17

3.2K 297 12
                                    

Sejak turun dari mobil, adel tidak pernah melepaskan tangan shani, tapi tidak ada percakapan disana. Adel tetap diam tanpa ingin mengatakan apapun pada shani, hal itu membuat shani sedikit aneh dengan kekasihnya itu.

Member pun merasakan hawa aneh di sekeliling adel, bahkan flora tidak berniat mendekat hanya untuk membuat adel berinteraksi dengannya.

Bahkan kini, saat ingin tampil pun. Adel memilih kebelakang panggung lebih dulu, shani yang memang sudah jengkel menyusul adel.

Shani datang mendekati adel lalu menariknya menjauh dari panggung, menariknya kearah tempat yang memang sepi dari fans dan staff.

"Kamu kenapa sih? Kok kayak dingin begini" ujar shani yang hanya membuat adel semakin diam "sayang, kamu kenapa?" Tanya shani memegang tangan sang kekasih.

Adel menatap kearah tangannya, lalu membalas genggaman shani.

"Aku yang harusnya bertanya sama kamu, ci" ujar adel yang membuat shani mengerutkan dahinya "Kenapa melakukannya, ci?"

"Aku tidak suka yah kamu panggil aku begitu, kita hanya berdua sekarang" ujar shani kesal yang membuat adel mengangguk.

"Di JKT48 kita memang sebatas itu awalnya, tapi kini berubah" ujar adel menatap shani "tapi kamu juga cici untuk ashel"

Shani terdiam dan semakin tidak mengerti arah pembicaraannya dengan adel.

"Kenapa jadi bahas ashel?"

Adel menatap shani dengan senyum kecutnya.

"Aku sudah tau semuanya, tentang kamu yang menyuruh ka zee untuk membuat ashel menjauh dari aku" ujar adel yang membuat shani sedikit terkejut tapi tetap tenang "Kenapa melakukannya? Apa kamu juga akan melakukannya dengan ka chika? Atau bahkan sudah? Terus, apakah marsha target kamu selanjutnya?"

Shani menatap adel dengan tajam.

"Atau bahkan flora? Aku dan flora sedekat itu, kamu akan menjauhkan flora dari aku?" Shani menggeleng lalu memegang wajah adel agar tidak melanjutkan perkataannya.

"Aku tidak sejahat itu adel! Waktu itu_"

"Waktu itu kamu berpikir ashel akan merebut aku dari kamu, kamu takut aku menjadi milik ashel" potong adel dengan mata yang telah berkaca-kaca "kamu tidak berpikir jika aku bisa saja kehilangan sahabat aku, ci! Ashel sahabat aku, sama seperti ka zee dan flora" shani terkejut dengan bentakan adel.

"Kamu membentak aku?" Adel menggeleng "kamu melakukannya agar kamu menjadi milik aku adel, kamu harus tau bagaimana gilanya aku mencintai kamu" adel tertawa sumbang

Adel menatap shani dengan mata yang sedikit tajam "Aku tidak tau seberapa besar cinta kamu ke aku, tapi yang aku tau kamu bisa melakukan apapun untuk mendapatkan aku" ujar lirih adel sambil menatap sekelilingnya "itu membuat aku takut sama kamu"

Shani menggeleng dengan mata yang telah berkaca-kaca, dia tidak ingin adel takut padanya, dia hanya sedang bodoh tentang cintanya saat itu.

"Jangan ganggu aku dulu, ci! Aku butuh waktu untuk mencerna semua yang kamu lakukan" ujar adel lalu pergi meninggalkan shani yang terdiam.

Adel menghela nafas lega setelah mengatakan semuanya pada shani, sedangkan shani kini telah meneteskan airmatanya setelah di tinggal adel.

Adel, dia sungguh tidak mempercayai apa yang di dengarnya dari zee. Dia bahkan butuh semalaman untuk memikirkan keputusan apa yang harus di lakukannya.

Flashback :

Setelah bertemu dengan flora dan menjelaskan semuanya pada lulu, adel memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Adel dapat melihat marsha yang sangat nyenyak tidurnya.

OBSESSION MY SENIOR (DELSHAN) ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang