30

1.2K 184 6
                                    



Bioskop terlihat tidak begitu ramai karena ini bukan akhir pekan, lagipula mereka berempat datang nya belum terlalu Sore, Becky dan freen mengantri di tempat pembelian tiket dan cemilan, Becky sengaja memakai topi dan syal agar wajah nya tidak terlihat terlalu jelas dan orang-orang tidak mengenali nya.

Sedangkan Billy dan Stella menunggu di pintu masuk, mood Billy berubah menjadi buruk seketika.

"Billy kau tidak curiga mereka berdua memiliki hubungan?"

Billy menatap ke arah Becky dan freen yang berjalan ke arah mereka dan menghela nafas.

"Tidak peduli, mood ku rusak, rasanya ingin pulang saja"

"Ck, ada apa dengan mu sih" ucap Stella sambil menatap wajah Billy yang sejak tadi terlihat masam dan menekuk, Billy kemudian menoleh ke arah Stella.

"Sudah ku katakan hanya berdua kan, kenapa pakai ajak yang lain?"

Stella merasa heran. "Astaga, kan tidak enak kalau tidak di ajak, lagipula ini nonton biasa"

"Terserah!"

Becky dan freen sudah berada di depan mereka saat ini, Becky juga heran kenapa Billy sama sekali tidak ramah kepada nya.

"Kalian tidak masuk lebih dulu?"

"Kami menunggu Presdir, biar masuk sama-sama" ucap Stella.

Freen tersenyum. "Baiklah sekarang kita masuk"

Becky dan freen berjalan masuk lebih dulu, Stella sudah bersemangat 45 mengikuti mereka dan duduk di dekat pasangan itu, namun Billy menarik paksa tangan nya dan memilih kursi paling ujung dan sangat jauh dari Beckfreen.

"Hei apa-apaan kau ini?"

"Untuk apa deket-deket dengan mereka, jangan terlalu suka ingin tau urusan orang"

Stella berdecak kesal, ia menghela nafas dan terpaksa duduk dengan jarak begitu jauh dari keduanya, Billy dan Stella duduk dibarisan ketiga paling ujung kiri, sedangkan becky dan freen ujung sebelah kanan.

"Kau ini menyebalkan sekali, kan aku penasaran dengan mereka aphhh"

Ucapan Stella terpotong saat Billy menyumpal mulut nya dengan segenggam popcorn.

"Berisik!! Film nya sudah di mulai"

Stella mendengus dan mengunyah popcorn di dalam mulutnya, ia melihat Billy sudah fokus kedepan, hidung mancung itu terlihat mencolok dari samping seperti perosotan TK, mata sipit itu terlihat begitu tajam, Stella menggelengkan kepalanya kenapa ia jadi mengagumi Billy sih.

Becky dan freen duduk paling ujung, freen mengernyit heran kenapa becky terlihat sangat serius menonton film nya, bahkan memeluk kotak popcorn itu sendirian.

"Becky kapan terkahir kau ke bioskop?"

"Tidak pernah, ternyata menyenangkan bicaranya nanti saja aku sedang fokus"

Freen merasa sangat Terkejut. "Apa tidak pernah sama sekali"

Becky menganggukkan kepalanya dan tetap fokus kedepan yang menayangkan film genre romance tersebut, baru kali ini freen merasa di kalahkan oleh bioskop astaga, mata bulat Becky benar-benar sangat fokus dan menghayati seolah sedang nonton sendirian dan melupakan keberadaan freen.

Stella dan Billy juga fokus ke film nya, Stella menyukai film romance dengan happy ending, tangan Stella terulur mengambil popcorn yang berada di sisi kanan nya, namun tidak sengaja tangan nya bersentuhan dengan Billy yang juga sedang mengambil popcorn juga di dalam kotak.

Stella menoleh ke arah Billy dan pria itu juga melihat ke arah nya, Stella berdehem kaku dan memindahkan tangan nya, Stella merasa terkejut saat Billy malah menyentuh jari tangan nya dengan erat, jantung Stella berdegup kencang, ia menyadari beberapa pasangan disekitar mereka mulai banyak yang berciuman panas.

Love is incalculable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang