⚠️Berhubung aku lagi naskahan novel Orang tuanya Alvaro yang mau terbit. Jadi, aku akan update cerita ini kalau vote dan komennya dua-dua nya tembus, ya. Mohon pengertiannya soalnya lagi naskahan 🙏
Yang udah baca Takdirku Kamu 2 kalau mau beli novelnya, jangan lupa nabung walau pun terbitnya masih lama sih hehe. Tapi nabung aja dari sekarang, ya.
Bagi yang belum tahu Takdirku Kamu 2, itu cerita ortunya Alvaro. Masa-masa kecil Alvaro dan Shabira kebanyakan di cerita itu, kalau penasaran nanti bisa baca novelnya 🤍
Untuk chapter selanjutnya 570 vote + 3000 komentar. Dua-dua nya mesti tembus yaa.
Pastikan untuk selalu vote dan komentar di setiap baris kalimat.
Happy Reading 🤍
--------------------------------------------------------------
"Berbagilah suka, dan dukamu bersamaku. Jangan pernah menyimpannya sendiri, sebab aku akan selalu ada untukmu."
— Alvaro Danendra Pratama —
🕊🕊🕊
"Ana uhibbuki fillah, zaujati," ucapnya diakhiri senyuman.Aku terkejut sekaligus senang mendengar pernyataan cinta dari Bang Al. Sampai-sampai aku tidak bisa berkata-kata. Aku hanya terdiam menatapnya, dan tanpa terasa air mataku kembali menetes. Kemudian aku pun menangis karena bahagia. Ungkapan cinta yang aku nantikan dari lamanya, akhirnya terwujud juga.
"Humaira, kenapa kok malah nangis, hm?" ucap Bang Al sembari menangkupkan kedua tangannya di wajahku.
Aku masih terdiam sembari menangis.
Bang Al tersenyum menatapku."Sini duduk dekat aku."
Aku pun menuruti perintahnya, kemudian beranjak berdiri, lalu duduk di tepi bed pasien di sampingnya.
Tiba-tiba Bang Al memelukku, kemudian tangan kanannya mengelus punggungku."Maaf ya, kalau perkataanku bikin kamu sedih. Aku cuma pengin mengungkapkan perasaanku sama kamu."
"Sha nangis bukan karena sedih, tapi Sha nangis karena bahagia. Makasih Bang Al udah cinta sama Sha," ucapku yang masih dipelukannya.
Kemudian Bang Al melepas pelukannya, lalu dia tersenyum seraya menghapus air mataku dengan ibu jarinya.
"Seharusnya aku yang bilang makasih sama kamu, makasih udah mau sabar ngadepin sikap aku yang sering nyakitin kamu, makasih juga telah mencintaiku dengan tulus. Makasih ya, Sayangku," ucapnya sembari mengelus pipi kiriku.
Mendengar kata sayang dari Bang Al membuatku kembali terkejut sekaligus senang. Jantungku langsung berdegup sangat kencang. Sepertinya banyak kupu-kupu bertebaran di dalam perutku. Ingin rasanya aku berteriak, tetapi aku tahan. Kemudian aku segera memalingkan wajahku sembari tersenyum. Sebab, akan sangat malu kalau Bang Al melihat wajahku yang salah tingkah.
"Sayang, kok malah lihat ke sana sih? Sini lihat aku," kata Bang Al sembari menarik wajahku.
Ketika aku kembali menatap wajahnya. Tiba-tiba aku menjadi gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Hati
SpiritualSpin-off Takdirku Kamu 1 & 2 | Romance - Islami Shabira Deiren Umzey, dia berhasil memenangkan pria yang dicintainya meski dengan intrik perjodohan. Baginya, itu anugerah walau tidak bagi sosok yang saat itu mengatakan .... "Maaf. Aku tidak mencinta...