29

1.4K 192 10
                                    

Warning 21+ 🔞💦


Becky masuk kedalam ruangan freen, ia melihat gadis itu sedang berdiri menghadap jendela kaca, freen terlihat berdiri sambil melamun dan sama sekali tidak menyadari kehadiran becky, Becky tersenyum ia berjalan dan langsung memeluk tubuh itu erat dari belakang.

Hal itu membuat freen kaget dan langsung menoleh, kali ini freen benar-benar sangat terkejut, saat melihat becky ada di kantor nya.

"Astaga Becky, bagaimana bisa kau disini?" Desis freen.

Ia merasa tidak percaya Becky berada di kantor nya sekarang, bagaimana jika ada yang melihat mereka atau ada yang curiga, freen tidak ingin Becky dalam masalah, apalagi Becky adalah orang penting.

"Aku merindukan mu baby"

Freen menutup tirai jendela kacanya dan menarik tangan Becky ke arah dekat meja.

"Astaga becky kau nekat sekali, seharusnya sabar dan tunggu sampai aku datang ketempat mu"

Becky menggelengkan kepala nya. "Aku tidak bisa sabar, dan aku khawatir karena kau tidak membalas pesan ku semalam, ada apa sebenarnya?"

Freen terdiam dan terlihat berfikir, apakah ia harus jujur pada Becky bahwa Mario dan Richard menemui nya? Namun freen takut jika ia jujur semuanya akan semakin rumit.

"Hei sayang ada apa? Kau terlihat seperti memikirkan sesuatu" ucap Becky sambil mengusap pipi freen perlahan, freen tersenyum kemudian menggeleng.

"Tidak ada becky, hanya sedikit masalah pekerjaan"

Becky menghela nafas kasar.

"Berapa kali sudah ku katakan padamu, jangan memaksakan soal pekerjaan, jika kehilangan klien atau investor aku ada untuk mu"

Freen tersenyum. "Hem tentu saja, kekasih ku pria terkaya di negeri gajah putih ini, namun aku hanya berusaha profesional"

Becky menyentuh kedua pipi freen dengan tangan nya. "Sayang tapi jangan memaksakan diri, jika ada masalah kau bisa bercerita ada aku disini"

Freen tersenyum dan mengangguk, Becky begitu perhatian padanya bagaimana bisa ia meragukan pria itu disaat Becky terlihat begitu mencintai nya dengan sungguh-sungguh sekarang, pria itu seolah menuangkan semua rasa cinta nya kepada freen, becky memeluk tubuh freen dengan erat dan freen menyamankan kepala nya di dada bidang itu.

"Baby ada sesuatu yang kau inginkan sekarang? Katakan padaku? Bukankah biasanya wanita jika banyak masalah pergi shopping atau melakukan hal lain"

Freen tertawa dan menatap wajah Becky.

"Becky kau tau semua itu darimana?"

"Internet, aku membaca nya, makanya aku bertanya padamu sekarang"

Freen tertawa dan memukul pelan dada becky.

"Dasar, kau menggemaskan sekali, jadi selama ini kau sering membaca hal seperti itu di internet?"

Becky menggeleng. "Tidak terlalu sering, hanya sesekali dan sepertinya bermanfaat"

Freen tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan, apakah ia harus memanfaatkan kekayaan Becky sekarang.

"Becky aku ingin tas Hermes keluaran terbaru, kebetulan aku belum ada koleksi nya"

"Hanya itu saja? Yang lain?"

Freen tersenyum dan menggeleng.

"Sebenarnya aku juga tidak mau minta, tapi aku hanya ingin merasakan kekayaan pacar ku"

Becky tersenyum kemudian memeluk freen namun ia mendadak bingung, memang tas Hermes tidak seberapa bahkan uang Becky cukup untuk membeli store nya sekalian, namun Becky bingung sekarang, bagaimana cara beli nya, astaga kenapa ia sebodoh ini, sebaiknya saat pulang nanti ia cari tau di internet atau menyuruh Daniel saja.

Love is incalculable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang