Eleanor Calanthe dan Leone Natheron dijodohkan oleh keluarga mereka. Bagi Eleanor pernikahan ini adalah tradisi keluarganya, Yaitu dengan menikahi seorang prajurit hebat notabene seorang pahlawan perang. Namun disisi lain dia tidak pernah bertemu de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Eleanor menggenggam gagang pintu di depannya, Dia menekan gagang itu kebawah sehingga pintu itu terbuka . Eleanor melangkahkan kakinya masuk ke dalam, Begitu masuk sensasi dingin menusuk kulitnya.
Kamar itu sangat dingin, mungkin karena pemiliknya sudah tidak di dalam. Kamar lain memiliki penghangat ruangan sementara kamar ini tidak sama sekali karena tidak memiliki pengguna.
Meski begitu, semua yang berada di kamar tersusun rapi dan bersih. Eleanor melihat semua sudut dari kamar yang digunakan oleh mendiang ibu kandung Luke, Tidak ada barang-barang penting selain hiasan-hiasan kamar pada umumnya.
Eleanor berkeliling, lalu dia menemukan sebuah buku harian dengan sampul cokelat berada di atas meja samping tempat tidur. Eleanor menyentuh permukaan buku itu, Lalu mengambilnya dan duduk di pinggir kasur.
Eleanor membuka halaman pertama dari buku Harian tersebut. Dia tidak mengenali tulisan tangan yang ada di beberapa halaman dari buku harian itu, Dia memastikan kalau tulisan tangan itu adalah milik dari Linnette Rosewood, Ibunya Luke.
Deretan kata-kata di setiap lembaran tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat Eleanor mengerti dengan maksud dari setiap kalimat.
Eleanor meletakkan kembali buku harian milik Linnette diatas meja, tempat dia menemukannya. Eleanor beranjak dari tepi ranjang, Dia berhenti tepat di depan tembok yang digantungkan sebuah bingkai besar yang ditutupi oleh tirai hitam transparan.
Tirai hitam yang menutupi bingkai besar dibaliknya segera dibuka oleh Eleanor, menampilkan lukisan cat minyak seorang wanita yang duduk dibangku sambil tersenyum.
Eleanor menyentuh permukaan lukisan itu, matanya menjelajahi lukisan dalam bingkai besar. Wanita bersurai cokelat, matanya berwarna hijau tua, Seperti batu permata zamrud. Senyumannya tipis, tapi dia tetap terlihat cantik. Dia memakai gaun berwarna lembut dengan renda yang membuatnya terlihat lebih indah.
Eleanor tersenyum miring, Hatinya meringis, Dadanya sesak dan saat dia menghirup udara, sesaknya semakin bertambah. Ketika Leone bersamanya, Pria itu selalu memujinya, Leone memuji rambut cokelat dan mata hijau yang tidak pernah Eleanor milik. Meski Leone mengatakan itu dalam keadaan tidak sadar.
Suaminya mengingat jelas bagaimana penampilan Linnette, sehingga dia terus menyanjung wanita itu. Bukankah sudah jelas kalau Leone sangat mencintai Linnette sampai tidak dapat melupakannya.
"Nona Linnette adalah kekasih Tuan Leone, Mereka memutuskan untuk menikah setelah Tuan Leone kembali dari medan perang."
Eleanor tersenyum pahit, Dia mendoakan keselamatan tunangannya setiap hari agar mereka bisa bertemu untuk mengikat janji di altar pernikahan. Sedangkan disisi lain, Leone menemukan cintanya pada wanita lain dan memutuskan untuk menikahinya setelah kembali dari medan perang.