Sudah 30 menit dari terakhir shani mengirim pesan dengan mama adel. Tapi shani belum juga mendapatkan kabar jika sang kekasih sudah sampai.
Shani semakin merasakan kegelisahan, dia menatap kearah ponselnya yang benar saja sudah menunjukkan pukul 12 malam.
Makanan yang shani buat juga sudah tersusun rapi di atas meja makan.
"Adel mana yah? Masa sih belum sampai juga" Ucap shani menatap hpnya yang juga tidak mendapatkan notifikasi apapun "Aku telfon ajah kali yah, siapa tau putar balik ke apartemen?"
Shani mengangguk membenarkan apa yang di pikirkannya. Jika itu benar, maka shani akan memaksa adel untuk datang kerumahnya sekarang.
Sayang banget makanan yang sudah susah payah di buat oleh shani dong kalau begitu. Shani menatap kearah makanan yang ada di atas meja.
Menekan kontak adel lalu menelfonnya.
"Halo say_"
"Halo? Ini pacar yang punya hp yah?"
Shani sedikit menatap kearah kontak yang di hubunginya dan benar kok namanya adel. Tapi kenapa suaranya beda?
"Maaf, ini siapa yah?" Tanya shani sedikit serius, dia dalam mode ci kapten.
"Ah ini saya yang di tugaskan untuk mengurus mobil korban kecelakaan tadi, bu" ujarnya yang membuat shani terkejut
"Korban apa pak?"
Shani seakan lemas sekarang saat kembali mendengar ucapan pria yang entah umur berapa di seberang sana.
"Korban kecelakaan bu, hpnya ketinggalan di mobil" ujar pria tersebut yang membuat shani terjatuh ke lantai karena kakinya tiba-tiba lemas.
"P-pak, korbannya.. korbannya dimana pak? Yang punya hp ini dimana sekarang?" Ujar shani mencoba tenang walaupun tidak bisa tenang.
Dia terkejut, pikirannya sudah berkelana kemana-mana. Dia takut sekarang.
Adel? Kamu tidak papa kan sayang, Batin shani menangis memberontak ingin menjerit.
"Tadi sih sudah di bawa, tapi saya juga tidak tau di bawanya kemana"
"Pak, bisa kirimkan alamat dan foto mobil pacar saya?" Pinta shani
Orang tersebut mengirimkan foto mobil adel yang memang sudah dia foto tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shani segera saja bangun lalu naik keatas kamarnya mengambil kunci mobil. Dia memutuskan untuk mematikan panggilan dan menghubungi gracia sambil menuruni tangga lagi.
"Halo gee" ujar shani sedikit serak karena sedang menahan tangisnya.
Shani berjalan kearah pintu dengan pikiran yang sangat kacau. Dia sedang memikirkan sang kekasih, bagaimana keadaannya dan dimana dia sekarang.
