KETEMU CAMER NIH,YE!

65 13 2
                                    

     “Syukurlah polisi itu setuju membantu. Awalnya memang ragu karena ya saksi hanya aku. Tapi setelah memanggil dokter Min Yoon polisi setuju. Kita tinggal menunggu informasi terbaru saja dari mereka. Kau juga tidak perlu ke kantor polisi untuk memberikan keterangan,semua sudah aku beri,”Dita mengangguk lega mendengar penuturan Taeyong.
     “Semoga saja secepatnya mereka tertangkap!”harap Dita. “Tapi, kemarin kalian tidak ke tempat yang kalian duga base camp dari orang itu,kan?”wajah Dita berubah khawatir.
     “Tidak, kemarin kami langsung ke kantor polisi. Ada apa? Kau tampaknya sangat khawatir!”goda Taeyong membuat sebuah cubitan mendarat di lengan kekarnya.
     “Ya! Sudah pasti khawatir. Pakai ditanya lagi!”dengus Dita mengerucutkan bibirnya membuat Taeyong mencubit pipi Dita karena gemas.
     Ji Yun yang melihat keromantisan keduanya hanya bisa mendengus sebal. Niatnya yang ingin duduk berdekatan dengan Taeyong tidak terwujud, saat di ruang seni ia juga tidak bisa menjadi pasangan Taeyong dalam menari serta perlakuan Bu Jiwoon yang membuatnya jadi bahan tertawaan tadi benar-benar membuat kesan pertamanya di sekolah ini benar-benar buruk.
     “Mungkin saat ini kalian bisa romantis-romatisan seperti itu. Tapi, kupastikan hubungan kalian tidak akan bisa tenang!”batin Ji Yun.
     “Biasa saja liatnya!”Haechan memukul meja hingga membuat Ji Yun kaget karenanya.
     “Apa maksudmu? Apa kau ada masalah denganku?!”Ji Yun bangkit penuh amarah.
     “Kedatangan kau di kelas ini saja sudah masalah. Masalah yang kau buat sendiri!”balas Haechan tidak kalah.
     “Kalian bisa diam tidak?! Sebentar lagi mata pelajaran kembali di mulai,”Ji Seon menengahi.
     Ji Yun kembali duduk dan memutar malas kedua bola matanya. Tangannya ia lipat. Haechan pun demikian, ia segera duduk namun dengan ekspresi menahan tawa membuat Yuta sedikit menyentil kepalanya.
     “Kau ini benar-benar!”Yuta sedikit tertawa lalu menggelengkan kepalanya melihat tingkah Haechan tadi.
     “Kita itu harus menjadikan kelas ini sebagai neraka bagi si Ji Yun itu. Biar tidak betah dan get out dari sekolah ini!”imbuh Haechan.
     Selang beberapa saat, mata pelajaran terakhir dimulai. Kondisi kelas cukup tenang hingga pelajaran berakhir. Semua siswa menghela napas lega saat keluar kelas.
     “Jadi kan ke apartemenku?”tanya Taeyong pada Dita yang masih sibuk merapikan ranselnya. “Nenek sudah menghubungimu kan?”
     “Sudah. Memangnya kau benar-benar belum memajang dekorasi yang waktu itu nenek beli untukmu?”tanya tidak tidak habis pikir. Taeyong mengangguk sembari menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. “Kau ini benar-benar. Padahal itu sudah lama. Itu artinya kau anggurkan lagi barang-barang itu di kardus.”
     “Kau tau sendiri, aku sama sekali tidak paham akan hal interior. Terlebih aku tidak suka jika barang-barang berantakan. Jadi, daripada membuatnya berantakan maka lebih baik aku diamkan di kardus,”dalih Taeyong.
     Mereka lantas saling pamit dengan teman-teman yang lain. Dita dan Taeyong pergi lebih dulu dibandingkan yang lainnya. Kemudian disusul Jungwoo dan Soodam serta yang lainnya.
     “Jika saja aku lebih cepat,Dit!”ucap Ji Seon pelan dari jauh saat menyaksikan kepergian Taeyong dan Dita. Meski tidak mengetahui secara pasti, Ji Seon bisa memastikan jika keduanya telah resmi menjadi sepasang kekasih. Segala hal yang Taeyong tunjukkan bisa Ji Seon sebagai pertanda jika ia sudah menjadikan Dita miliknya. Ji Seon menghela napas.
     “Wow! Ternyata sang ketua kelas menyukai sekertarisnya!Wow!”Ji Yun ternyata mendengar ucapan Ji Seon yang tadi.“Tapi, sayangnya sekertarisnya sudah menjadi milik orang lain!”
     Ji Seon memilih mengacuhkan Ji Yun dan pergi. Namun, Ji Yun terus menghalangi setiap langkahnya.
     “Kau mau apa? Hah?!”dengus Ji Seon. “Jika tidak ada kepentingan denganku, lebih baik kau minggir!”Ji Seon hendak melangkah namun dicegat lagi oleh Ji Yun.
     “Kau menyukai Dita dan aku sudah lama dijodohkan dengan Taeyong...,”
     “Tapi Taeyong menolak,kan?!”Ji Seon tersenyum singkat. “Lebih baik kau minggir! Aku sama sekali tidak mau ikut campur urusan kalian!”
     “Bagaimana kalau kita kerja sama?!"Ji Seon menghentikan langkahnya saat mendengar tawaran dari Ji Yun. “Jika kau tertarik dengan tawaranku, kau bisa menghubungi ku atau mengatakannya saat di sekolah. Ini kartu namaku. Kuharap kau memikirkannya baik-baik. Kau mencintai Dita, maka ini cara satu-satunya agar kau bisa mendapatkan apa yang kau inginkan!”hasut Ji Yun lalu bergegas pergi meninggalkan Ji Seon yang masih diam membisu di tempatnya.

WHEREWHITAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang