33

1.1K 174 17
                                    

Flashback dari part sebelumnya.

Luzern Swiss

Becky masuk kedalam rumah itu lagi setelah 5 tahun lamanya, pagar rumah itu di lilit oleh sulur dan semakin tinggi hingga tidak terlihat lagi, rerumputan dan semak belukar di halaman rumah juga sudah semakin tinggi, becky memutuskan masuk dan membuka pintu utama, tempat itu penuh dengan debu dan kenangan bersama ibu nya dan juga freen, becky melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan tersebut ia berdiri di ruang tamu, langsung saja ia seolah melihat bayangan dirinya saat berumur 17 tahun terlihat disana.

Kilasan tentang masalalu masuk ke dalam pikiran Becky, ia tersenyum mengingat saat umur nya 17 tahun ibunya mengajarkan nya melukis, dan memang bakat itu sudah ada dalam dirinya, hingga ia bisa menguasai nya dengan cepat, begitu juga dengan alat musik, bayangan Jane mengajarkan nya bermain piano terbesit dalam bayangan Becky.

"Becca, ibu yakin kau akan menjadi pria yang hebat kelak putra ku, kau sangat berbakat"

Becky ingat kata-kata Jane bahkan sekarang ia seolah melihat di tempat kosong itu muncul bayangan nya yang sedang melukis saat remaja di temani oleh ibunya, saat itu ia masih tidak terlalu pendiam.

"Becca, lukisan mu sangat bagus Kita bisa menawarkan nya ke galeri seni"

Becky remaja tersenyum dan menatap ibunya, mata itu berbinar cerah.

"Benarkah ibu? Apakah aku bisa menjadi seniman yang hebat?"

"Tentu saja putra ku, ingatlah lakukan apa yang kau sukai, jangan pernah memaksakan keinginan mu" ucap Jane sambil mengusap kepala putra nya itu.

Disaat itu becky tidak memiliki teman karena sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, ia hanya menghabiskan waktu bersama ibu nya dan sampai akhirnya Jane sibuk dengan program itu.

"ibu apa yang selalu ibu lakukan"

"Sstt becca pelankan suara mu, ibu melakukan sesuatu agar kita bisa hidup tenang, jika kita berhasil maka kita akan pergi ke tempat yang jauh dan hidup bahagia, kita tanpa takut di ganggu lagi"

Jane menyentuh kedua bahu becca.

"Becca, ingat kau adalah penguasa bukan mereka, jadi jangan pernah takut! Kau sudah melepaskan hak mu untuk orang lain, tapi ibu akan membuat mu memiliki nya kembali dengan suatu hal yang jauh lebih besar, dibandingkan apa yang telah mereka rebut!"

Becky remaja hanya mengangguk mendengar apa yang dikatakan ibu nya itu, dan hingga saat ini hal itu tertanam dalam diri becky, hak nya di renggut secara paksa, disaat ia memiliki hak baru yang lebih besar mereka tetap ingin merebut nya, tangannya terkepal erat.

Demi ibunya becky harus membalaskan segalanya dengan setimpal, Maira Maurer, wanita itu harus di depak keluar dari keluarga Armstrong beserta putra nya Mario, sebaiknya keduanya di kembalikan ke tempat kumuh tak layak huni itu, seandainya saja mereka tidak memburunya dan ibunya lagi, mungkin Becky sudah ikhlas akan hak dan posisi yang mereka rebut, namun soal kematian ibunya Becky sama sekali tidak bisa tinggal diam.

"Tuan Becky!"

"Daniel ada apa?"

Kedatangan Daniel secara tiba-tiba membuat lamunan Becky buyar dan beralih ke pria itu, nafas Daniel terlihat tersengal sepertinya pria itu datang secara tergesa.

"Maaf menemui mu disini tuan, tapi ada hal penting yang harus ku laporkan, aku telah menemukan pelaku nya"

Sontak mata Becky langsung membulat, ia menatap Daniel dengan pandangan serius.

"Kau serius Daniel?"

Daniel mengangguk ia menggenggam erat map di tangan nya.

°

Love is incalculable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang