PENGORBANAN

49 12 0
                                    

     “Dita, maaf sebelumnya jika keputusan ini akan menyakitimu. Tapi, appa tidak bisa membiarkanmu terus dicaci maki oleh ayah Taeyong seperti tadi,”ujar Kwang Soo. Ia tampak tidak main-main dengan ucapannya itu. Meski sebelum-sebelumnya ia tetap membiarkan putrinya bersama Taeyong. Namun, melihat perlakuan dari Hwan Jae tadi membuatnya naik pitam dan sama sekali tidak bisa mentolerirnya lagi.
     “Ya, tidak bisakah kau tenang sebentar. Aku tau, tindakan dan perlakuan Pak Lee pada Dita tadi benar-benar keterlaluan. Tapi, apa kita juga akan berlaku seperti dirinya dengan menentang hubungan Dita dan Taeyong?”protes Ratna. Meski dirinya juga tidak terima, ia masih bisa berpikir sedikit lebih jernih dibandingkan dengan suaminya.
     “Appa, aku paham bahwa kau melakukan ini semua demi diriku. Tapi, aku mohon untuk sebentar saja. Paman Hwan Jae juga sudah mengizinkan. Hanya sampai Taeyong melewati masa kritisnya dan sembuh. Itu saja, setelahnya aku, aku akan menuruti kemauan appa maupun paman Hwan Jae,”pinta Dita memohon pada sang ayah.
     Namun, Kwang Soo tampaknya tidak goyah, ia masih saja kukuh dengan keputusannya tadi. Rasa sakit melihat perlakuan yang diterima putrinya membuat ia tidak rela jika putrinya mendekati keluarga Taeyong lagi. Detik kini berganti menit, namun Kwang Soo masih bungkam tidak merespon permintaan Dita.
     “Dita, na...,”ucapan Kwang Soo terhenti oleh kedatangan beberapa orang. Keadaan pintu rumah yang tidak terkunci membuat mereka bisa melihat langsung ke dalam rumah.
     “Miane! Maafkan kami!”ucap salah seorang dari mereka yang berjumlah 6 orang tersebut.Mereka membungkuk kecil sembari meminta maaf karena merasa lancang.
     Kwang Soo lantas mempertanyakan maksud kedatangan mereka. Salah seorang diantara mereka tadi lalu menjelaskan jika saat tengah malam tadi, Taeyong mendatangi toko mereka dan meminta mereka untuk datang ke kediaman keluarga 'PARK' untuk memberikan kejutan atas ulang tahun Dita.
     “Dia mendatangi toko kami yang memang buka hingga 24 jam. Dia sepertinya sangat menginginkan rencana kejutannya berjalan dengan baik, padahal saat itu tampak jika ia tidak enak badan. Bahkan beberapa kali ia memijat kepalanya saat di toko kami,”ujar pria tersebut.
     “Benar,Pak. Sebenarnya dia mengatakan jika akan mengabari kami dan akan datang bersama kami, tapi sampai siang hari kami tidak mendapat panggilan darinya. Padahal dia sudah membayar lunas jasa kami. Makanya kami berinisiatif datang kesini. Kami pikir mungkin saja dia lupa mengabari kami,”imbuh yang lainnya.
     Kwang Soo dan Ratna tampak tidak menyangka mendnegarkan penuturan mereka. Sementara Dita, dia justru semakin merasa bersalah atas segala yang terjadi pada Taeyong saat ini.
     “Ini semua karenaku?!”lirih Dita.
     “Terima kasih atas inisiatif kalian kemari. Tapi, maaf bukan bermaksud apa-apa. Namun, saat ini kondisi tidak memungkinkan,”ujar Kwang Soo. Orang-orang tersebut paham lantas pamit pergi.
     Ratna terus menenangkan Dita yang terus menyalahkan dirinya sendiri. Bahkan sampai memukuli dirinya. Ratna memeluknya, ia tahu benar jika saat ini keadaan putrinya benar-benar terguncang. Kwang Soo sendiri tampaknya masih tidak habis pikir dengan segala tindakan nekat Taeyong sampai harus mengalami kecelakaan parah hanya demi memberikan kejutan atas ulang tahun putrinya.

*****

     “Kabar baik!!!”seru Gi Nam saat ia berhasil memaksa Hwan Jae memberitahunya keberadaan Taeyong. “Ji Yun-a! Kau ini sejak tadi makan terus!”tegur Gi Nam pada Ji Yun yang tampak tidak mendengarkan dirinya.
     “Ya, eomma! Aku makan karena kau baru bisa memberi makanan yang enak seperti ini. Padahal dulu jika aku akan makan, hanya tinggal memilih makanan yang ingin aku makan. Tidak seperti sekarang!”tutur Ji Yun membuat GI Nam naik pitam.
     “Ow, jadi kau ingin mengatakan jika kau menyesal karena ikut denganku. Kau ingin mengatakan jika kau akan menjilat ludahmu sendiri dan kembali ke Appamu? Begitu?!"sentak Gi Nam membuat Ji Yun menciut ketakutan. “Apa kau akan kembali ke orang-orang yang sama sekali tidak mendukung apapun untukmu?Hah?! Hanya aku, hanya aku yang selama ini terus menyokongmu untuk mendapatkan apa yang kau inginkan. Tapi, sekarang kau justru seperti ini?!”
     “Bukan seperti itu. Tapi, bukankah kau punya uang cukup untuk sekedar membeli makanan lezat!”cicit Ji Yun sembari menunduk tidak kuasa menatap sang ibu.
     “Kau tau, sampai saat ini eommamu ini belum atau bahkan tidak akan mendapatkan pembagian harta dari appamu. Jika saat ini kita masih terus mengikuti gaya hidup seperti dulu, maka kemungkinan uang yang kita miliki saat ini akan habis tidak tersisa,Ji Yun-a!”jelas Gi Nam. “Ok, lupakan hal itu! Sekarang sebaiknya kau bersiap dan ke rumah sakit. Taeyong saat ini dirawat dan masih dalam keadaan koma. Kau sebaiknya kesana, tunjukkan kekhawatiranmu!”
     Ji Yun tampak kaget mendengar informasi tentang Taeyong dari sang ibu. Apalagi saat mengetahui jika Taeyong saat ini masih dalam keadaan koma. Sekejap Ji Yu siap-siap dan gegas berangkat ke rumah sakit yang ibunya maksud. Ia sebelumnya juga sudah memberitahu Ji Seon tentang hal ini dan meminta Ji Seon ke kediaman keluarga'PARK'.
     “Bukankah ini kesempatan yang baik untukmu. Jadi, sebaiknya kau kesana dan berusahalah untuk merebut hati kedua orang tuanya terlebih dahulu,”ucap Ji Yu  diakhir obrolan via telepon tersebut.

WHEREWHITAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang