2. Forever?

4.6K 545 116
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Biasanya waktu liburan kuliah itu akan jauh lebih enak jika jalan-jalan atau tidak ya tidur bukan sibuk mengurus semua berkas pernikahan coba.

Sebenarnya Jake sedikit berlebihan sih mengingat aslinya dia itu hanya perlu tanda tangan atau cap saja untuk berkas pernikahannya karena yang mengurusnya adalah Sunghoon.

Keunggulan punya calon suami lebih tua dan pernah menikah ya memang begini, tapi memang agak aneh jika menyebut Sunghoon sebagai seorang yang pernah menikah mengingat mukanya bahkan terlihat seperti seorang perjaka.

Jake menenggelamkan mukanya dibalik bantal yang ada di atas ranjangnya.

Hari ini adalah hari sabtu, weekend jadi tidak mungkin ada berkas yang perlu dia urus bukan? Akhirnya Jake bisa melanjutkan tidurnya lagi.

Dan juga artinya pertunangannya sudah terjadi seminggu yang lalu, dia bahkan tidak pernah berinteraksi secara khusus kepada Sunghoon.

Cowok itu hanya datang ketika membutuhkan tanda tangannya dan setelahnya dia akan pergi begitu saja.

Bahkan Jake tidak memiliki nomor handphone laki-laki itu, tapi kalaupun ada sepertinya tidak cukup berguna untuknya.

Matanya mulai terpejam sebelum kembali terbuka ketika mendengar suara dari handphonenya.

Sial, apa-apaan coba, dia baru saja mau tidur.

Jake segera meraih handphonenya dan langsung menjawab panggilan yang tidak ada namanya itu.

"Hallo?"

"Siap-siap kita akan pergi."

Suaranya tampak tidak asing di telinga Jake, dia menatap kembali ke handphonenya sebelum meletakkannya ke balik telinganya lagi.

"Darimana kakak mendapatkan nomorku?" tanya Jake yang malah tidak menanggapi perkataan Sunghoon tadi.

Tentu saja yang menelponnya saat ini adalah Sunghoon, cowok itu sekalinya menelpon malah langsung menyuruhnya untuk siap-siap.

Padahal Jake kan berniat untuk tidur seharian di kamarnya itu.

"Apakah itu hal yang penting untuk kamu ketahui?"

"Jawab saja."

"Mamamu," balas Sunghoon yang membuat Jake cuma bisa menghela nafasnya.

Lalu dia memilih bangkit duduk masih dengan handphone yang berada di balik telinganya itu.

"Siap-siap kemana? Kakak tau aku baru saja ingin tidur."

"Tidur? Bahkan sekarang sudah pukul 9 pagi."

Jake mengerucutkan bibirnya, terus kenapa coba?

"Lupakan, segera siap-siap karena aku sudah berada di komplek perumahanmu."

Panggilan tersebut langsung terputus begitu saja membuat Jake langsung loncat dari atas ranjangnya, sial.

Dia bahkan belum mandi saat ini, dia segera berlarian ke kamar mandi.

Berbeda dengan Sunghoon yang baru saja memarkirkan mobilnya di halaman rumah orang tua Jake.

Anaknya saat ini berada dengan mamanya jadi akan jauh lebih mudah untuk kesana kemari.

Tangannya memencet bel di dekat pintu rumah ini dan secepat kilat pintu rumah ini segera terbuka, Sunghoon bisa melihat ada pelayan rumah ini yang tersenyum ramah kepadanya dan mengajaknya untuk duduk di ruang tamu.

Fate! -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang