04

1K 190 17
                                    



Freen berjalan dengan lesu, pelipisnya mulai berpeluh dan kakinya mulai lelah, jarak dari rumah becky ke stasiun kereta juga cukup jauh, freen ada bertanya kepada beberapa warga lokal sekitar dalam bahasa inggris dan ada dari mereka yang paham, freen memeluk ransel uang nya dengan kuat jangan sampai ia terkena musibah seperti waktu itu, becky benar-benar tega mengusirnya tanpa perasaan.

Freen tersenyum lebar saat melihat stasiun kereta mulai terlihat, freen mempercepat langkahnya hingga akhirnya ia dihadang oleh beberapa orang pria, hal itu membuat langkah freen terhenti, tiga orang pria itu sepertinya penduduk lokal mereka seperti preman wajahnya sangat menyeramkan dan membuat freen takut, freen melihat di sekitarnya sepi freen mengeratkan pegangan di tasnya dan melangkah mundur.

"Jangan bergerak, dan serahkan barang berharga di tangan mu sekarang"

Freen tidak mengerti apa yang di katakan pria tersebut dalam bahasa Swiss, namun saat salah satu dari mereka mengeluarkan sebuah pisau freen Sadar bahwa ia sedang dalam bahaya, freen merasa jantungnya berdegup kencang biasanya adegan ini hanya ada di dalam film namun kali ini terjadi langsung padanya.

Freen mengeratkan genggaman di tasnya, ia memasang persiapan untuk berlari, detik kemudian freen membalikkan tubuhnya dan berlari dengan kencang.

"Hei berhenti!!"

Namun sialnya ketiga pria itu mengejarnya freen mengerahkan segala tenaga nya berlari dengan kencang, melewati pemukiman penduduk yang terlihat sepi, kaki freen mulai terasa lemas ketiga pria itu semakin dekat dengan nya, freen berbelok di gang sempit namun ketiga pria itu masih mengejarnya freen merasa kekuatannya mulai menipis ia berbelok ke arah gang sebelah kiri, dan tersandung oleh kayu pembatas selokan yang di buat penduduk.

"Akhh!!"

Hal itu membuat freen jatuh terjerembab kedalam selokan yang tidak dalam, tangannya terluka bahkan celananya sudah sobek, tulang punggung nya juga sakit, freen ingin muntah karena bau got pembuangan yang sangat menjijikkan, freen berusaha keluar dari got itu dan langsung saja ketiga pria tadi sudah menghadang nya saat ia berhasil keluar.

Salah satu pria yang freen duga sebagai ketua komplotan nya menyeringai.

"Serahkan tas mu jika ingin selamat!"

Freen memeluk tas berisi uang itu dengan erat ia tidak takut, freen tau mereka mengincar uang nya.

"Tidak akan!!"

Salah satu dari mereka mendekati freen dan mendorong tubuh nya menghantam dinding benteng gang itu dengan kuat, freen meringis dan merasa ketakutan.

"Cepat serahkan, atau kami akan memaksa"

Freen tetap pada pendiriannya, ia membutuhkan uang, tidak ada yang akan menolong nya di Luzern, pria itu menyeringai.

"Sialan!! kau membuat ku kesal!!"

Bugh!!

"Akhh"

Tubuh freen terjatuh saat mendapat pukulan dari pria itu sampai tas nya terlepas dari genggaman, freen merasa wajahnya sakit dan hidung nya berdarah, seumur hidupnya ia belum pernah mendapat pukulan dari siapapun, freen ingin meraih tas nya yang terlepas itu, namun dengan cepat salah satu dari mereka mengambil tas freen yang berisi uang dari becky, air mata freen jatuh ia tidak punya kekuatan lagi.

Pria yang memukul freen itu tertawa lalu menarik rambut freen dengan kuat, sampai membuat gadis itu meringis.

"Bersyukurlah karena kami tidak membunuh mu"

"Hentikan, atau nyawa mu yang tidak akan selamat"

Ketiga pria itu menoleh ke sumber suara, freen merasa suara itu seperti suara becky, apakah ia bermimpi pria itu datang menolong nya, dengan samar freen melihat Becky berdiri dari kejauhan dan matanya menatap ke arah freen saat ini.

Love is incalculable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang