13. Finally.

2.7K 363 111
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Hasil percobaan memasak Jake berjalan bagus, terbukti dengan suaminya itu berkata enak ke makanannya saja sudah membuat Jake cukup senang.

Jadi dia mencoba memasak makanan yang lain walaupun berakhir dia melukai tangannya sendiri.

Sunghoon saat ini cuma bisa menggeleng kecil saat melihat Jake yang terus memperhatikan jarinya yang tergores akibat pisau yang dia gunakan tadi.

"Gapapa, kali ini kita delivery dulu aja," ucap Sunghoon setelah mengobati luka Jake, dia kembali fokus dengan laptop di hadapannya.

Walaupun tangan satunya sedang memegang handphone untuk memesan makanan untuk makan malam kali ini.

"Oh iya, Soomin diajak pergi kemana oleh mama?" tanya Jake saat menyadari kalau bayi kecil itu tidak ada di sekitar mereka berdua.

Jake tentunya memanggil mama mertuanya itu dengan panggilan mama juga, mana mungkin dia panggil tante bisa-bisa dia kena oceh nanti.

"Luar kota, keluargaku ada yang membuat sebuah acara disana, maka dari itu orang tuaku akan pergi kesana untuk beberapa hari, lagipula lebih baik seperti itu, Soomin tidak ada yang jaga ketika aku ataupun kamu sibuk dengan urusan masing-masing."

Ya memang sih, apalagi Jake besok harus hadir lagi ke kelas memasaknya, lalu suaminya itu lagi pelik sekali dengan kerjaannya makanya kasihan jika Soomin tidak dirawat dengan baik oleh mereka berdua.

"Maaf ya, kak."

Sunghoon heran, kenapa tiba-tiba Jake minta maaf gitu kepadanya.

"Untuk apa?"

"Karena kegiatanku, aku malah sibuk sendiri dengan kelasku dan tidak merawat Soomin."

Seketika Sunghoon langsung tertawa, apa itu coba?

Jake hanya menatap sebal suaminya itu, dia sudah melawan gengsinya untuk mengatakan hal itu dan suaminya hanya tertawa saja?

"Kakak menyebalkan sumpah."

"Kenapa aku selalu disalahkan sih? Aku tidak menyebalkan, Jake."

Sunghoon kembali fokus memesan makanan, Jake juga memainkan handphonenya, dia melihat ada beberapa pesan dari teman kuliahnya dan juga dari Yura sama Minseo, dua orang itu mengingatkan Jake agar datang ke kelas besok.

Padahal jelas-jelas Jake akan datang kesana, lagipula dia ingin mempelajari masakan yang lain, tidak peduli dengan jarinya yang terluka itu.

"Aku lihat-lihat kedua temanmu di tempat kursus mu itu sedang hamil?"

Jake melirik ke suaminya lalu menganggukkan kepalanya.

"Tau darimana? Perasaan perut mereka belum terlalu kelihatan kalau sedang hamil," balas Jake saat mendengar pertanyaan suaminya yang mendadak sekali itu.

Kenapa juga tiba-tiba bahas tentang temannya coba? Selama ini suaminya gak ada tuh bahas kedua temannya.

"Kelihatan saja dari muka mereka."

Emangnya mengetahui orang sedang hamil bisa dilihat dari muka mereka? Jake tidak paham sih, dirinya tidak pernah hamil soalnya.

"Aku pernah memiliki istri yang sedang hamil, Jake. Jadi bukan hal yang aneh jika aku mengetahui hal semacam itu, bukan?"

Ah benar juga, suaminya kan tetap membantu istrinya itu saat hamil walaupun tidak menyukai istrinya sama sekali, jadi wajar jika dia mengetahui hal-hal semacam itu.

Fate! -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang