Eleanor Calanthe dan Leone Natheron dijodohkan oleh keluarga mereka. Bagi Eleanor pernikahan ini adalah tradisi keluarganya, Yaitu dengan menikahi seorang prajurit hebat notabene seorang pahlawan perang. Namun disisi lain dia tidak pernah bertemu de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Found you again . . . .
Eleanor kembali ke rumahnya bersama kakaknya Joffrey. Begitu masuk ke dalam bangunan rumah dia sudah disambut oleh ayah dan ibunya.
Ayah Eleanor yaitu tuan Ruel akhirnya dapat membuang nafas lega setelah putrinya kembali ke rumah mereka. Sedangkan ibu Eleanor yaitu Nyonya Cecilia sangat senang dengan kepulangan putri sulungnya, Tapi wajah kaget dengan kondisi Eleanor yang penuh dengan lumpur tidak dapat ditahan oleh Nyonya Cecilia.
"Kenapa dengan dirimu!"Histeris sang ibu, Suaranya yang melengking membuat telinga orang-orang disekitarnya tidak nyaman.
"Syukurlah kau pulang tapi dengan keadaan seperti ini, Sungguh tidak pantas Eleanor!"lanjut sang ibu memperlihatkan ekspresi tidak senangnya
"Apa ada yang melihatnya dengan kondisi seperti ini?"Tanya nyonya Cecilia sambil melirik kearah Joffrey orang yang dia suruh untuk mencari Eleanor.
Joffrey menggeleng kepada ibunya kemudian nyonya Cecilia menghela nafas dengan lega. "Baguslah, Aku tidak mau menjadi bahan gosip karena dirimu Eleanor!"Sekarang beralih lagi kepada Eleanor
Nyonya Cecilia berjalan ke depan lebih dekat pada Eleanor, Kemudian dia mengeluarkan sapu tangan dari balik gaunnya lalu membungkus tangannya dengan sapu tangan itu sebelum dia memegang lengan Eleanor.
Nyonya Cecilia menunjukkan ekspresi jijik, Bahkan dia tidak mau menyentuh lengan Eleanor kalau tidak dilapisi oleh sapu tangan. Nyonya Cecilia sangat menyukai kebersihan dan membenci hal-hal yang kotor, dan sebagai seorang bangsawan dia sudah mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tetap terlihat bersih dimanapun mereka berada namun bisa-bisanya putri sulungnya pulang ke rumah dengan keadaan penuh lumpur. Nyonya Cecilia menyebutnya seperti 'Babi yang tidur di lumpur'.
Eleanor membuang mukanya dan ikut memutar bola matanya kesal. "Setinggi kehormatan"Katanya mengulang kembali moto hidup ibunya yang sudah ditanamkan dikepalanya sejak kecil.
Joffrey dan tuan Ruel seperti tidak di anggap disana. Eleanor sudah malas mendengarkan pidato ibunya yang tidak ada henti-hentinya. Tuan Ruel tidak menghentikan istrinya karena jika dia coba hentikan maka dia akan mendapatkan pidato begitu juga dengan Joffrey. Dan cara untuk tidak mendengarkan pidato dari nyonya Cecilia adalah pergi meninggalkan ruangan itu.
Biarkanlah Eleanor yang membuat onar mendapatkan pencerahan dari ibunya, Entah dia dengarkan atau tidak.
"Ibu!"Eleanor menjeda pidato sang ibu kemudian dia tersenyum "Aku akan mandi! setelah itu, ibu bisa melanjutkan pidato ibu!"
