PEREBUT!

61 13 0
                                    

     Haneul pulang ke rumah, ingatannya masih tentang Ji Yun saat sore tadi di butiknya. Bahkan perkataan dan kekecewaan yang Gi Nam lontarkan saat mengantar Ji Yun pulang masih terus memenuhi kepalanya. Keberadaan Lee Yoo Mi-mertuanya tidak ia sadari.
     “Ya, Haneul-a! Ada apa? Kau tampak gelisah?”Haneul tersentak kala melihat mertuanya. “Jangan bilang kalau kau dan Tae...,”
     Haneul menggeleng cepat saat Yoo Mi menduga bahwa dirinya kembali ada masalah dengan Taeyong. Tampak kelegaan terlihat dari wajah sang mertua melihat gelengan Haneul. Ia memang berharap dengan berbaikannya mereka bersama Taeyong bisa membuat keharmonisan keluarga besar mereka kembali. Maka dari itu, tadi ia sempat over thinking saat melihat mimik wajah menantunya.
     Haneul memilih duduk, merebahkan tubuhnya ke sandaran sofa empuk berwarna putih beludru yang tertata di ruang keluarga. Beberapa kali ia memejamkan mata lalu menghela napas. Tidak lama berselang Hwan Jae juga baru saja pulang. Melihat sang ibu dan istrinya di ruang keluarga membuat Hwan Jae sejenak singgah.
     “Apa semuanya baik-baik saja?”tanya Hwan Jae, Yoo Mi hanya mengedikkan bahu lalu mengarahkan wajahnya ke Haneul.
     “Aku bingung. Posisiku seolah terhimpit dua sisi tebing yang terus bergerak menghimpit tubuhku,”ucap Haneul pelan membuat dua pendengar masih belum bisa menangkap akan maksud dari perkataannya.
     “Maksudmu bagaimana? Terhimpit? Terhimpit apa maksudmu?”Hwan Jae menatap bingung istrinya itu.

Flashback on

     Haneul mengikuti mobil Ji Yun dimana beberapa satpam butiknya ikut memegangi Ji Yun yang lepas kendali. Setelah menghubungi Gi Nam, Haneul meminta sopir Ji Yun agar mengantarnya pulang. Karena khawatir dan perlu menjelaskan pada Gi Nam, Haneul terus membuntuti dari belakang.
     “Gi Nam, aku masih bingung. Apa depresi yang Ji Yun alami separah ini?”tanya Haneul. Ia begitu khawatir melihat kondisi Ji Yun yang saat ini telah diberi suntikan obat penenang oleh dokter.
     “Itu semua juga karena kalian,”sarkas Gi Nam pada Haneul.
     “Maksudmu bagaimana?”Haneul tampaknya masih belum menangkap akan maksud dari sahabatnya itu.
     “Kau jangan pura-pura tidak tahu, Kim Haneul. Bukankah selama ini kau dan suamimu itu sangat mendukung agar Ji Yun dan Haneul bisa bersatu. Kalian terus saja memberikan janji manis pada putriku. Kalian beri dia harapan tapi sekarang, kalian seolah lepas tangan begitu saja!”Gi Nam tertawa getir sementara Haneul diam menunduk.
     Haneul tidak menampik jika apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu benar adanya. Selama ini, Haneul bersama suaminya seolah menebar janji manis pada Ji Yun. Namun, sekarang mereka benar-benar tidak lagi bisa berbuat apa-apa. Bahkan mereka belum sempat menjelaskan semua keputusan mereka pada Ji Yun.
     “Gi Nam-a, aku mengakui ini juga salah kami. Tapi, kami benar-benar tidak bisa terus-terusan memaksa Taeyong untuk menerima perjodohan ini. Bukan hanya Ji Yun yang mendapatkan hal buruk atas perjodohan paksa ini. Taeyong pun demikian, apakah kau pikir selama ini putraku itu baik-baik saja? Tidak! Dia tidak baik-baik saja,Gi Nam. Ia tertekan, pendiriannya berubah,kau tau itu!"tutur Haneul. “Harusnya kita sama-sama berbenah sebagai orang tua. Aku dan suamiku hanya berusaha membuat keluarga kami kembali seperti dulu. Maka sebaiknya kau juga berusaha jelaskan  semua pada putrimu. Jangan justru terus menghasutnya dengan segala ambisi yang mustahil!”
     Bukannya sadar Gi Nam hanya tersenyum getir lalu mengusir Haneul dari kediamannya. Meski telah dibentak, Haneul sedikit memberikan dukungan moral atas apa yang menimpa mereka saat ini. Tidak terkecuali perihal Gi Nam yang akan diceraikan  oleh Kyun Sook, seperti yang Ji Yun katakan  tadi.

Flashback end

   “Kau tidak perlu terlalu memikirkannya,Haneul! Langkah yang kalian berdua ambil merupakan langkah yang tepat. Mungkin saja awalnya Ji Yun akan sulit menerimanya. Tapi, itu lebih baik dibandingkan dia terus berharap,”Yoo Mi menenangkan menantunya.
     “Apa yang dikatakan eomma benar. Kita memang salah tapi kita akan lebih salah lagi jika masih terus mengikuti ego. Ini jalan yang terbaik. Baik untuk Taeyong dan baik pula untuk Ji Yun. Mungkin tidak bisa secara langsung, tapi perlahan Ji Yun pasti akan menerima suatu saat nanti. Meski butuh waktu,”imbuh Hwan Jae.
    
*****

WHEREWHITAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang