41

2.6K 278 14
                                    

Malam ini adel memenuhi janjinya.

Dia akan menemui seseorang yang pagi tadi mengirimkan pesan untuk bertemu dengannya. Adel tadi sudah mengantar shani pulang, dia bahkan meminta izin untuk menemui orang tersebut, sosok yang semalam bertemu dengannya di apartemennya.

Zee

Adel dapat melihat sosok zee yang berdiri tidak jauh darinya, mereka tidak bertemu di cafe atau pun restoran.

Tapi di sebuah taman yang beberapa bagian memang cukup sepi. Zee mau pun adel sangat tau persis jika pertemuan mereka tidak boleh terlihat oleh fans karena pasti akan mengundang rumor-rumor lain.

"Udah lama?" Sapa adel lalu duduk di kursi taman di belakang zee.

Zee menoleh sekilas menatap adel lalu kembali menatap kedepan. Tatapan zee cukup membuat rasa penasaran adel kembali terlihat.

"Gue senang lo kembali, del" Ucap zee tanpa menatap adel di belakangnya "udah berapa lama sih kita temanan? Awet juga yah pertemanan kita"

Adek mengerutkan dahinya mendengar ucapan zee, tapi dia hanya akan mendengarkan zee sekarang.

Zee berbalik menatap adel, sekarang adel dapat melihat mata sang sahabat yang telah berkaca-kaca.

Adel berdiri dan mendekati zee dengan khawatir "lo kenapa?" Zee menggeleng.

"Gue kalah del, marsha menyukai seseorang dan itu bukan gue" Ucap zee menatap sedih kearah adel.

Adel terdiam tapi tangannya mulai menepuk-nepuk bahu zee, memberinya kekuatan karena dia tau bagaimana cintanya zee kepada marsha.

"Dia yang bilang?" Tanya adel memastikan.

Zee mengangguk menatap adel dengan tatapan sedihnya "dia suka lo"

Deg

Adel terdiam, zee pun hanya tersenyum kecut. Adel menggeleng tidak percaya.

"Lo bercanda kan?" Zee menggeleng dengan mata yang memancarkan kesedihan "Kenapa gue?" Gumamnya tidak percaya yang membuat zee terdiam.

"Itu yang sejak semalam gue pikirkan, kenapa harus lo?" Ucap zee yang membuat adel menatapnya "gue tau lo udah ada ci shani, tapi kenapa harus lo? Dari sekian banyak member yang suka lo, kenapa marsha juga?"

Adel yang masih tidak percaya mulai mendudukkan dirinya di kursi lagi, menatap zee dengan tatapan bingungnya

"Gue nggak tau, gue bakalan canggung banget sih kalau ketemu marsha" ujarnya lirih yang membuat zee ikut duduk di Sampingnya "lo manggil gue bukan karena mau mutilasi gue kan?" Lanjut sambil menatap zee horor.

Zee menatapnya tidak percaya "lo pikir gue sebodoh itu?" Tanya zee yang di angguki oleh adel "Sialan, persahabatan kita lebih berharga dari pada cinta, bego"

Adel tertawa lalu merangkul zee, menepuk-nepuk bahunya sesekali.

"Lagian gue dengan marsha emang tidak bisa bersatu" ucapnya sambil menatap langit "tembok gue dan marsha terlalu besar"

Adel mengangguk membenarkan "lo tau itu tapi lo tetap saja mencintai dia selama ini? Memang bodoh"

Zee tertawa sambil menatap adel yang benar-benar sudah berubah sekarang.

"Gue manggil lo karena gue pikir lo harus tau kabar ini" Ucap zee yang membuat adel menatapnya penasaran.

"Apa?"

"Ashel dan adek ci shani sedang dekat" ucapnya yang membuat adel menatapnya terkejut.

"Serius?" Adel menggeleng "tidak mungkin lah bego, yang benar ajah?" Zee tertawa menatap wajah adel yang sangat lucu pikirnya.

OBSESSION MY SENIOR (DELSHAN) ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang