19

3.5K 311 20
                                    

Pagi ini adel di bangunkan dengan suara ponselnya yang sejak tadi berdering.

"Siapa sih yang telfon kamu pagi-pagi gini" ujar shani yang semakin memeluk adel dari samping.

Adel mengelus rambut shani sambil meraih ponselnya, melihat siapa yang berhasil mengganggunya dan shani pagi ini.

Ka Chika

Adel menghela nafas lalu melepas tangan shani dari perutnya dengan perlahan. Berjalan kearah balkon lalu mengangkat panggilan telfon chika kepadanya. Dia tidak mau kalau tidur wanitanya terganggu karenanya.

"Halo Ka?"

"Aku dengar dari Olla, bilang itu semua bercanda kan, del!" Ujar Chika sedikit berteriak di seberang sana.

"Itu benar ka, aku dan ci_"

"JANGAN SEBUT NAMA DIA" teriak chika sekali lagi yang membuat adel memejamkan matanya "Kenapa harus sakiti aku seperti ini adel? Kenapa harus dia, kenapa bukan akuu"

Adel dapat mendengar suara chika yang bergetar di seberang sana, dia merasa bersalah tapi inilah Keputusan yang diambilnya.

"Aku tidak bisa memaksa perasaanku untuk jatuh ke kamu, ka! Maaf, aku nyaman dengan dia" ujar adel lembut seakan tidak ingin semakin menyakiti chika

"Aku yang lebih dulu cinta sama kamu del, tapi kamu? Kenapa bukan akuu, kenapa harus dia" Chika menangis di ujung sana, adel tau bagaimana sakitnya chika saat ini "pilih aku adel, aku bisa menjadi apapun untuk kamu"

Adel menggeleng "yang aku inginkan ci shani ka, aku sudah mencoba membuka hati tapi tidak ada kamu ka"

Chika menangis di ujung sana, dia tidak tau mau mengatakan apa lagi.

"Kamu baik ka, tapi aku tidak melihat masa depan dengan kamu disana, kita berbeda" jelas adel masih memejamkan matanya.

"bahkan jika bukan dengan ci shani, bukan kamu tujuan aku" lanjutnya dengan lirih.

Sakit, itu yang di rasakan Chika sekarang.

Adel mengatakan seakan chika tidak pernah akan bisa berada di masa depan dengannya, mereka berbeda keyakinan dan chika harus sadar itu.

Adel hanya bisa mendengar suara tangisan chika di seberang sana, adel tidak berniat mematikan panggilannya, dia takut jika dia melakukan itu chika akan semakin marah. Padahal, kini sudah ada sosok yang memperhatikannya dari belakang.

Shani, gadis itu mendekat kearah adel dengan rambut terurai. Melingkarkan tangannya pada perut adel lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher kekasihnya.

"Kenapa ninggalin aku, hm" suara shani yang khas orang baru bangun terdengar di telinga Chika.

Adel tersenyum lalu mengecup pipi shani gemas.

"Aku lagi telfonan dengan ka chika, sayang" jelas adel tanpa mematikan panggilan mereka.

"Kenapa?" Shani terdengar tidak suka dan chika kini sedang tersenyum sinis mendengar suara yang mulai di bencinya.

Chika mematikan panggilan, dia sangat benci mendengar suara shani sekarang.

"Adel punya gue, ci! Lo tidak bisa merebut adel dari gue" ujar chika lalu melempar hp nya.

Berjalan kearah kamar mandi, menyiram kepalanya dan berendam sambil memikirkan bagaimana cara mendapatkan adel kembali.

***

"Sayang, mau ikut?" Tanya adel yang mendapat perhatian dari shani.

"Mau kemana?" Adel berjalan kearah shani dengan pakaian yang sudah rapih.

OBSESSION MY SENIOR (DELSHAN) ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang