“Taeyong, jujur saja aku juga ingin katakan semuanya padamu. Tapi, tidak bisa. Paman sudah berjanji untuk tidak mengatakan semuanya padamu. Bahan beberapa kali paman membujuknya agar mengizinkan paman memberitahumu. Tapi, Dita terus menolak,”ujar Kyun Sook mengatakan dengan jujur apa yang membuatnya masih menutup rapat keberadaan Dita saat ini.
Jujur saja Kyun Sook sudah sangat kasihan melihat bagaimana perjuangan Taeyong bahkan hingga tahun telah berganti semangatnya masih sama. Tidak pernah surut sama sekali.
“Entah bagaimana besarnya rasa takut yang saat ini menyelimuti anak itu? Bahkan saat semuanya terbongkar, ia masih kukuh tidak ingin keberadaannya diketahui oleh Taeyong,”batin Kyun Sook menatap nanar kepergian Taeyong.*****
Keadaan ternyata masih sama. Taeyong sampai saat ini belum mengetahui dimana Dita sebenarnya. Ayah dan ibunya yang masih bersama namun bagaikan orang asing. Gi Nam yang masih menjalani hukumannya di dalam sel penjara semnatar Ji Yun yang tengah menjalani proses penyembuhan. Ia bahkan menolak untuk ke sekolah agar ia bisa dengan benar-benar melupakan akan obsesinya pada Taeyong.
“Hari ini merupakan hari kelulusan,Dit. Kau tau, saat pertama kali mengungkapkan perasaanku saat itu juga kutentukan bahwa saat kelulusan tiba aku akan melamarmu. Tapi, bahkan hingga saat ini aku belum mengetahui kau ada dimana?”batin Taeyong. Ia kini berdiri dengan setelan baju kelulusan di rooftop. Beberapa kali ia membayangkan jika seandainya Dita ada disana dan mereka merayakan kelulusan dengan penuh kebahagiaan.
Uforia kelulusan benar-benar terasa kurang bagi Taeyong. Bahkan setelah menghadiri acara perayaan yang khusus dihadiri oleh para siswa yang kini telah menjadi alumni. Ia kini memutuskan segera pulang. Mengistirahatkan badan dan pikiran.
*****Dita POV
Setelah kembali dari acara kelulusan sekolah, kurebahkan tubuhku di sofa. Segera kucek sosial media FAIHS, seharusnya disana sudah terpampang foto-foto kelulusan. Kubayangkan jika diriku juga bisa lulus disana. Berbahagia bersama teman-teman dan tentunya Taeyong.
Aku sudah mengetahui segalanya dari paman Kyun Sook. Berkali-kali dia membujukku agar mengizinkannya memberitahu pada Taeyong tentang keberadaanku. Akan tetapi, aku benar-benar tidak bisa. Aku terlalu takut. Aku takut jika kami kembali bersama, maka sesuatu yang buruk akan menimpa Taeyong. Kedengarannya memang sedikit membingungkan. Tapi, itulah yang kurasakan saat ini. Ada ketakutan luar biasa dalam diriku.
“Dit, lagi apa?”kuusap air mataku saat melihat kedatangan ibu ke kamarku. “Percuma dihapus, ibu tau kamu sedang menangis!”
Sudah kuduga, aku ini pembohong yang payah jika berhadapan dengan ibu. Segala gerak-gerikku benar-benar bisa ia ketahui. Sama seperti saat ini.
“Dita, apa kau sungguh baik-baik saja saat ini?”ibu menatapku dalam-dalam. “Suasananya sudah membaik. Kenapa kau tetap ingin bersembunyi seperti ini?”
Aku menggeleng, aku tau ibu sudah tau apa alasanku. Jika ada hal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa takut ini, maka akan aku lakukan. Namun, nyatanya ketakutan ku ini benar-benar tidak bisa hilang. Hampir 3 tahun aku berusaha menghilangkannya. Namun, nyatanya nihil.
“Apa kau tidak kasihan padanya? Sekarang kau juga sudah dewasa. Coba pikirkan lagi, buang jauh-jauh pikiran buruk itu. Kau harus bisa melupakan tuduhan buruk itu. Karena semuanya tidak benar,Dit!”tutur ibu. Tangannya meraih tanganku lalu ia elus dengan lembut. Tatapannya seolah meyakinkanku. Aku ingin tapi tidak bisa.
“Aku merindukannya,Bu. Tapi, rasa takut itu selalu muncul,”lirihku memeluk erat ibu. Mencurahkan segala keresahannya padanya.
Bahkan beberapa kali ibu dan appaku kembali ke Korea aku sama sekali tidak ikut. Padahal ibu dan appa telah membujukku untuk ikut. Namun, aku terlalu takut. Ya, lagi dan lagi.
“Dit, hanya satu yang ingin ibu katakan,”kembali ibu menangkup wajahku. “Kamu jangan egois seperti ini! Sekali lagi, semua hal yang terjadi telah ditentukan. Hal yang terjadi bukan karena kau hadir di kehidupan Taeyong,bukan!”
Aku bertanya pada diriku sendiri beriringan dengan ibu yang meninggalkan kamarku. Aku egois? Benarkah?Dita POV end
*****
Taeyong sendiri memutuskan untuk fokus untuk menyelesaikan kuliahnya. Itu bukan berarti ia berhenti dalam tujuannya untuk mencari keberadaan Dita. Sedangkan Dita yang saat ini masih berada di Indonesia, ia menganggap jika Taeyong benar-benar melupakan dirinya. Apalagi kabar dari Kyun Sook mengatakan jika Taeyong tidak lagi pernah menanyakan perihal Dita padanya.
Waktu terus berjalan, tidak banyak yang berubah. Kedua orang tua Taeyong memutuskan untuk tetap bersama, meski hubungan keduanya tidak lagi seperti dulu. Ji Yun yang sedikit demi sedikit mulai sembuh dan bisa melupakan obsesinya terhadap Taeyong.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Taeyong diberi kedudukan yang selama ini diisi oleh sang nenek. Hal itu membuat kedudukan Taeyong di perusahaan kini lebih tinggi dibandingkan sang ayah. Beberapa teman-teman Taeyong juga dirangkul untuk bekerja di perusahaan milik keluarga 'LEE'.
“Hari ini kita ada jadwal apa,Mark?”tanya Taeyong pada Mark yang menjadi asistennya di kantor.
“Hari ini tidak terlalu banyak. Hanya ada dua jadwal, ya kau paham saja, hyung. Akhir tahun,”ujar Mark.
Saat berada Taeyong dan teman-temannya jika memanggil satu sama lain memang sama seperti biasa. Namun, jika ada karyawan lainnya maka mereka memanggil sebagaimana mestinya.
Selain Mark, ada Haechan,Taeil dan Doyoung, yang juga ikut bergabung di kantor dengan posisi yang berbeda-beda. Sedangkan yang lainnya seperti Jinny, Minji dan Soodam yang bergabung ke kantor Jungwoo. Zuu dan Lea yang bergabung ke perusahaan milik Yuta. Serta Jaehyun dan Jonhy yang masing-masing meneruskan usaha keluarga di bidangnya masing-masing.
“Hyung, kita liburan akhir tahun kira-kira kemana,ya?”seloroh Haechan memasuki ruangan Taeyong. “Hitung-hitung bonus begitu atas kerja kami,”ujarnya seraya menaik-turunkan kedua alisnya.
“Kalau belum ada rekomendasi, tenang saja kami ada rekomendasi!”sambar Taeil dan Doyoung yang tiba-tiba saja masuk, cukup membuat ketiganya kaget.
“Cakep! Sekalian reunian!”imbuh Haechan yang dibenarkan oleh Taeil, Doyoung dan jangan lupa Mark.
“Aku sudah tau kita akan liburan akhir tahun dimana,”ucap Taeyong sembari menatap lekat kalung yang kini ia pegang. Sontak mendengar jawaban itu membuat teman-temannya berteriak senang karena antusias.
Doyoung yang merupakan admin grup chatt mereka lantas mengabarkan rencana liburan bersama sekaligus reunian mereka. Tanpa menunggu lama, pengumuman yang Doyoung buat langsung mendapat respon dari yang lainnya. Mereka juga sudah lama menunggu momentum tersebut. Jadi, saat ada hilal reunian langsung mereka setujui. Bahkan, Jaehyun mengatakan jika kemanapun tujuannya mereka pasti setuju.
“Memangnya kita akan liburan kemana,Hyung?” tanya Haechan dengan ekspresi penasaran.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEREWHITAL (TAMAT)
Fiksi PenggemarBerusaha sama-sama kuat atas apa yang bertubi-tubi datang. Hingga saat salah satunya memilih mundur dengan dalih untuk kebaikan sang kekasih. Namun, nyatanya itu justru membuatnya sakit dan terpuruk bagi keduanya.