Freen bersiap berangkat ke kantor, ia mengenakan rok span dan atasan blouse berkerah V, freen memoleskan riasan ringan di wajahnya dan mengikat rambut coklat panjang itu ke belakang dengan rapi, alasan freen selalu tampil dengan rambut panjang karena ia ingat kata-kata Becky, pria itu lebih menyukai freen berambut panjang daripada pendek, bodohnya freen melakukan nya.
Freen menghela nafas, lalu mengambil tas nya dan siap berangkat, penampilan nya memang selalu luar biasa untuk seorang CEO, freen berada di basement dan masuk kedalam mobil mewah nya, kemudian melajukan mobilnya menuju kantor.
Jalanan kota Thailand terlihat ramai saat pagi hari, freen menghentikan mobilnya di lampu merah dan meningkatkan volume musik nya agar ia tidak merasa kesepian, setelah lampu kembali hijau freen kembali melajukan mobilnya.
Chankimha group merupakan perusahaan yang belum lama beroperasi namun sudah lumayan sukses, freen cukup menikmati pekerjaan nya yang terkadang harus sibuk setiap hari karena ada meeting dan pergi perjalanan bisnis luar negeri, ia menjalani nya dengan senang hati, James memang pemegang saham terbesar di chankimha group karena awal berdirinya chankimha group juga berkat James.
Freen berjalan menuju ruangan, beberapa karyawan tersenyum ramah kepada freen dan membungkukkan tubuhnya, freen hanya membalas nya dengan senyuman singkat, freen masuk kedalam ruangan nya, tiba-tiba matanya tertuju ke arah kartu undangan yang berada di atas meja pemberian dari Mario.
Freen menghela nafas nya bahkan ia tidak tau harus pergi dengan siapa ke pesta itu, namun itu sama saja membuang kesempatan berharga, bagaimanapun saat ini perusahaan nya sedang butuh investor baru untuk proyek baru mereka.
Tok tok tok!!
Suara ketukan pintu membuat lamunan freen buyar.
"Masuk"
Stella membuka pintu ruangan freen sambil membawa sebuah kotak berwarna putih di tangan nya.
"Apalagi?"
"Kiriman lagi Presdir, namun kali ini bukan bunga, sepertinya dari tuan Mario juga"
Freen menghela nafas kasar. "Ya tuhan, padahal aku sudah mengatakan padanya untuk berhenti mengirimiku macam-macam"
Stella hanya tersenyum. "Aku rasa dia gigih sekali mendekati mu"
"Kau saja yang buka isi nya, dan ambil untuk mu aku tidak butuh"
"Nona apakah anda yakin?"
"Iya, jangan banyak bicara aku sedang pusing" ucap freen sambil meletakan tangan di kepala nya.
Stella mendengus sebal, akhir-akhir ini freen sering kali marah-marah padanya menyebalkan sekali.
"Baiklah aku akan buka disini, jika isi nya berlian maka itu adalah milikku"
Stella terlihat bersemangat, lalu ia menuju sofa dan duduk di sana, Stella membuka kotak putih itu dengan bersemangat namun Stella mengernyit heran ternyata ada kotak lagi di dalam nya, yang berwarna abu-abu, hal itu semakin membuat Stella penasaran dan ia kembali membuka nya.
Stella terkejut karena isinya jauh dari ekpektasi nya yang begitu indah, sebuah gelang, Stella mengambil gelang itu dan mengangkat nya lalu memperhatikan nya secara detail.
"Apa-apaan ini, kenapa tuan Mario mengirimkan gelang murahan ini, apakah dia sudah bosan dengan barang mahal?" Ucap Stella.
Hal itu membuat freen menatap ke arah wanita itu dan matanya tertuju ke arah gelang yang berada di tangan Stella, freen merasa terkejut melihat gelang itu, freen benar-benar ingat gelang spesial itu, langsung saja jantung freen berdegup begitu kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is incalculable
Short Story🔞 Freen seorang putri dari keluarga chankimha yang cukup sukses terpaksa lari dari pernikahan nya, freen kabur ke Swiss, hingga tanpa sengaja ia bertemu dengan pemain gitar jalanan yang misterius dan memiliki wajah yang begitu tampan. Karena rasa p...