Adel tidak tau harus melakukan apa sekarang, dia seakan sedang di tekan oleh sebuah fakta yang telah di sembunyikannya.
Fakta dirinya yang berbohong kepada fans dan orang banyak.
"Apa yang lo mau?" Tanya adel setelah keterdiamannya.
Aran terdiam, dia menatap adel dengan diam. Begitu banyak yang di pikirkannya, salah satunya chika.
"Gue mau lo ketemu chika, buat dia mengerti sehingga dia bisa melepaskan lo dengan ikhlas dan tanpa perasaan bersalah lagi, adel!" Ujar aran menatap adel dengan serius, adel terdiam.
"Lo bilang lo cinta dengan chika, lo pasti tau apa yang akan terjadi kalau gue kembali di hadapan chika sebagai adel jkt48"
Adel tentu bingung dengan pria di hadapannya, kenapa dia mau membuat adel kembali lagi padahal dia tau kemungkinan besar apa yang akan terjadi.
Aran mengangguk "gue cinta chika, tapi gue tidak mau lihat chika seperti ini terus! Chika sangat menderita setelah kehilangan lo, dia seperti kehilangan arah sekarang, gue tidak suka chika selalu minum dan merokok karena sesak yang dia rasakan" Ucap aran menatap adel "gue tidak mau melihat kebencian dimata chika lagi, mata penuh amarah! Itu bukan chika"
Adel terdiam
Dia tidak tau jika dampak yang di rasakan chika karenanya sebesar ini, dia bahkan tidak tau jika chika bisa melakukan semua itu. Karena selama ini, yang dia pikirkan hanya shani dan shani, tidak ada waktu untuknya memikirkan orang lain.
'Maafin gue, ka'
"Gue tidak bisa" ujar adel berdiri dari kursinya "gue tidak mau membahayakan hubungan gue dan pacar gue, gue sudah mau nikah dan tidak mau sampai ada yang berniat menggagalkan pernikahan gue" lanjutnya menatap aran yang kini mendongak menatapnya.
"Lo pikir lo punya pilihan, del?" Ucap aran dingin.
Adel terdiam
Adel menatap kesal aran yang kini sedang menatapnya dingin. Keduanya saling memancarkan tatapan yang begitu tajam, mata yang begitu bersinar kini hanya tertuju pada satu sama lain.
***
Rasanya waktu berjalan begitu lambat, jika biasanya dia akan sangat betah di teater karena dapat bertemu dengan beberapa fans yang sudah lama tidak dilihatnya.
Tapi kini, dia begitu sangat menanti waktu berakhirnya teater hari ini.
Helaan nafas beberapa kali dia hembuskan, hingga orang di Sampingnya merasa sedikit terganggu.
"Kenapa sih, ci?" Ujar muthe yang memang sedang tidak ikut teater tapi tetap datang hari ini karena harus latihan.
Shani menoleh kearah muthe yang sedang menatapnya bingung, shani tersenyum lalu menyandarkan kepalanya di bahu muthe.
"Mumuchan kenapa belum pulang?" Tanya shani mengalihkan perhatian muthe.
"Mau latihan cici, cici lupa yah kalau hari ini aku dan yang lain ada latihan untuk tour?" Shani terdiam lalu tersenyum lebar.
"Eheh, lupa"
Muthe menggeleng "Makanya jangan mikirin adel terus cici, kan jadinya cici jadi keliatan tuanya, suka lupa"
Shani membolakan matanya lalu menegakkan tubuhnya menatap tajam muthe yang kini tertawa.
"Mumuchan ih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION MY SENIOR (DELSHAN) ✅️
Fanfictionawalnya aku hanya ingin melihatmu, tapi rasa itu berubah ingin memilikimu.