LUKA & PENYESALAN

85 13 0
                                    

     Pembukaan pekan olahraga dan seni benar-benar meriah. Dengan segala pertunjukkan dari beberapa siswa menambah keriuhan dan keseruan pembukaan hingga beberapa cabang olahraga serta kesenian yang diperlombakan benar-benar menjadi hiburan bagi siswa.
     Semua siswa yang telah ditunjuk untuk mewakili kelas di bidang olahraga dan seni benar-benar tidak main-main. Mereka benar-benar melakukan yang terbaik untuk memenangkan medali untuk kelas mereka.
     “Keren sekali pacarku ini!”puji Dita pada Taeyong yang baru saja mengganti seragamnya menggunakan seragam tim basket.
     “Baru sadar ya, kalau pacarnya ini seperfect ini!”sahut Taeyong lalu berlagak bagaikan model membuat Dita tertawa.
     “Ternyata bucinnya JungDam sudah mulai mendapat saingan!”sindir Yuta yang diangguki cepat oleh Haechan. Namun, nampaknya sindiran tersebut bagaikan angin lalu pada dua sejoli itu.
     Setelah semua yang tergabung ke dalam tim basket kelas telah siap, mereka lantas segera ke lapangan. Tampak juga tim dari kelas XI B yang menjadi lawan mereka telah berada di pinggir lapangan.
     Sorak-sorai siswa yang menonton menandakan dimulainya pertandingan cabang olahraga basket. Ditempat lain juga sedang berlangsung beberapa cabang olahraga. Namun, nampaknya basket menjadi daya magnet terbesar bagi siswa lain untuk menontonnya.
     Dita bersama yang lainnya berdiri di tepi lapangan menyoraki dan meneriakkan semangat untuk tim kelas mereka. Meski saat akhir-akhir pertandingan mereka juga harus segera mengganti seragam menggunakan seragam tim basket juga, karena ia dan Lea juga tergabung untuk tim basket wanita perwakilan kelas. Meski harus terburu-buru, mereka masih bisa menyaksikan poin terakhir yang menentukan kelas mereka yang menang untuk pertandingan pertama.
     “Jadi Man of the match,nih!”goda Dita sembari memberikan air mineral dingin pada Taeyong.
     “Yang di kasih cuman Taeyong hyung?”protes Haechan menekuk wajahnya.
     “Ambil sendiri,tuh!"sahur Lea menunjuk sekotak besar berisi air mineral dingin.
     “Oh ia, kalian akan lawan kelas berapa?"tanya Yuta yang baru saja menuangkan sebotol air mineral ke kepalanya. Kalian bayangkan saja bagaimana pesonanya. Gadis-gadis dari kelas lain yang melihatnya terlihat berteriak histeris dibuatnya.
     “Kelas XII C, jagoan sekolah. Rata-rata pemainnya merupakan tim basket wanita sekolah,”jawab Lea terdengar pesimis.
     “Jangan pesimis seperti itu. Tidak ada yang tau pasti akhir dari pertandingan seperti apa. Jadi, kalian harus optimis,”ujar Yuta.
     Kelas XII C memang menjadi kandidat terkuat untuk basket wanita. Hal itu seperti dengan apa yang Lea katakan tadi. Beberapa diantara mereka masuk tim utama untuk basket wanita di sekolah.
     Hasilnya, sesuai dengan apa yang sudah ditebak oleh rata-rata penonton. Kemana gan diraih oleh kelas XII C. Meski demikian, bisa dilihat dengan jelas jika kelas X A mampu memberikan perlawanan yang cukup.
     Para tim basket berkumpul, Baik tim wanita maupun pria. Pak Han selaku wali kelas memberikan semangat dan selamat untuk tim pria yang meraih kemenangan perdana. Ia juga memberikan semangat bagi tim putri yang harus menelan kekalahan.
     “Baiklah, itu saja. Kalian bisa ke ruang ganti untuk menganti seragam kalian. Untuk siswa yang masih ada bagian di cabang olahraga lain ataupun bagian seni, kalian bersiap sesuai jadwal,ya!"ucap Pak Han mengakhiri amanatnya.
     Taeyong yang bahkan belum mengganti pakaiannya dihampiri oleh Jonhy yang memberitahukan jika saat ini Dita ada di UKS sekolah. Bahkan tanpa bertanya penyebab Dita dibawa ke UKS, Taeyong langsung berlari meninggalkan ruang ganti lalu menuju ke UKS. Yuta,Jonhy dan Haechan pun mengekor di belakang.
     “Minggir!"Taeyong menarik mundur Ji Seon yang berdiri di samping bangsal tempat Dita berbaring. “Ini kenapa kakimu bisa luka seperti ini?”
     “Tadi...,”
     “Aku tidak bertanya padamu. Jadi, stop berbicara dan menjawabnya, paham!”sentak Taeyong yang kesal oleh Ji Seon.
     Melihat keadaan yang mulai tidak kondusif membuat Jonhy dan yang lainnya keluar serta menarik Ji Seon keluar dari UKS. Meski butuh perjuangan juga menarik Ji Seon untuk keluar dari sana.
     “Kau itu sudah diminta keluar, masih saja kukuh ingin di dalam? Mau apa? Mau jadi nyamuk?”cerocos Jaehyun pada Ji Seon.
     “Nyamuk Aedes aegypti!”imbuh Haechan sembari melipat tangannya dan menatap Ji Seon tajam.
     Ji Seon pun pergi meninggalkan UKS setalah mendapat berbagai pertanyaan yang membuatnya terpojokkan.

WHEREWHITAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang