di duduki sang putri. Ia masih berdiri, menunggu Belvina memilih menu sarapannya.
"Mama duduk aja, Belvi bisa ambil sendiri." Belvina sungkan sekali jika harus dilayani oleh Mamanya sendiri.
Giana menggeleng.
"Mama mau mengganti semua waktu yang terbuang sama kamu. Jadi...," Giana menepuk lengan putrinya dengan senyum lembut.
"Biarkan Mama memanjakan kamu. Oke?"Belvina membalas senyuman itu dengan senyum lebar khasnya. Ia mengangguk, kemudian menunjuk nasi goreng seafood yang Giana masak.
"Belvi mau nasi goreng."Maka dengan senang hati, Giana mengambilkan menu sarapan yang putrinya inginkan.
"Cukup?" tanya memastkan."Cukup," jawab Belvina.
"Makasih, Ma. Sekarang Mama juga makan. Ayo duduk lagi."Giana terkekeh pelan, ia menuruti Belvina dengan duduk di kursi seberang. Piringnya sudah ia penuhi tadi dengan menu yang sama.
"Papa belum juga pulang?" Belvina menatapi kursi kosong di tengah meja makan, berada di antara keduanya, yang biasa Dimitre tempati. Namun seminggu ini, kesibukan pria itu membuatnya tak pulang-pulang.
"Papamu memang gila kerja, Belvina. Sudah diperbolehkan tanpa kursi roda ya langsung pergi kesana kemari tanpa tau waktu. Padahal dia belum sepenuhnya sembuh. Dokter masih menyarankan untuk istirahat lebih lama. Tapi ya, gitulah. Mama angkat tangan. Papamu itu kepalanya sekeras baja."
"Kayak North. North juga gitu. Giliran sakit aja nyalahin Belvina mulu. Katanya gara-gara Belvi yang suka tantrum, dia jadi sakit. Padahal pas jadi ketos beuh! Sibuknya, ngalahin semut pekerja. Tapi North pasti nemuin Belvina sepulangnya. Bawain jajan," sambungnya bercerita.
"Kamu beneran mau nikah sama North setelah lulus?" Mengingat cerita Aneth, Giana jadi penasaran dengan alasan mengapa putrinya ingin cepat-cepat menikah.
Namun Belvina menggeleng.
"Gak jadi. Kata Thomas dia becanda pas bilang Belvina harus cepet keluar dari keluarga ini." Raut Belvina berubah kesal seketika.
"Katanya juga Belvi bodoh karena mau-mau aja percaya sama perkataannya. Lagian, dia mukanya selalu datar, selalu serius. Belvi kan gak tau kapan dia lagi becanda kapan lagi serius. Mana Belvi udah capek-capek nyari calon suami kesana kemari."
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn, He's Hot!
Teen Fiction18+, be wise guys! Di mata Belvina, North itu menyebalkan, jahil, dan overprotective. Maka dengan ketiga pandangan itu Belvina melabeli North sebagai musuh besar yang harus selalu ia recoki tiap hari. Hingga Belvina menemukan North bertelanjang da...