20

3.6K 301 25
                                    

"Mau kemana?" Tahan adel pada shani yang ingin beranjak dari balkon apartemen adel.

Merasa tidak ada tanggapan dari sang kekasih, adel menarik shani hingga masuk kedalam dekapannya "Mau kemana sayang?" Tanya adel sambil mengemdus leher shani.

Shani yang merasa kegelian mulai memberontak agar terlepas dari dekapan adel.

"Stop del!" Adel menggeleng.

Shani bahkan sekarang dapat merasakan bagaimana bibir adel menyentuh lehernya.

"Ummhh" tanpa sadar, suara itu keluar dari mulut shani.

Adel tersenyum,  lalu semakin mendekatkan tubuh mereka. Shani yang merasa sudah lelah, hanya pasrah dan menanti apa yang akan di lakukan adel pada dirinya.

"Jangan kabur, aku tidak suka kamu menghindar" ujar adel yang membuat shani tersadar.

Shani menatap adel yang kini menatapnya dengan lembut, tangan adel bahkan sudah mengelus pinggangnya dengan lembut.

"Kenapa Tidak mau terbuka sama aku?" Shani terdiam.

Adel hanya menanti sampai shani membuka bibirnya untuk mengatakan segala keresahannya, adel tau jika saat ini wanitanya sedang ada beban pikiran.

"Aku takut kamu marah" cicit shani yang membuat adel tersenyum.

Cup

Adel mencium dahi shani cukup lama dan lembut, shani bahkan memejamkan matanya saat merasakan ciuman hangat adel padanya. Adel menyalurkan ketenangan dibalik ciuman dahinya itu.

"Ayo sini" ajak adel pada shani untuk duduk disofa apartemennya "coba katakan apa yang buat kamu seperti ini"

Shani menghadap kearah adel, dia sebenarnya cukup salah tingkah jika menatap mata orang lain, tapi untuk adel. Shani sangat nyaman untuk bertatapan bahkan dijarak yang sangat dekat sekali pun, shani bahkan bisa menatap mata adel sangat lama.

"Kalau aku bilang kamu menjauh dari ashel, kamu marah nggak?" Adel langsung menggeleng yang membuat shani terkejut.

"Tanpa kamu minta pun, aku memang sudah berniat untuk menjauh dari ashel" jelas adel sambil menggenggam tangan shani.

"Kenapa?"

Adel tersenyum lalu membawa tangan itu kearah dadanya.

"Aku tidak suka ada yang menyakiti kamu, sayang! Aku tidak suka kamu kepikiran terus, jadi dari pada kamu setiap hari overthingking gara-gara aku dan ashel, lebih baik aku menjauh dari dia" ujar adel jujur, dia memang sudah memikirkan semua ini, dia tidak ingin shani merasakan sakit gara-gara dia.

"Kamu kok berubah" Tanya shani yang sebenarnya dia sudah sangat senang banget.

Siapa juga yang tidak senang, jika pacarnya lebih memilih dia dari wanita lain? Shani senang lah, apalagi ini adel, si buaya jkt.

Adel tersenyum "awalnya aku pikir ashel bisa menjadi sahabat aku selamanya, tapi melihat sikap dia ke kamu, aku tidak bisa" shani mengangguk lalu mendekat kearah adel.

Memeluk adel dengan sangat erat "Terimakasih sudah mau memilih aku, del! Padahal banyak yang bisa buat kamu berpaling dari aku"

Adel tersenyum lalu mengelus kepala shani dengan lembut "Aku mau serius, ci"

Shani mendongak saat telinganya tidak sengaja mendengar suara adel yang sangat lirih.

"Apa?" Adel mengelus pipi shani dengan lembut.

"Aku mau serius sama kamu"

Shani kembali menegakkan tubuhnya menghadap kearah adel dengan wajah terkejut.

OBSESSION MY SENIOR (DELSHAN) ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang