18. Mode.

4.2K 438 28
                                    

Mature content 18+

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

Btw, anjay ncnya sesuai part:p

***
Kembali dengan kehidupan kuliahnya dengan Jake yang memperhatikan beberapa mahasiswa di sekitarnya, mereka kenapa coba melihat Jake seperti itu?

Memang sih hampir semuanya tau kalau dia itu menikah dengan Sunghoon, tapikan itu bukan hal yang terlalu berarti bukan? Suaminya itu seorang pengacara, bukan seorang artis sama sekali.

Dirinya sudah masuk ke semester 5, artinya dia sudah mulai harus sibuk dengan mencari tempat internship, sebenarnya gak terlalu susah sih jika dia memiliki orang-orang seperti papanya atau sekalipun suaminya itu.

Atau bisa juga dari pihak kampus sendiri yang akan memberikan tempat untuk mereka melakukan internship nanti.

Lupakan, dirinya berjalan dengan cepat menuju ke sebuah kelas dimana matanya bisa melihat ada beberapa teman sekelasnya yang sudah datang, namun teman-temannya belum ada disini sih.

Palingan juga mereka mampir ke kantin dulu, Jake sudah hapal, dirinya memilih tempat duduknya lalu memainkan handphonenya sesekali disapa oleh teman-temannya juga.

Mereka liburan cukup lama jadi wajar jika semuanya langsung pada begitu, sekalinya liburan eh mereka malah dapat undangan dari Jake yang tiba-tiba menikah.

Sebelum ke kampus tadi, Jake sempat melihat Soomin yang pergi bersama suaminya ke tempat mertuanya, mau bagaimana lagi? Suaminya tidak mungkin membawa Soomin ke tempat kerjanya, begitu juga dengan Jake.

Namun karena ini adalah minggu pertama kembali masuk kuliah, mereka pastinya bakalan pulang lebih awal karena dosen palingan hanya menjelaskan materi-materi apa saja yang akan mereka pelajari selama di semester ini.

Masalahnya adalah apakah perlu dia menjemput Soomin? Dia belum mau bertemu dengan mama mertuanya lagi setelah masalah yang terjadi kafe seminggu yang lalu itu.

Jake menghindar karena dia merasa tidak suka saja melihat mertuanya merasa bersalah atas apa yang terjadi padanya, padahal kan yang menamparnya saat itu adalah mantan mertua suaminya.

"Hei mama muda."

Seketika Jake mengalihkan pandangannya dari handphonenya ke para temannya yang datang menghampirinya itu.

Dia sudah malas mengelak dengan panggilan yang diberikan kepada temannya.

Mau ngelak juga, aslinya dia juga memang sudah menjadi seorang ibu untuk anak suaminya, jadi sudahlah biarkan saja.

"Bagaimana kado dari kami?"

"Kado sialan itu? Heh, sudah aku bakar," balas Jake sambil menatap tajam semua temannya itu.

Mereka hanya bisa tertawa, bukannya merasa tersinggung akibat Jake yang membakar hadiah mereka.

Lagipula pada dasarnya mereka itu sengaja menggoda Jake, tapi kalau baju itu beneran dipakai ya anggap saja bonus.

Namun melihat respon Jake sih, sepertinya cowok itu beneran serius membakar baju yang diberikan oleh mereka saat itu.

"Padahal kami memberikannya biar suamimu tampak lebih suka denganmu."

Jake mendecih mendengar ucapan temannya barusan, teman sialan, dia masih teringat dengan ejekan suaminya saat melihat baju itu.

Tanpa baju itu juga dia sudah sering melakukannya dengan suaminya, jadi baju itu tidak penting sama sekali, jangan katakan dia hanya pernah sekali melakukannya hal itu dengan suaminya, sial otak Jake sepertinya tidak bisa berpikir jernih lagi saat ini.

Fate! -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang