22. Confession.

4.8K 492 65
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Saat suasananya sedikit tenang, Jake mengusap lembut pipi suaminya itu sambil tertawa kecil.

"Aku yang hamil kenapa kakak yang menangis coba," ucap Jake sambil mengusap lembut pipi suaminya itu sebelum dia memberikan kecupan singkat ke pipi suaminya.

Berbeda dengan Sunghoon yang malah seperti dijadikan bayi oleh Jake, soalnya istrinya berkata kalau Sunghoon lucu sekali saat ini.

Mereka bahkan tidak keluar dari kamar setelah mengetahui kabar jika Jake sedang hamil.

Apakah mereka harus memelototi testpack yang berisikan dua garis merah itu terus? Mana mungkinlah, kan?

"Besok kita periksa kandunganmu, kebetulan aku memiliki teman yang seorang dokter kandungan."

Jake saat mendengar itu mengangguk, namun dia lalu kembali memegang lengan suaminya.

Sunghoon melirik kearah istrinya dengan bingung, jadi dia menatap bertanya kepada istrinya itu.

"Kenapa? Mual?"

Jake menganggukkan kepalanya, namun dia masih memegang lengan Sunghoon.

"Enggak, tapi teman kakak sebelumnya itu memeriksa kandungan istri kakak yang sebelumnya juga?"

Sunghoon ketika mendengar itu langsung tertawa kecil, kali ini giliran dia yang mengusap pelan pipi Jake.

"Tidak, lagipula kenapa? Kamu cemburu?" balas Sunghoon yang kembali menjahili istrinya itu, lagipula reaksi Jake sangat menarik ketika digodain olehnya.

Jake saat itu juga mencubit keras lengan suaminya sebelum dia berjalan menuju ke pintu kamar dan mau turun ke bawah.

Mamanya pasti sedang menunggu dirinya turun dan mereka berdua malah sibuk sendiri di kamar setelah mengetahui apa yang terjadi dengan Jake saat ini.

Jake juga hampir melupakan soal perasaan suaminya kepada dirinya, di kepalanya terus kepikiran soal perkataan Yura dan Minseo.

Suaminya cinta dengannya kah? Jake pikir jika dirinya duluan yang suka dengan suaminya itu.

Dia berhenti dari berjalannya sambil memegang gagang pintu kamarnya.

"Kakak suka denganku ya?"

Sunghoon yang tiba-tiba ditodong pertanyaan itu langsung tertawa saat itu juga, berbeda dengan Jake yang seketika langsung malu sampai berjongkok di dekat pintu karena terlalu malu.

Memang paling benar tidak usah sok percaya diri kalau ujungnya bakalan malu-maluin.

Tangan Sunghoon lalu memegang lengan Jake agar kembali berdiri dan dirinya langsung membawa masuk tubuh Jake agar masuk ke dalam pelukannya.

"Aku tidak bisa mengatakannya secara manis, namun aku tidak akan mengelak perkataanmu."

Jake yang berada di pelukan suaminya itu mendongakkan kepalanya agar bisa melihat muka Sunghoon.

"Jika aku sampai menangis seperti tadi, bukankah kamu sudah tau jika aku mencintaimu?"

Muka Jake langsung memanas saat itu juga, dia memeluk erat tubuh suaminya itu.

"Kakak bercanda?"

"Apakah kamu mau di situasi seperti ini aku malah bercanda mengatakan hal tadi?"

"Gak, gak boleh," balas Jake langsung sambil menatap suaminya lagi.

Lalu dia bisa merasakan suaminya itu mencium lembut bibirnya membuat Jake tersenyum dan membalas ciuman tersebut.

Sial, apakah Jake bisa pingsan saja saat ini? Soalnya dia lemah dengan perlakuan suaminya.

Fate! -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang