62

1.9K 255 13
                                    

Gadis itu berlari menuju ruangan yang dia ketahui adalah ruangan dimana sahabatnya berada.

"Ashel?" Panggil seorang pria yang membuat ashel berbalik.

Ashel dapat melihat pria yang cukup asing di matanya, baju kaos putih yang di gunakan pria itu terdapat beberapa bekas darah.

"Lo kenal gue?" Tanya ashel yang di angguki oleh pria itu.

"Gue aran, teman chika" Ucap aran memperkenalkan dirinya "chika masih belum sadar dan gue tidak tau mau hubungi keluarganya bagaimana, jadi gue coba hubungin lo"

Ashel mengangguk "lo tau kenapa ini bisa terjadi?" Aran terdiam yang membuat ashel menatapnya memicing "lo tau sesuatu?"

Aran mengangguk "ini salah gue, gue tidak tau apa yang mereka obrolin tapi gue liat chika keluar dari restoran sudah menangis"

Ashel terdiam "mereka? Siapa yang lo maksud?"

"Adel"

Ashel menghela nafas panjang "Jadi mereka sudah bertemu?" Ucapnya yang diangguki oleh aran "wait, lo tau tentang hubungan mereka?"

Aran lagi-lagi mengangguk yang membuat ashel menutup mulutnya.

"Gue yang atur pertemuan mereka, gue pantau chika dari jauh tapi ternyata gue kecolongan" jelas aran yang terlihat begitu menyesal sekarang "gue minta tolong sama lo, tolong temani chika sampai orang tuanya datang"

Ashel menggeleng "gue mau, tapi gue tidak bisa, gue ada jadwal penerbangan sebentar lagi" ujar ashel yang membuat aran terdiam "lo orang terdekat chika sekarang! Yang gue tau, chika selama ini bergantung sama lo, kan? Tapi kenapa lo mau ninggalin dia disaat seperti ini?"

Aran tersenyum kecut "gue tidak sepenting itu sekarang, chika sudah benci dengan gue dan gue tidak mau semakin di benci oleh orang yang gue sayang"

Ashel kini mengerti, dia dapat melihat bagaimana tatapan sedih dari seorang pria yang seharusnya bisa kuat. Ashel menatap kedalam kamar rawat chika.

" chika sama dengan gue, dia terlalu mencintai hingga rasa sakitnya juga begitu besar" Ucap ashel menatap sang sahabat yang belum juga sadar setelah di tangani oleh dokter "kami mencintai orang yang sama, tapi kami juga bernasib sama"

Aran menatap ashel dengan tatapan sulit di artikan, ashel berbalik lalu menatap aran yang juga masih menatapnya diam.

"Tapi chika masih punya lo, dia masih punya orang yang mencintai dia dengan tulus" ujarnya menatap aran dengan tersenyum "gue yakin kisah chika dan adel sudah berakhir hari ini, sekarang giliran lo! Kejar chika dan buat dia mengerti, kalau lo juga mampu memberi dia kebahagia, aran"

Ashel tersenyum meyakinkan pria di depannya. Hal itu, membuat aran mau tidak mau ikut tersenyum.

"Gue pamit yah, gue hanya mau memastikan kalau sahabat gue masih hidup, sih", ucap ashel yang membuat aran tertawa.

"Dia gadis yang kuat, gue akan jagain dia lebih baik lagi dari sekarang" ashel mengangguk lalu berlalu begitu saja setelah memastikan jika chika sudah melewati masa kritisnya.

Yahh, chika sebelumnya memang di nyatakan kritis tapi dia bisa melewati semua itu, dan kini mereka hanya menunggu kabar sadarnya chika.

"Chik, mau lo benci gue atau apapun itu, gue tidak akan pernah ninggalin lo" ujarnya menatap kedalam kamar rawat chika yang belum bisa di kunjungi.

***

Semua penumpang berjalan keluar dengan membawa bawaan mereka.

Anak jkt48 juga berada disana dengan shani yang jalan di belakang mereka bersama beberapa staff. Shani tersenyum kearah penggemar yang ternyata ikut menunggu dirinya disana.

OBSESSION MY SENIOR (DELSHAN) ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang