35. Promise.

2.1K 289 44
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Malam harinya barulah Jake pergi bersama dengan Minseo saat ini menuju ke rumah sakit untuk menemui Yura yang sudah melahirkan itu.

"Lihat aku membawa ini," ucap Minseo saat masuk ke mobil temannya itu, disana Jake bisa melihat Minseo yang baru saja menunjukkan sebuah sepatu rajut.

"Lucunya, kamu merajutnya sendiri?" tanya Jake yang kembali fokus ke depannya lagi.

Tapi dia tidak berbohong sih, sepatu rajut yang terlihat mungil di tangan Minseo itu sangat mengemaskan sekali.

Cocok sekali jika digunakan oleh bayi.

"Aku gak bisa merajut sih, ini mamaku yang buat, lalu aku minta buatkan untuk anak Yura dan anakmu juga, tapi aku akan memberikanmu nanti," balas Minseo yang membuat Jake hanya bisa tertawa kecil.

Dia paham, lagipula mana mungkin Minseo memberikan hadiah itu langsung kepada Jake yang bahkan masih jauh dari kata melahirkan.

"Aku juga bawa beberapa hadiah untuk Yura, semoga dia suka sih," ungkap Jake yang membuat Minseo menoleh kearah bangku belakang.

Sepertinya itu tidak cocok disebut beberapa hadiah sih, soalnya ada banyak sekali barang di bangku belakang mobil Jake.

"Itu beberapa menurut persepsimu?"

Jake mengusap tengkuknya sambil terkekeh, dia membelinya hadiah itu sedikit berlebihan sih.

Mereka lalu fokus membicarakan soal anak Yura yang baru lahir itu, dia pasti mengemaskan sekali, apakah mukanya mirip dengan Yura? Apa akan mirip dengan papanya?

"Lagipula apakah kamu sering merasakan janinmu menendang?"

"Sering, bahkan aku sudah biasa mengalaminya, kenapa? Kamu baru saja merasakannya?"

Jake mengangguk, "Rasanya mengejutkan sekali, tapi setelahnya aku merasa baik-baik saja."

Minseo melirik kearah Jake yang baru saja mengatakan hal tadi sebelum dirinya memilih tersenyum.

"Pasti rusuh sekali ya mereka, apalagi kamu hamil anak kembar saat ini, semangat Jake."

Jake mendengar itu cuma bisa tersenyum senang.

"Sepertinya bakalan sangat rusuh juga kalau kita sudah melahirkan semua."

"Begitulah, lagipula kamu tertarik menjodohkan anakmu dengan anakku?"

"Kamu gila?" balas Jake saat mendengar perkataan dari Minseo barusan.

Anak mereka saja belum lahir dan cowok di sebelahnya itu sudah merencanakan perjodohan dari sekarang.

Sulit bisa dipercaya, tapi Jake menikah juga hasil dijodohkan sih.

"Apa salahnya? Lagipula aku percaya dengan anakmu."

"Dia bahkan belum lahir, Minseo."

Minseo meletakkan kepalanya ke jendela mobil milik temannya itu.

"Tanpa menunggu dia lahir juga, aku percaya dengan anakmu, kamu memiliki parenting yang bagus, Jake."

Sebenarnya di situasi seperti ini Jake akan merasa sangat senang sih mendengar pujian yang diberikan oleh Minseo barusan.

Tapi tetap saja pikirannya masih tentang Minseo yang mendadak berkata akan menjodohkan anak mereka itu.

"Lupakan."

Minseo hanya tertawa geli mendengar perkataan dari Jake barusan.

Mereka akhirnya sampai di rumah sakit, Jake turun sambil membawa beberapa paper bag yang dia akan berikan ke Yura sebagai hadiah, karena ada banyak makanya Minseo ikut membantu.

Fate! -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang