Double up!
Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
Komen ya, komen jangan lupa.
***
Jake melirik kearah Seohyun yang saat ini tampak meraih sepatu ice skating, dia memang mau pergi latihan dan kebetulan dia baru membeli sepatunya."Hei sayang."
"Ya?" balas Seohyun sambil menoleh kearah mamanya itu, sebelum dia fokus memasukkan sepatunya itu ke dalam sebuah kotak.
"Bagaimana penampilan Seojin kemarin? Kamu tidak memberikan komentar sama sekali lho," tanya Jake sambil tiduran di atas sofa memperhatikan anaknya itu.
Tingkah Jake mau sudah punya anak 3 juga bakalan tetap bertingkah sama seperti awal-awal dia menikah sama suaminya masih kelihatan bocah.
"Bukankah dia selalu bagus seperti sebelumnya?"
"Hm, benarkah? Tapi kamu tidak mengatakan apapun kepadanya kemarin, dia pikir kamu tidak suka."
Seohyun menoleh ke mamanya lagi, lalu dia berjalan mendekat ke Jake saat ini.
Jake hanya memperhatikan anaknya itu saja sebelum Seohyun ikutan berbaring di sebelahnya.
Aduh? Apakah Seohyun sedang mau manja dengannya? Jake bahkan sampai memeluk tubuh anaknya itu.
Baru berusia 10 tahun saja tingginya sudah sedadanya, lalu kalau dia sudah SMP atau SMA apakah tinggi anaknya akan melewati dia dan suaminya kah?
Tapi Seojin merasa iri karena dia lebih pendek dari adiknya sendiri, mau bagaimana lagi? Emangnya Jake bisa mengatur tinggi anak mereka?
Seohyun tampak biasa aja ketika dipeluk oleh mamanya itu, asal gak ada Seojin sih, kalau ada cewek itu pasti dia akan rusuh dan mendorong Seohyun agar tidak dekat-dekat dengan mamanya.
"Lho? Lagi ngapain mama sama Seohyun?"
Jake dan Seohyun menoleh kearah Soomin yang baru turun dari kamarnya saat ini menatap mama dan adiknya sedang pelukan di sofa.
"Entah, mama yang meluk duluan," balas Seohyun yang membuat Jake cuma bisa mendengus.
Soomin hanya tertawa kecil lalu dia duduk di karpet bulu ruang tamu sambil memperhatikan mama dan adiknya.
"Oh iya, Seohyun lagi heran."
"Heran?"
Jake menatap bingung kearah anaknya, Seohyun sedang heran dalam hal apa?
Seohyun yang berasa ditatap oleh mamanya itu mulai menoleh kearah lain, namun pandangannya malah bertatapan sama kakaknya itu.
"Gak jadi."
Soomin dan Jake cuma bisa bingung sendiri, tadi bukannya Seohyun sedang heran? Lalu dia sekarang malah batal cerita, apakah ceritanya memalukan?
"Sudah, Seohyun mau pergi, mama lepasin."
"Iya, iya," balas Jake yang melepaskan pelukannya dan membiarkan Seohyun bangkit sambil meraih tas dan kotak sepatu.
Jake juga ikutan bangkit, kan dia yang akan mengantar anaknya itu, lagipula dia gak ada kelas untuk diajar jadi kapan lagi dirinya meluangkan waktu untuk anaknya.
Kebetulan Seojin lagi bermain sama Sora.
"Soomin mau ikut?"
"Soomin mau belajar ma, soalnya besok ada ulangan," balas Soomin langsung membuat Jake menganggukkan kepalanya.
Dia mengacak-acak rambut anak sulungnya itu sambil tersenyum manis.
"Baiklah, semangat sayang, nanti mama beliin kue favoritmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate! -sungjake✔
أدب الهواةJake sudah mempersiapkan dirinya dari dulu ketika tau orang tuanya akan berakhir menjodohkan dirinya dengan anak teman mereka, awalnya dia sudah siap dengan semuanya, namun semuanya berantakan ketika tau seseorang yang akan menikah dengannya tidakla...