Kalian bosen gak sama cerita ini?
Tadinya mau tamat di Bab 60 ini, tapi kek kecepatan, dan kurang berkesan. Akhirnya bab menuju ending aku tambahin lagii beberapa bab.
Kalau kalian terlalu bosen karena bab nya banyak, yaudah gak papa berhenti sampai sini juga.
Bagi yang mau terus baca sampai ending, aku ucapkan makasiih udah mau baca, dan aku harap kalian tetap sabar menunggu kelanjutannya 🤍
Next chapter 300 vote & 1000 komentar.
Pastikan untuk selalu vote dan komentar di setiap baris kalimat.
Happy Reading🤍
------------------------------------------------------------
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
(QS. Ibrahim : 7)
🕊🕊🕊
Kondisi tubuhku pagi ini sudah membaik, dan tidak merasakan mual-mual lagi seperti semalam. Kini aku sedang duduk di ruang makan, sembari menunggu Bang Al yang sedang memasak nasi goreng telur orak-arik campur sosis. Awalnya aku hendak membuat sarapan untuknya, tetapi dia menyuruhku untuk duduk saja.
"Nasi goreng special buat istriku tercinta sudah siap." Bang Al berkata dengan nada cukup tinggi.
Terlihat Bang Al sedang menuangkan nasi goreng tersebut ke atas piring. Aku yang mendengarkan perkataannya hanya tertawa kecil. Tidak berseling lama dia pun membawa sepiring nasi goreng buatannya. Kemudian duduk berhadapan denganku.
"Loh, kok cuma satu piring? Buat kamu nya mana?" Aku bertanya dengan raut wajah bingung.
"Iya Sayang, aku sengaja biar makannya sepiring berdua sama kamu," ucap Bang Al diakhiri senyuman.
"Yaampun sekarang suami aku bucin banget," ucapku terkekeh-kekeh.
"Kamu juga bucin, ya!" balas Bang Al sembari terkekeh-kekeh.
"Sini, aku suapin ya makannya. Mau?" tawar Bang Al.
"Mauuu!!" Aku pun berseru senang.
Lantas Bang Al pun mulai menyuapiku. Aku pun mulai memakan nasi goreng tersebut dan rasanya tetap sama yakni enak. Hasil masakan suamiku sudah tidak diragukan lagi selalu enak. Bersyukur banget punya suami yang jago masak sepertinya.
"Hasil masakan suami aku emang the best, nggak diragukan lagi. Enak banget," ucapku setelah mengunyah nasi goreng tersebut.
Bang Al tersenyum. "Alhamdulillah, sini aku suapin lagi, ya."
Bang Al pun kembali menyuapiku, dan aku menikmati makanannya. Namun disuapan ketiga, tiba-tiba perutku kembali merasakan mual. Aku pun segera mengambil tisu yang berada di meja makan.
"Uweeek...." Aku memuntahkan makanannya ke tisu tersebut. Kemudian aku langsung berlari ke kamar mandi yang berada di dekat dapur. Bang Al pun ikut menghampiri.
"Sayang, are you okay?" tanya Bang Al dengan nada khawatir.
Aku hanya mampu menggelengkan kepala. Kemudian aku kembali muntah. Bang Al pun memijit tengkuk leherku.
"Kita ke rumah sakit, ya?" ucap Bang Al.
Aku mengembuskan napas perlahan. Kemudian mengelap mulutku dengan tisu. Setelah itu menoleh ke arah Bang Al sembari tersenyum, dan berkata,"I'm fine."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelabuhan Hati
EspiritualSpin-off Takdirku Kamu 1 & 2 | Romance - Islami Shabira Deiren Umzey, dia berhasil memenangkan pria yang dicintainya meski dengan intrik perjodohan. Baginya, itu anugerah walau tidak bagi sosok yang saat itu mengatakan .... "Maaf. Aku tidak mencinta...