28. Jealous.

2.9K 333 68
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Terkadang Jake suka heran dengan suaminya yang kelihatan santai tapi baru saja memenangkan sebuah kasus di pengadilan.

Kapan dia mengerjakan semuanya coba? Jake yang ada di kafe memperhatikan sebuah televisi yang menanyakan tentang suaminya yang baru saja memenangkan kasus itu.

Kasusnya lumayan heboh karena berhubungan dengan orang penting, jadi wajar jika ditayang ke berita di tv.

Lagipula kasus begini gak akan selesai hanya dalam waktu satu bulan sih.

Jake saat itu tau suaminya sering pergi untuk bertemu klien atau seorang saksi, tapikan tetap saja dia tau apapun, memang bukan hal yang Jake harus tau juga sih, kerjaan suaminya bukan urusan Jake.

Yang dia cuma bisa lakukan adalah pergi kuliah, mengurus Soomin, dan menjaga kandungannya yang sudah masuk bulan ke 3.

Artinya dia akan segera bebas dari morning sicknessnya, rasanya menyenangkan sekali karena mual-mual yang sering dia rasakan setiap pagi mulai menghilang.

Dia juga bisa bebas memeluk suaminya, lalu dia juga bisa bebas makan, rasanya menyenangkan.

Tapi ada yang berubah juga sih dari Jake, apalagi kalau bukan kondisi tubuhnya yang jadi lebih berat.

Bayangkan saja dia baru hamil 3 bulan dan berat badannya sudah naik lebih dari 6 kilo.

Kadang dia heran, emangnya itu hal yang wajar ya?

Dia juga mualnya lebih parah dari ibu hamil yang lainnya, dia tau karena dia kan suka cari informasi dan juga bertanya kepada Yura dan Minseo.

"Kamu sudah menunggu lama, Jake?"

Jake melirik ke suaminya yang baru saja datang menghampirinya ke kafe ini.

Orang-orang di kafe bisa melihat Sunghoon yang baru saja jadi pembicaraan di tv sudah muncul saja di hadapan mereka untuk menemui seseorang yang sedang hamil.

"Tidak terlalu, kakak mau minum dulu?"

"Tidak, kita harus segera pergi pemeriksaan, kamu sudah selesai?"

Jake mengangguk, lalu dia meraih tangan suaminya yang terulur ke hadapannya.

Biarkan saja tatapan orang-orang, lagipula gak pernah lihat orang gandengan apa gimana?

Sebenarnya Jake memang perlu pegangan sama suaminya, kakinya mulai terasa sakit karena mulai bengkak, lalu punggungnya juga terasa sakit, semuanya karena efek hamil.

Mukanya jangan ditanya, memerah sekali, terutama bagian pipinya.

Dosen ataupun teman-temannya yang lain sampai sering bertanya apakah dirinya baik-baik saja?

Padahal Jake beneran baik-baik saja, Jake memang suka membuat khawatir banyak orang, maklum diakan mahasiswa kesayangan dosen.

"Apapun yang kamu ingin tanyakan, bisa kamu tanyakan langsung ke dokternya, ok?"

"Iya," balas Jake sambil membiarkan suaminya itu memasangkan sabuk pengaman untuknya.

Berbeda dengan Jake yang sibuk main handphone, alias dia itu sudah mencatat semua keluhan yang ingin dia tanyakan ke dokter kandungannya itu.

Sebelum dia memasukkan kembali handphonenya dan menoleh ke suaminya.

"Kakak sebenarnya jadi pengacara karena suka atau apa?"

"Entah, aku awalnya random masuk ke jurusan hukum, bahkan papa dan mama menyuruhku untuk masuk ke manajemen bisnis agar meneruskan papa nanti, tapi aku menolak," balas Sunghoon yang agak heran dengan pertanyaan dari istrinya namun dia tetap menjawab dengan santai.

Fate! -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang