9

3.7K 302 6
                                    

Sudah beberapa menit berlalu, tapi kayaknya zee belum mau melepaskan adel yang kini hanya pasrah di jadikan samsak oleh zee.

Flora yang baru saja mengambil duduk di sofa apartemen zee hanya bisa menjadi penonton, sambil meminum minuman yang baru saja di ambilnya dari kulkas zee.

"Kalau mau jadi buaya, jangan jadiin maeng korban lo juga kali!" Ujar zee "mati ajah lo"

Adel hanya tertawa lalu tiduran di lantai dengan zee di atasnya.

"Ngapa lo senyum-senyum gitu?" Adel menggeleng lalu melirik flora yang tetap saja jadi penonton disana.

"Lo seram kalau lagi cemburu, tapi seru juga godain lo" ujar adel yang membuat zee berdiri dari perut adel.

Zee berjalan kearah flora, sedangkan adel mengambil duduk di tempat yang semula.

"Serius, gue tidak ada niatan mau godain maeng" ujar adel dengan mengangkat dua jarinya "gue tau lo suka banget dengan maeng, tapi lo nya ajah yang pengecut"

Zee melemparkan bantal sofa ke wajah adel yang membuat adel kembali tertawa.

"Kalau gue nembak maeng, dia akan pergi dari hidup gue, del" ujar zee lalu menyandarkan kepalanya pada kepala sofa.

Flora menatap zee yang kini menatapnya "Kenapa seyakin itu?" Zee menggeleng tidak tau.

"Hanya firasat gue ajah, kalau maeng akan pergi kalau gue ngungkapi  perasaan gue" flora kembali menggeleng.

"Lo dan adel sama ajah, sama-sama bego dalam percintaan" adel tertawa lalu mengangguk setuju.

"Tapi gue nggak bego-bego amat sih,  flo" ujar adel tersenyum menggoda "lo liat sendiri kan, dia sudah jatuh di pelukan gue"

Flora memutar bola matanya malas lalu menatap tajam adel, sedangkan zee hanya mendengarkan obrolan dua sahabatnya itu.

"Gue masih tidak nyangka kalau ci shani yang duluan nyerang lo" adel mengedipkan bahunya tanda ikut tidak tau.

"Entah, selalu bilang kalau gue milik dia" ujar adel sambil menatap flora dan zee serius "menurut lo gue harus senang atau gimana?"

Zee dan flora saling menatap satu sama lain lalu kembali menatap adel.

"Entah, gue juga bingung" ujar zee yang membuat adel menatapnya "Ci shani yang gue kenal adalah sosok yang sangat berambisi, dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan, del"

Flora mengangguk "yah, gue juga sempat dengar itu" ujar flora menatap serius kearah adel "gue harap ci shani benaran cinta sama lo"

Adel terlihat kebingungan dengan ucapan flora, begitu pun dengan zee.

"Kalau dia cinta sama lo yang sebenarnya itu akan menjadi pertanda baik, tapi jika dia hanya suka biasa" flora melirik zee yang ternyata mulai paham.

"Kenapa?" Tanya adel saat flora hanya mengantung ucapannya.

"Ci shani kemungkinan akan ninggalin lo kalau dia tau, kalau sebenarnya ada rahasia besar di hidup lo, del" ujar zee yang membuat adel seakan tersadar.

Selama ini, yang dia tau adalah shani menyukai sosok dirinya yang seorang adel JKT48, bukan adel yang memiliki rahasia besar. Adel yang memiliki benda yang seharusnya di miliki oleh pria, adel yang istimewa.

"Jadi gue harus bagaimana?" Tanya adel yang mendapat gelengan oleh zee "gue tidak mungkin ngasih tau ci shani kalau gue bukan cewek kan? Gue belum siap dengan reaksinya, di tambah gue sudah terlanjur jatuh cinta sama dia"

Flora menghela nafas lalu mendekat kearah adel "mau tidak mau, cepat atau lambat! Ci shani harus tau del, kecuali kalau lo berniat hanya untuk bermain-main dengan dia"

OBSESSION MY SENIOR (DELSHAN) ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang