"Shel?" Ashel berbalik menatap adel yang ternyata berjalan kearahnya sambil memasukkan satu tangannya di kantong celananya.
Adel tersenyum saat melihat bagaimana ashel menatapnya bingung.
"Aku mau minta maaf lagi, maaf kalau selama ini aku buat kamu berada di situasi yang tidak enak ini, maaf" ucapnya.
Saat ini ashel dan adel memang sedang di depan rumah adel, ashel yang sudah mau masuk kedalam mobilnya harus mengurungkan niat saat adel datang menyusulnya.
Ashel tersenyum "Aku juga del, maaf yah buat kita asing selama ini karena keegoisan aku" adel menggeleng.
"Bukan salah kamu, shel! Disini letak kesalahan ada di aku, aku yang tidak bisa tegas dan tidak tau bagaimana perasaan aku hingga buat kamu, ci shani dan ka chika terluka secara bersamaan" ashel terdiam.
Adel menatap kearah langit malam yang benar-benar sangat gelap.
"Aku berharap kamu bisa bertemu dengan laki-laki yang lebih baik dari aku, shel! Laki-laki yang kamu cintai, mengenal kamu dan bisa jagain kamu" ashel menatap adel yang kini sedang mendongak kearah langit.
Ashel menatap kearah adel "Aku pernah bertemu dengan sosok itu del, tapi aku kehilangan dia" Ucap ashel yang membuat adel menatap kearahnya "tapi kamu tenang saja, tuhan akan mempertemukan aku dengan sosok yang mungkin tidak akan aku sangka menjadi jodoh aku" ashel menunduk menyembunyikan perasaan sedihnya.
"shel?"
Ashel menoleh membuat adel tersenyum sangat lebar kearahnya.
"Terkadang kita telah bertemu dengan dia tapi kita masih tidak sadar, shel! Mungkin tidak sekarang, tapi nanti kamu akan tau siapa yang benar-benar kamu inginkan" ujar adel yang lagi-lagi membuat ashel terdiam "sosok yang mungkin awalnya kamu kagumi siapa tau menjadi orang yang begitu berarti di masa depan?"
Ashel terdiam tapi adel tetap saja menatap ashel dengan begitu hangat.
"Seperti kamu dan ci shani?" Adel mengangguk tersenyum.
"Yah, seperti aku dan dia" jawabnya dengan mata yang begitu cerah, adel lagi-lagi menatap kearah langit malam.
Ashel tersenyum, sakit tapi dia juga senang. Tugasnya benar-benar telah selesai ternyata, adelnya sudah bahagia.
Sekarang gilirannya, yah giliran ashel.
Adel tersenyum lalu mengelus kepala ashel dengan sangat lembut. Tersenyum saat mata mereka saling bertemu.
"Kamu tau, Cinta datang karena terbiasa, shel! cinta bahkan baru terasa saat jarak yang membuat kita sadar jika dia yang kita inginkan"
"Del?"
"Jangan terlalu jauh mencari shel! Siapa tau dia ada di sekitar kamu"
Ashel menatap adel, begitupun dengan adel yang mengangguk meyakinkan.
***
Terhitung seminggu setelah pertemuan ashel dan adel di rumah orang tua adel.
Kini mereka benar-benar menjalani hidup seperti semestinya, sibuk dan fokus dengan masa depan masing-masing.
Ashel kembali sibuk dengan dunia aktingnya, sedangkan adel mulai fokus dalam mengembangkan usahanya sendiri. Andi Pantjoro mempercayakan salah satu cabang usahanya kepada adel, dan itu yang membuat adel semakin semangat dalam menjalaniny.
Shani? Beberapa kali dia ikut terbang membantu gracia dalam mengontrol tim yang harus di bagi menjadi 2. Shani di tugaskan berada di tim 1 dengan gracia yang kini jadi kapten, sedangkan melody ikut dengan tim feni.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION MY SENIOR (DELSHAN) ✅️
Fanficawalnya aku hanya ingin melihatmu, tapi rasa itu berubah ingin memilikimu.