SEMUA PATUT DIPERTANYAKAN

61 12 0
                                    

     Pagi hari tampak cerah meski tidak secerah wajah sebagian besar siswa yang sedang dihadapkan selembar soal semester. Perhatian mereka benar-benar berpusat pada barisan soal yang harus mereka jawab dalam waktu 90 menit.
     “Ternyata percuma mengetahui rumusnya tapi tidak dengan langkah-langkahnya,”keluh Haechan. Kondisi rambutnya tampak tidak serapih saat ia datang pagi tadi. Ia termasuk siswa yang menggunakan sistem kebut semalam jikalau akan menghadapi semester ataupun tes harian. Meski banyak sumber yang tidak menyarankan sistem tersebut.
     Hampir keadaan di semua kelas terlihat sama. Pengawas setiap kelas tampak beberapa kali berjalan mengawasi siswa karena ditakutkan melakukan kecurangan.
     Waktu 90 menit kini telah berlalu setengahnya. Pengawas lantas memberitahukan sisa waktu yang dimiliki siswa untuk menjawab soal. Melihat waktu yang tersisa, para siswa seolah merasa waktu berjalan lebih cepat dari biasanya.
     “Itu jamnya normalkan? Masa ia, tinggal 30 menit lagi,”keluh Jungwoo saat melihat jam dinding kelas dan menandakan waktu yang mereka miliki tersisa kurang dari 30 menit lagi.
     “Kau tinggal berapa lagi?"tanya Jaehyun yang sedikit berbisik agar tidak terdengar oleh pengawas.
     Jungwoo hanya memberikan isyarat yang mengartikan jika ia masih memiliki 10 soal yang belum ia kerjakan termasuk soal essay. Jaehyun lantas mengkode Mark bermaksud menanyakan hal yang sebelumnya ia tanyakan pada Jungwoo.
     “Sembilan lagi,”ucap Mark pelan, namun seketika ia diam dan kembali fokus ke kembar soalnya saat pengawas menatap tajam ke arahnya.
     Bel berbunyi menandakan waktu telah selesai. Beberapa siswa sepertinya belum selesai menjawab soal. Terlihat dari ekspresi mereka saat memeriksa kembali jawaban yang telah mereka tuliskan di lembar jawaban.
     Kantin menjadi tempat bagi mereka untuk mengistirahatkan otak sejenak setelah terkuras, serta mengisi perut mereka untuk energi menghadapi soal semester kedua hari ini.
     “Apa sebaiknya kita belajar bersama saja setiap pulang. Bukankah kita pulang lebih cepat dan punya waktu luang belajar bersama cukup lama,”usul Zuu.
     “Yap, benar sekali! Aku setuju, daripada belajar sendiri-sendiri malah membuat semakin pusing saja,”imbuh Haechan menjadi yang paling pertama setuju akan usulan Zuu.
     Mereka juga membenarkan dan setuju akan usulan yang disampaikan oleh Zuu. Belajar bersama akan membuat mereka lebih mudah memahami hal yang mungkin mereka belum mengerti. Setelah semua sepakat akan melakukan belajar bersama di cafe Dita yang menurut mereka mempunyai vibes yang sangat cocok untuk mereka belajar. Apalagi pada halaman belakang cafe yang sejuk dan tenang.
    “Dit, si Ji Yun tidak pernah mengangguk,kan?”tanya Jinny disela mereka makan.
     “Ia, tadi aku juga ingin bertanya seperti itu? Biasanya kan dia itu pasti akan mencari gara-gara padamu,”imbuh Mark.
     “Bukannya bagus ya kalau Ji Yun tidak lagi mengganggu Dita eonni dan Taeyong?”sahut Soodam yang diangguki oleh Jungwoo.
     “Justru karena itu kita perlu bertanya. Kenapa secara tiba-tiba Ji Yun tidak lagi mencari masalah pada Dita dan Taeyong,”tutur Yuta.
     “Jangan-jangan dia sedang merencanakan  sesuatu lagi,”Minji ikut berkomentar.
     Dita juga sependapat dengan teman-temannya begitu juga dengan  Taeyong. Pasalnya mereka tahu benar bagaimana sifat terjang yang dimiliki oleh Ji Yun yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan yang dia mau. Sedangkan yang mereka lihat sekarang, Ji Yun seolah acuh.
     “Mungkin karena sudah menemukan sirclenya sendiri,”celetuk Haechan. Ia berkata demikian juga bukan karena ngasal saja. Tapi, memang saat ini Ji Yun sudah memiliki dua orang teman yang merupakan siswa dari kelas XI, kakak kelas mereka.
     “Apa benar Ji Yun merencanakan sesuatu? Tapi, apa?”batin Dita bertanya-tanya.
     “Kau jangan pikirkan itu! Saat ini kita sedang semester, jangan sampai hal itu membuatmu kepikiran dan gagal dalam semester ini,”Taeyong menggenggam erat tangan kiri Dita yang bisa ia rasakan sedikit terasa dingin. “Makan saja!”
     “Oh ia, bagaiman tentang penyelidikan polisi? Apa sudah ada kemajuan?”tanya Taeil mengalihkan tema pembicaraan.
     Taeyong menjelaskan semua ya g polisi sampaikan jika sampai saat ini masih belum ada kemajuan. Merekapun masih berpegang kukuh jika pelaku tersebut benar-benar dilindungi oleh orang besar hingga sampai saat ini keberadaannya tidak terlacak oleh pihak kepolisian. Namun, yang menjadi pertanyaan besar diantara mereka adalah siapa yang berniat setega itu kepada Dita? Serta apa masalahnya pada Dita?
     Namun, pembahasan mereka terhenti saat Ji Seon datang menghampiri mereka di kantin.
     “Pak Han memanggil seluruh pengurus ke kelas ke ruangannya. Katanya untuk memberikan beberapa cabang olahraga dan seni yang akan digelar setelah semester ini,”ujar Ji Seon.
     “Berarti bukan hanya Dita noona,kan!”nyinyir Haechan sembari menatap tajam Ji Seon.
     “Ya, buka  cuman Dita. Tapi, Lea juga!”imbuh Ji Seon.
     Dita dan Lea lantas bangkit berdiri hendak mengekor pada Ji Seon yang terlebih dulu melangkah. Namun, Ji Seon berhenti saat melihat Taeyong yang sama sekali bukan pengurus kelas justru mengikuti mereka juga.
     “Apa aku harus mengulanginya kembali?"tanyanya pada Taeyong yang sama sekali tidak menggubrisnya. “Hanya pengurus kelas saja!”tegas Ji Seon yang tampak mulai habis kesabaran.
     “Lagi pula siapa juga yang ingin ikut rapat. Apa salah jika aku mengantar pacarku sendiri sampai di depan ruangan Pak Han?!”jelas Taeyong menekankan kata-katanya.
     Dita yang hendak menegur urung saat tangannya sudah digenggam mengikuti Taeyong. Melihat kepergian Dita, Lea pun menyusul. Sementara Ji Seon masih diam berdiri berusaha menahan amarahnya. Belum lagi yang lainnya terlihat meledek dan meamanas-manasinya terutama Doyoung dan Haechan yang terlihat tertawa puas.
     “Setidaknya rasa stres menghadapi soal semester tadi lumayan berkurang setelah bisa  memanas-manasi si ketus itu!”seru Haechan sembari bertepuk tangan  dengan Doyoung. Sementara yang lainnya hanya geleng-geleng melihat tingkah mereka.
    
*****

WHEREWHITAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang