Prologue : Plot Twist.

10.4K 735 120
                                    

Hari ini tampak bersahabat sekali, seperti tau kalau hari ini adalah hari yang sangat spesial untuk keluarga Jake.

Tampak sangat cerah, tidak ada tanda-tanda akan turun hujan sama sekali.

Jake saat ini berada di kamarnya tidak terlalu mau ikut campur dengan apa yang akan dilakukan oleh orang tuanya, dia hanya duduk tenang sampai seseorang yang akan menikah dengannya hadir.

Tentunya ini bukanlah pesta pernikahannya, ini barulah acara pertunangan.

Jake mengetahui seseorang yang akan menikah dengannya, bahkan dia juga sudah mencari informasi seseorang yang akan dia nikahi itu.

Setidaknya walaupun dijodohkan, dia harus mencari tau juga informasi seseorang yang akan masuk ke dalam kehidupannya.

Semuanya terasa begitu cepat, dulu Jake sempat berpikir orang tuanya hanya bercanda mengatakan kalau Jake sudah memiliki jodohnya saat dia berusia 10 tahun.

Lalu 8 tahun kemudian, disaat dia baru sekali masuk kuliah orang tuanya mengatakan perjodohannya akan segera di lakukan.

Jake sempat kalut, dia meminta waktu kepada orang tuanya agar mengulur waktu sampai Jake mengetahui dulu informasi yang akan menikah dengannya itu.

Dia tidak menolak sama sekali, dia hanya butuh waktu saja.

Orang tuanya tampak setuju dengan permintaan Jake dan barulah setahun kemudian acara pertunangannya akan segera diadakan tepatnya pada hari ini.

Jake menyandarkan pipinya dibalik trali balkon kamarnya itu, bagaimana bisa orang tuanya secepat itu menikahkan dirinya yang baru berusia 19 tahun ini, apakah mereka tidak mau melihat Jake tamat kuliah terlebih dahulu? Atau mau melihat Jake berakhir bekerja terlebih dahulu sebelum berakhir menikah?

Pemikiran itu sudah tidak penting sama sekali.

"Apa yang sedang kamu pikirkan, sayang?"

Jake menoleh kearah depannya dimana ada mamanya yang menghampiri dirinya yang tampak bersandar di trali balkon kamarnya itu.

"Tidak, aku hanya menunggu kenapa calonku belum datang juga."

Mamanya saat mendengar itu tertawa kecil.

"Aduh, kamu sangat menunggu hari ini ya ternyata, mama senang mendengarnya."

Padahal Jake aslinya cuma basa-basi doang, mana mungkin dia berkata kalau dia mempertanyakan orang tuanya yang rela sekali melihatnya menikah muda.

Jake hanya cengengesan saja, tidak tau harus menanggapi perkataan mamanya itu dengan membuat ekspresi apa.

"Tapi benar juga ya, bagaimana mereka bisa belum datang lagi padahal sebentar lagi sudah pukul 2? Keluarga yang lain juga sudah menunggu kehadiran mereka."

Mamanya tampak menoleh kearah jam dinding di kamar Jake sebelum dia memeriksa handphonenya, siapa tau ada pesan dari calon besannya itu.

Untung saja pesta pertunangannya kali ini hanya dihadiri oleh pihak keluarga saja, setidaknya kalau keluarga calonnya itu telat ya palingan hanya malu kepada pihak keluarga saja.

Jake melirik kearah gerbang rumahnya yang terbuka saat ini, lalu dia melirik kearah mamanya yang sudah berlarian keluar dari pintu kamarnya.

"Bersiaplah untuk turun, Jake! Calon suamimu sudah datang."

Mata Jake kembali melirik kearah mobil yang baru saja terparkir di halaman rumahnya itu sebelum dia bangkit dari duduknya untuk segera turun sesuai apa yang dikatakan oleh mamanya tadi.

Tenanglah Jake, semuanya akan baik-baik saja, dia akan sama seperti biasa kalaupun sudah menikah nanti, tenanglah!

Saat ini Jake sedang memegang dadanya sendiri, terasa gugup sekaligus cemas, namun dia mencoba untuk tetap tenang.

Fate! -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang