34

1K 168 16
                                    



Becky sedang duduk bersama Daniel dan membicarakan apa yang akan mereka lakukan, Becky terus memikirkan perkataan freen yang menyuruh nya melepaskan segala uang itu, Becky mempertahankan nya bukan karena ia gila harta, tapi karena mendiang ibu nya, itu hasil kerja keras Jane selama ini.

"Daniel apakah anak buah mu sudah mengawasi Heng?"

"Sudah tuan, tidak ada yang mencurigakan, Heng juga mengirim informasi bahwa semua masih aman"

Becky meletakkan gelas nya di atas meja.

"Daniel, apakah aku harus melepaskan semua nya? Tanpa melakukan tindakan apapun lagi?"

Daniel terkejut dan membulatkan matanya, kenapa becky yang keras seolah ingin menyerah seperti ini.

"Tuan!! Ada apa dengan anda? Ingat apa yang mereka lakukan padamu? Bahkan mereka berniat ingin membunuh mu berkali-kali saat kau tinggal sendirian di Swiss"

Becky diam, ia tau semua orang-orang suruhan yang mengintainya, tidak heran jika Becky sering mendapat serangan mendadak jika sedang berjalan di luar, maka dari itu saat di Swiss ia mengetatkan keamanan untuk dirinya sendiri.

"Semua ini karena uang itu Daniel, makanya hidup ku tidak aman, mereka hanya menginginkan uang ku"

"Tuan sadarkan dirimu!! Manusia seperti mereka tidak akan pernah puas, setelah kau mengalah maka mereka akan semakin senang dan melakukan hal yang lebih buruk"

Becky tau Maira menginginkan segala yang di miliki nya seolah tidak pernah cukup, tapi ia hanya ingin hidup seperti orang-orang lainnya, Becky ingin menikah dengan orang yang di cintai, ia ingin memiliki keluarga yang harmonis dan aman seperti yang lain, Becky selalu berfikir kapan hidupnya akan bahagia.

"Tuan!! Ingat perjuangan mendiang ibu mu? Jangan menyerah, aku akan terus berusaha memikirkan cara lain untuk menyingkirkan mereka, tapi tetap melindungi kekasih mu"

Becky tau ia melakukan kesalahan sejak awal, hatinya yang tidak kuat membuat ia mengakui bahwa dirinya adalah Becky dan menjalin hubungan Kembali dengan freen, ia tidak tega menyakiti freen, Becky ingin mempertahankan semua nya namun ia tidak mau kehilangan freen.

"Pikirkan baik-baik tuan, anda jangan gegabah, aku akan pulang dulu"

Daniel berdiri dan mengambil jas nya yang tersampir di kursi, sudah 2 jam pria itu menemani Becky minum di bar, kemudian pria itu pergi dan tinggal lah Becky sendirian dengan segala pikiran yang membuat nya berkecamuk, becky kembali menuang whisky kedalam gelas nya kemudian meminum nya lagi, sampai akhirnya kepalanya terasa memberat dan jatuh di atas meja.

Namun di saat itu Becky merasa ada seorang pria yang duduk di sebelahnya, mata becky yang belum terpejam sepenuhnya seolah mengenal pria tersebut, pria dewasa yang terlihat memakai setelan jas silver itu tersenyum ke arah nya.

"Hai anak muda apakah kau baik-baik saja"

Becky merasa bahunya di sentuh, Becky yang setengah mabuk pun menggeleng ia mencoba menegakkan tubuhnya, matanya memicing melihat pria berwajah Asia Eropa itu, wajah nya sangat tidak asing, mirip pengemis buta yang sering ia berikan sedekah saat di Swiss, becky merasa ia seperti sedang bermimpi.

"Sepertinya kau dalam masalah, kau bisa bercerita karena aku bisa membantu mu"

"Kau siapa?"

"Aku ingin membalas jasamu, dan katakan sekarang kenapa kau seperti ini?"

Becky merasa bar tersebut menjadi senyap seolah hanya ada mereka berdua disana, becky melihat pria itu seolah sebaya dengan ayah nya namun bagaimana bisa pengemis dari Luzern itu berubah wujud menjadi sangat rapi berkelas, bahkan tidak buta.

Love is incalculable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang