Eleanor Calanthe dan Leone Natheron dijodohkan oleh keluarga mereka. Bagi Eleanor pernikahan ini adalah tradisi keluarganya, Yaitu dengan menikahi seorang prajurit hebat notabene seorang pahlawan perang. Namun disisi lain dia tidak pernah bertemu de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebulan setelah kematian Tuan Ruel, kehidupan di keluarga Calanthe perlahan kembali ke rutinitas sehari-hari, meskipun bayangan duka masih menyelimuti.Gelar kebangsawanan Viscount Calanthe secara resmi diberikan kepada Joffrey, putra Tuan Ruel, yang kini memikul tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
Meski suasana di rumah kembali stabil, ada keheningan yang berbeda di kediaman Calanthe. Setiap sudut rumah terasa mengingatkan pada kehadiran Tuan Ruel yang kini telah tiada. Nyonya Cecilia, istri mendiang, tetap menjalankan tugas-tugasnya dengan tegar, namun sering terlihat termenung saat mengenang masa-masa yang telah berlalu. Namun dia tetap menunjukkan keteguhan hati dan membantu Joffrey dalam beberapa urusan keluarga.
Natalie, adik yang bungsu, juga merasakan kesedihan yang sama, meski dia berusaha untuk tetap ceria demi menjaga semangat keluarga.
Setelah menerima gelar Viscount Calanthe, Joffrey tidak hanya mengambil alih tanggung jawab sebagai kepala keluarga, tetapi juga merangkul peran baru sebagai sosok pelindung dan penopang bagi adik-adiknya, terutama Natalie, yang merupakan anak bungsu. Sebagai seorang kakak laki-laki, Joffrey memahami betapa pentingnya peran yang kini harus ia jalankan, bukan hanya sebagai pewaris gelar, tetapi juga sebagai figur ayah yang hilang dari kehidupan mereka.
Joffrey dengan penuh perhatian memastikan bahwa Natalie merasa aman dan didukung dalam masa-masa sulit ini. Dia sering menghabiskan waktu bersamanya, mendengarkan ceritanya, dan memberikan nasihat dengan penuh kasih sayang seperti yang dulu dilakukan oleh ayah mereka. Meski Joffrey terkadang merasa terbebani oleh tanggung jawab baru ini, dia berusaha sekuat tenaga untuk menunjukkan kekuatan dan ketenangan, agar adik-adiknya tidak merasa kehilangan sosok pelindung.
Setelah sebulan berlalu sejak kematian ayahnya, Eleanor memutuskan untuk kembali ke Narenth Manor, kediaman suaminya, Leone. Namun kehadirannya di sana tidak selalu terlihat oleh orang lain. Eleanor lebih sering menyibukkan dirinya dengan berbagai hal yang membuatnya jarang berada di sisi Leone.
Eleanor tetap menjaga hubungan yang baik dengan Leone. Mereka berbicara saat diperlukan, membahas urusan rumah tangga atau politik, namun ada jarak emosional yang mulai terlihat. Leone menyadari perubahan ini, namun dia memilih untuk tidak mendesaknya, memberi Eleanor ruang untuk meresapi semua perubahan yang telah terjadi dalam hidupnya.
Narenth Manor tetap berfungsi seperti biasanya, namun suasana di dalamnya menjadi lebih tenang dan sedikit muram. Eleanor yang dulunya penuh semangat, kini penuh dengan ketenangan yang penuh pertimbangan, seolah dia sedang mencari kembali dirinya yang hilang di tengah-tengah segala peristiwa yang telah dilaluinya.
Para pelayan menjalankan tugas-tugas mereka dengan teliti, namun ada satu hal yang menjadi pembicaraan di antara mereka. Nyonya rumah, Eleanor, tidak terlihat sepanjang hari. Sudah menjadi hal yang lumrah belakangan ini, tetapi tetap saja, ketidakhadirannya selalu meninggalkan jejak di hati mereka.