Hari ini beberapa member akan terbang ke jogja, mereka memiliki jadwal disana. Shani juga berada dalam penerbangan tersebut bersama adel.
Tapi saat ini, shani tidak fokus karena memikirkan sang kekasih.
Sejak tadi shani menatap adel yang kini sangat tertutup, tidak biasanya kekasihnya itu akan memakai penyamaran lengkap saat bersamanya, biasanya adel akan memakai masker dan topi tapi tidak dengan full hoodie seperti sekarang.
"Kamu sakit? Apa nggak panas sayang?" Tanya lirih shani yang kini berdiri disamping adel.
Adel menggeleng lalu sedikit melambaikan tangannya pada penggemar yang datang "mau ajah"
Shani terdiam dan mencoba mengabaikan adel, mungkin dia hanya ingin tampil beda?
Tapi pikiran shani semakin aneh saat melihat adel tidak melepas hoodienya bahkan saat dalam pesawat sekali pun.
Shani yang memang sejak mereka mengumumkan hubungan mereka, akan selalu mengekor di samping adel, mulai mendekatkan wajahnya pada adel.
"Kenapa?" Tanya adel menatap shani yang kini menatapnya serius.
"Kamu serius tidak papa?" Adel mengangguk lalu mengelus pipi shani dengan lembut.
"Aku sehat, kenapa sih khawatir banget" shani menghela nafas lalu menggenggam tangan sang kekasih.
Shani menatap tangannya dan adel yang bertautan "Aku merasa kamu sedang menutupi sesuatu dari aku" ujarnya lalu menatap kearah adel lagi yang terdiam "Kamu serius tidak papa?"
Adel mengangguk masih dengan mimik wajah yang tidak di ketahui shani.
"Aku sedang berpikir, bagaimana menjelaskannya sama keluarga kamu, mereka setuju dengan hubungan kita atau tidak?" Shani terdiam, kedua tangannya semakin menggenggam tangan adel "Aku takut kehilangan kamu"
Shani tersenyum lalu meraih wajah adel, di elusnya dengan lembut lalu mencium bibir yang tertutup masker itu "Kalau orangtua aku tidak setuju, aku siap ikut kamu, del!"
Adel menatap mata shani yang juga menatapnya serius, keduanya sama-sama takut kehilangan. Shani juga takut dengan respon keluarganya, maka dari itu sejak kemarin dia sedikit ragu menjelaskannya pada mamanya, dan kini dia harus berani melangkah dengan pilihannya.
Pilihannya untuk memilih adel.
"Kita upayakan dulu yah"
Shani mengangguk sambil tersenyum kearah adel yang juga kini tersenyum dibalik maskernya.
'Ma, walaupun mama tidak suka dengan pilihanku kali ini, tapi aku berharap doa dari mama' batin adel yang sedikit sedih saat mengingat pertengkaran besar dirinya dan mamanya kemarin.
Adel masih memikirkan mamanya, tapi ini juga adalah hidupnya. Sudah cukup 5 tahun dia berjalan dengan jati diri yang hilang, mengikuti aturan mamanya dan berakhir membohongi dunia dan dirinya.
Adel sudah tidak mau itu, dia harus bahagia.
'Hidupku milikku, dan shani adalah hidupku'
Adel menggenggam tangan shani dengan sangat lembut, menatap wajah shani yang masih menatapnya lembut.
Adel mengelus pipi shani "Aku cinta kamu" shani tersenyum dengan wajah yang memerah.
Sedang di sisi lain, ada yang sedang mengalihkan pandangannya dari kelakuan dua orang yang sedang di mabuk asmara itu yang tidak kenal tempat.
"Kenapa lo?" Tanya lulu pada olla yang tiba-tiba menunduk.
Olla menatap tajam kearah lulu yang kebingungan "adel sialan tidak kenal tempat banget ngebucin" ujarnya lirih.
Lulu tertawa kecil lalu melirik kearah adel dan shani yang sedang momen sweet.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION MY SENIOR (DELSHAN) ✅️
Fanfictionawalnya aku hanya ingin melihatmu, tapi rasa itu berubah ingin memilikimu.