Chapter 14

3.5K 288 139
                                    

Bestie, kalian lebih suka Bab nya panjang atau pendek?

Jangan lupa untuk selalu vote dan ramaikan kolom komentar di setiap baris kalimatnya 🤍

Happy Reading 🤍

--------------------------------------------------------------

Ya Rabb... luluhkan hati suamiku untukku, dan buatlah dia mencintaiku karena-Mu.

Shabira Deiren Umzey

🕊🕊🕊

Setelah pengakuannya kalau Bang Al membutuhkan waktu untuk mencintaiku, aku dan dia sama-sama terdiam. Aku juga ragu hendak membalas apa, tidak mungkin juga aku memaksanya supaya cepat mencintaiku. Namun dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku yakin cepat atau lambat Bang Al akan mencintaiku.

"Sha, aku ke kamar mandi dulu," kata Bang Al memecahkan keheningan kami. Lalu dia beranjak berdiri.

Aku pun ikut berdiri. "Pakaiannya biar Sha siapkan ya, Bang."

"Nggak perlu," balasnya cuek tanpa menatapku. Kemudian dia langsung mengambil pakaian ganti dan handuk. Setelah itu bergegas masuk ke kamar mandi.

Sambil menunggu Bang Al keluar dari kamar mandi, aku memilih duduk di atas kasur sembari memainkan handphone. Ketika membuka aplikasi WhatsApp. Banyak sekali pesan ucapan selamat dari teman-temanku sewaktu di kampus, para klien butik, dan alumni teman-teman SMA yang tidak bisa hadir.

Namun, aku tertarik untuk membuka grup The Strong Girl. Kiran baru saja membagikan sebuah link berita. Dan beberapa link postingan base di aplikasi X. Aku membuka link berita terlebih dahulu. Judul berita tersebut membuatku menepuk jidat karena terkesan lebay. Bagaimana tidak? Judulnya seperti ini Pernikahan CEO Muda PT. Central Indo Utama dan Putri tunggal Pemilik Winata Group mengalahkan resepsi pernikahan anak Presiden Indonesia.

Lalu aku geleng-geleng kepala sekaligus miris ketika membaca komentar netizen di aplikasi X. Hanya karena Bang Al cucu dari Kakek Farhan yang mana pemilik saham kedua tertinggi di Indonesia, katanya aku akan menjadi istri yang sangat diratukan dan tidak akan mendapatkan kesusahan sampai keturunannya. Mereka belum tahu saja kalau Bang Al belum mencintaiku, tetapi aku berharap semoga saja suamiku itu akan mencintai dengan tulus dan memuliakan ku sebagai istrinya.

Mengingat soal harta dan kekayaan yang kita miliki, memang nggak ada habisnya jadi perbincangan. Padahal itu semua hanya titipan dari Allah. Bahkan, aku sendiri takut tidak bisa menggunakan harta tersebut dengan sebaik mungkin karena akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

Ada komentar netizen yang membuatku kesal membacanya. Netizen tersebut mengatakan dia siap menjadi istri kedua Bang Al, dan bahkan dia menunggu suamiku menjadi duda. Meskipun aku tahu itu lelucon, tapi aku benar-benar tidak suka dengan ketikan komentar nya.

"Dasar netizen," ucapku kesal sembari melemparkan handphone asal ke kasur.

"Kenapa?" Aku menoleh ke arah sumber suara ternyata Bang Al sudah keluar dari kamar mandi, dia sedang menggosok-gosokan rambutnya yang basah dengan handuk.

Seketika aku terdiam dan terpesona melihat penampilan Bang Al yang memakai kaos hitam dan juga celana panjang berwarna senada, apalagi rambutnya yang terlihat basah sangat tampan. Aku akui suamiku itu tampan, tetapi kali ini benar-benar sangat tampan.

Bang Al mendekat ke arahku. Kemudian dia memberikan handphone yang ku lempar tadi kepadaku. "Why? Any problem?"

"Cuma kesal saja sama salah satu komentar netizen di aplikasi X katanya dia mau jadi istri kedua Abang. Pernikahan kita jadi trending topik di berbagai sosial media. Masuk berita juga."

Pelabuhan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang