Adel terbangun dari tidur nyenyaknya, bagaimana tidak nyenyak jika semalaman dia bisa memeluk mesra sang kekasih. Adel senang saat ini hubungannya dengan shani sudah kembali seperti semula.
Adel tersenyum saat melihat pemandangan di depannya. Niat hati ingin mengambil air malah di suguhkan dengan pemandangan segar seorang shani indira di depannya.
Dia dapat melihat shani yang sedang fokus memotong beberapa bahan makanan, rambut di cepol hingga dia dapat melihat leher jenjang itu.
Shani sedikit terkejut saat merasakan ada sepasang tangan melingkar di pinggangnya.
"Masak apa sayang?" Shani sedikit menoleh menatap adel yang sedang menyandarkan pipinya di bahu shani.
Shani dapat melihat rambut adel yang sekarang terpotong pendek. Sebenarnya dia cukup asing dengan penampakan adel yang sekarang, tapi ini lebih baik daripada sebelumnya.
Shani merasa dia benar-benar bisa menggapai adel sekarang, tanpa memikirkan perkataan orang lain lagi.
"Jangan di elus, ih" tegurnya saat Lagi-lagi adel mengelus perutnya pelan.
Entah kenapa akhir-akhir ini adel suka sekali mengelus perutnya yang rata.
"Aku suka" ucapnya sambil menghirup bau shani yang sangat di sukainya.
Shani menaruh pisaunya lalu mengelus rambut adel dengan gemas "Kenapa? Kamu udah tidak sabar yah"
Adel mengangguk membenarkan pertanyaan shani, adel bahkan sudah tersenyum lebar.
"Aku pasti bakalan jadi orang terbahagia saat disini ada kecebong aku" ujar adel Lagi-lagi mengelus perut shani.
Shani sedikit menunduk menatap tangan adel, di genggamnya tangan di perutnya itu lalu menoleh kearah adel.
"Mau buat sekarang?"
Adel terkejut lalu menggeleng.
Cup
Adel mencium leher shani disana, lalu melepaskan pelukannya dari tubuh shani. Memilih mundur dan menyandar pada meja makan.
"Kamu benar-benar bahaya yah, aku masih mau jagain kamu" shani tertawa lalu kembali melanjutkan acara memasaknya.
"Makanya jangan mancing-mancing!" Adel tertawa lalu mengambil air seperti niat awalnya tadi.
"Kapan lamaran aku di terima?" Shani menoleh menatap adel yang juga sedang menatapnya sambil memegang gelas.
"Emang kamu ada lamar aku?" Tanya balik shani yang sukses membuat adel tersenyum lebar.
'Kode keras nih ceritanya?'
Adel menggeleng sambil tersenyum "nanti aku lamar, tapi wajib di jawab iya!"
Shani menggeleng lalu membawa masakan yang sudah jadi ke atas meja.
Adel mengambil duduk disana, menyaksikan bagaimana shani kini melayaninya. Shani menatap geli kearah adel yang sejak tadi menatapnya tanpa berkedip.
"Kenapa sih?"
Adel tertawa "Aku kayaknya tidak perlu membayangkan jika kamu jadi istri aku nanti, sekarang ajah kamu sudah seperti seorang istri untuk aku" Ucap adel dengan senyuman lebarnya.
Shani ikut tersenyum disana lalu ikut mengambil duduk didepan adel.
"Cobain gih, enak nggak?"
Adel mencoba beberapa makanan shani, terasa pas dan sangat cocok di lidahnya.
"Aku Request yah, tiap hari kamu yang masakin makanan untuk aku" shani tersenyum senang lalu mengangguk.
"Selagi kamu tidak bosan, aku masakin" adel mengangguk semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION MY SENIOR (DELSHAN) ✅️
Fanfictionawalnya aku hanya ingin melihatmu, tapi rasa itu berubah ingin memilikimu.