Chapter 11

2.9K 253 98
                                    

Pastikan untuk selalu vote dan komen di setiap baris kalimat. Makasih🤍

Happy Reading🤍

------------------------------------------------------------

Apapun yang menjadi takdirmu, akan mencari jalannya menemukanmu.

—Ali bin Abi Thalib—

🕊🕊🕊

Sudah satu jam lebih aku berada di studio tempat khusus pemotretan produk-produk FA Clothing yang berbeda tempat dengan butik. Kali ini aku hanya datang bersama Mbak Tania, sekretaris butik tanpa ditemani Tante Widya. Namun di studio ini ada beberapa tim fotografer, serta karyawan FA Clothing yang bertugas untuk melakukan pemotretan dan mempersiapkan pakaian-pakaian FA Clothing.

Aku terus memperhatikan tiga selebgram yang sedang melakukan pemotretan dengan produk abaya terbaru yakni Fatimah Abaya yang baru launching kemarin. Mereka nampak sangat cantik dan terlihat elegant ketika melakukan berbagai gaya yang telah diatur oleh dua orang fotografer kami. Tiga selebgram itu bernama Fanny, Amelia, dan Yasmin. Mereka terkenal dengan selebgram muslimah yang berpakaian syar'i, tentu saja cocok menjadi model butik kami.

Saat sesi istirahat aku menghampiri ketiga selebgram tersebut. Kami berkenalan terlebih dahulu, pasalnya aku baru bertemu dengan mereka hari ini. Sebab, selama proses pemotretan aku jarang ikut dikarenakan sibuk di butik.

"Katanya produk Abaya Fatimah waktu hari pertama launching langsung sold out, alhamdulillah ya, Mbak Shabira," kata Fanny.

Aku tersenyum. "Alhamdulillah, terima kasih ini juga berkat kerja sama kalian yang mau bantu mempromosikan produk kami."

"Sama-sama Mbak, Abaya nya emang bagus dan nyaman dipakai. Saya saja sering pakai abaya maupun gamis dari FA Clothing karena sebagus itu," ucap Yasmin.

"Benar kak Yasmin, aku saja kalau lagi pakai gamis atau kebaya dari FA Clothing pasti selalu minta di spill beli dimana sama followers ku," imbuh Amelia seraya terkekeh-kekeh.

"Alhamdulillah kalau banyak yang suka, saya turut senang mendengarnya," balasku diakhiri senyuman.

Produk gamis dan Abaya FA Clothing memang sudah banyak orang yang tahu dan pakai dari dulu. Hanya saja dulu aku tidak tertarik memakai gamis maupun Abaya, dipakai pun hanya sesekali. Akan tetapi, semenjak menjadi owner butik FA Clothing aku sering memakai abaya maupun gamis brand mendiang Mama ini. Walaupun hijab ku masih belum menutupi dada, tetapi, aku merasa bersyukur setidaknya ada perubahan dalam pakaianku dari sebelumnya yang selalu memakai celana.

"Permisi Bu Shabira." Mbak Tania menghampiriku.

Aku menoleh ke arahnya. "Ada apa Mbak?"

"Ibu Mega barusan menghubungi saya, beliau sedang dalam perjalanan menuju restoran Akira Back," balas Mbak Tania.

"Oh gitu, yasudah kalau gitu kita ke sana sekarang," balas ku.

Mbak Tania mengangguk. "Baik Bu."

Kemudian aku dan Mbak Tania langsung berpamitan kepada semua orang yang berada di studio ini. Setelah itu, kami keluar dari studio lalu langsung memasuki mobil dan berlalu pergi.

Selama perjalanan menuju restoran, kami hanya terdiam, dan aku fokus menyetir. Namun, tiba-tiba Mbak Tania yang duduk di sampingku mengajakku mengobrol.

"Saya kagum sama Bu Shabira," kata Mbak Tania.

Aku menoleh ke arahnya sekilas."Kenapa kagum Mbak?"

"Biasanya calon pengantin itu udah mengajukan cuti minimal H-2, tapi Bu Shabira masih saja kerja. Padahal besok  pernikahan Bu Shabira. Saya kagum karena selama Ibu jadi owner, saya nggak pernah lihat Ibu capek, mengeluh dan lain sebagainya. Yang ada terus semangat, dan memberi semangat kepada kami. Bahkan Ibu Shabira sering ikut lembur akhir-akhir ini. Secara tidak langsung Ibu membawa energi positif buat saya dan karyawan lainnya. Jadi nggak pernah capek atau malas lagi," jelasnya.

Pelabuhan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang