Bestie, yang punya Instagram jangan lupa ramaikan Au Pelabuhan Hati yaaa.. Karena sedikit berbeda dengan Wattpad.
Untuk chapter ini target 200 vote + 4000 komen. Bakalan update cepat kalau tembus.
Pastikan untuk selalu Vote dan komen di setiap baris kalimat.
Happy Reading 🤍
------------------------------------------------------------
Terkadang Allah patahkan hatimu karena Allah hendak merekatkanmu dengan yang lebih baik. Tetaplah percaya dan tetaplah bertakwa.
— Ustadzah Halimah Alaydrus —
🕊🕊🕊
Pagi ini aku sedang memasak nasi goreng sosis dan telur orak-arik untuk menu sarapan pagi bersama Kiran. Namun gadis itu tiba-tiba mengeluarkan cake red velvet berukuran sedang dari dalam kulkas. Kemudian membawanya ke meja makan, dan langsung memakannya.
"Ki, tumben kamu beli cake red velvet. Bukannya kamu lebih suka rasa vanila?" Aku bertanya dengan raut wajah bingung. Pasalnya cake red velvet itu kesukaanku, bukan Kiran.
Kiran menghentikan aktivitas makan cake tersebut. Dia menepuk jidatnya, lalu berkata,"Astagfirullah, gue lupa ngasih tahu! Ini cake punya lo!"
"Punyaku?" tanyaku bingung.
"Iya, ini dari Pak Al. Semalam kan sebelum kita ke tempat balapan, dia ke sini mau minta maaf sama lo terus dia ngasih cake ini," balas Kiran.
Aku terdiam sejenak. Apa sebenarnya Bang Al ke tempat kue waktu di mal semalam, dia sedang membeli kue untukku? Tapi kenapa harus berdua bareng Nabila?
"Gue minta ya, Sha cake nya. Enak ternyata," lanjut Kiran sembari cengengesan.
Aku hanya menganggukkan kepala. Kemudian aku langsung mematikan kompor berhubung nasi goreng untukku dan Kiran sudah siap dihidangkan. Kemudian mengambil dua piring dan menuangkan nasi goreng tersebut di atasnya. Lalu membawanya ke meja makan.
"Cobain deh Sha, cake nya enak. Ini kan cake kesukaan lo," ucap Kiran.
Aku langsung mengambil sendok, lalu memakan cake red velvet tersebut. Dan rasanya memang enak.
"Enak kan? Nggak nyangka Pak Al tahu kesukaan lo," kata Kiran.
Aku menghela napas sejenak. "Dia tahu semua kesukaanku, tapi kenapa dia selalu membuatku sakit hati."
"Iya juga ya, gue juga bingung sama suami lo." Kiran mulai mengambil satu sendok nasi goreng, lalu memakannya.
"Tapi semalam waktu lihat lo balapan raut wajah Pak Al tuh antara shock dan khawatir gitu Sha. Apalagi gue dengar waktu kalian ngobrol berdua Pak Al bilang nggak mau kehilangan lo. Itu artinya Pak Al mulai cinta sama lo!" lanjut Kiran setelah mengunyah makanannya.
"Masa iya?" tanyaku seraya mengunyah nasi goreng.
"Gue juga belum yakin sih, tapi semoga saja dia mulai cinta sama lo," balas Kiran.
"Aamiin, semoga ya, Ki." Detik selanjutnya aku berkata,"Oh ya, semalam kamu duduk di mobil Bang Al di depan atau belakang?"
"Belakang, tadinya mau di depan cuma nggak dibolehin katanya bukan mahram. Kenapa memangnya?" balas Kiran.
Aku tersenyum."Oh gitu, nggak apa-apa."
Setelah itu aku dan Kiran langsung menghabiskan makanan nasi goreng tersebut, sementara cake red velvet dimasukkan kembali ke dalam kulkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Hati
SpiritüelSpin-off Takdirku Kamu 1 & 2 | Romance - Islami Shabira Deiren Umzey, dia berhasil memenangkan pria yang dicintainya meski dengan intrik perjodohan. Baginya, itu anugerah walau tidak bagi sosok yang saat itu mengatakan .... "Maaf. Aku tidak mencinta...