Eleanor membantu Leone mengenakan pakaian perang dengan penuh perhatian, memastikan setiap bagian baju besi terpasang dengan sempurna. Wajahnya tetap tenang, meskipun perang yang akan dihadapi suaminya, perang antara Kartazen dan Entrinnia, kini tak terelakkan. Sebagai jenderal militer, Leone akan memimpin pasukan Entrinnia ke medan pertempuran.
Setelah Eleanor selesai membantunya bersiap, Leone berbalik, dan keduanya saling menatap dalam hening. Sebuah senyum tipis muncul di wajah Leone saat dia mengulurkan tangan, dengan lembut menyelipkan anak rambut Eleanor ke belakang telinganya. Sentuhan itu sederhana, namun penuh makna.
"Selama aku berada di medan perang, kau akan tinggal bersama ibumu, Nyonya Cecilia, di kediaman Calanthe. Di sana, kau akan aman."
Saat Leone bersiap untuk berangkat, Eleanor, yang sudah membantu suaminya dengan teliti, menatapnya dengan keraguan di matanya. Dengan suara lembut namun penuh ketegasan, dia bertanya, "Apakah perang ini tidak bisa dihindari, Leone? Tidak adakah cara lain selain pertumpahan darah?"
Leone yang sebelumnya tersenyum lembut, kini menatap Eleanor dengan sorot mata yang lebih serius. Dia menghela napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Tidak semua di dunia ini berjalan sesuai dengan harapan kita, Eleanor. Ada hal-hal yang tak dapat kita hindari, meskipun kita menginginkannya. Perang ini adalah salah satunya."
Leone melihat Eleanor menundukkan wajahnya, dengan lembut mengangkat wajahnya menggunakan kedua tangannya. Tatapan mereka bertemu lagi, dan dengan suara lembut, Leone berkata,
"Sayang, semuanya akan baik-baik saja."
Dia menatap Eleanor dengan penuh kasih sayang, Setelah itu Leone menundukkan kepalanya dan mencium dahi Eleanor cukup lama, seolah ingin mengabadikan momen tersebut sebelum mereka berpisah.
Ketika ciuman itu akhirnya terlepas, Leone memberikan senyum yang menenangkan sebelum berbalik. Dia berjalan keluar dari kamar mereka, meninggalkan Eleanor sendirian di dalam ruangan yang kini terasa hampa. Eleanor hanya berdiri diam, menatap punggung suaminya sampai pintu tertutup di belakangnya, berharap dalam hatinya bahwa ini bukan perpisahan yang panjang.
Eleanor membantu Leone mengenakan pakaian perang dengan penuh perhatian, memastikan setiap bagian baju besi terpasang dengan sempurna. Wajahnya tetap tenang, meskipun perang yang akan dihadapi suaminya, perang antara Kartazen dan Entrinnia, kini tak terelakkan. Sebagai jenderal militer, Leone akan memimpin pasukan Entrinnia ke medan pertempuran.
"Kembalilah sebagai pemenang, seperti yang selalu kau lakukan."
Saat ini, Entrinnia berada dalam situasi yang penuh ketegangan, namun juga menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Para prajurit, di bawah pimpinan Leone, telah meninggalkan ibu kota untuk pergi ke medan perang melawan Kartazen. Jalan-jalan yang biasanya ramai dengan prajurit berseragam kini tampak kosong, menciptakan suasana hening yang menyelimuti kota. Warga yang tersisa mengamati dengan cemas, berharap para prajurit yang pergi akan kembali membawa kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eleanor
RomanceEleanor Calanthe dan Leone Natheron dijodohkan oleh keluarga mereka. Bagi Eleanor pernikahan ini adalah tradisi keluarganya, Yaitu dengan menikahi seorang prajurit hebat notabene seorang pahlawan perang. Namun disisi lain dia tidak pernah bertemu de...