Chapter 2 : The Cursed of Carlov

6.7K 416 0
                                    

Carlov merupakan keluarga Duke terhormat yang sejarahnya sudah melegenda di seluruh wilayah kerajaan Redwick. Bahkan kerajaan tetangga pun segan dan takut menyinggung perasaan Duke tersebut.

Sudah turun temurun kutukan yang ada di setiap generasi berdarah Carlov akan mewarisi kekuatan aneh. Mereka memiliki aura yang begitu mencekam. Aura hitam itu selalu keluar dikala sang Duke dan keturunannya merasa terusik.

Carlov masih bagian dari Redwick, mereka masih memiliki darah kerajaan dalam diri mereka. Raja Redwick I dianugerahi keturunan dua orang putra yang memiliki ciri fisik berbeda. Anak pertama memiliki warna rambut silver mirip sang Raja. Sedangkan sang adik memiliki Surai hitam yang begitu mencolok diantara keluarga kerajaan.

Jika saja warna mata anak itu tidak berwarna merah, sudah dipastikan Ratu akan dituduh selingkuh dan dihukum penggal atas dosa yang sudah dilakukan.

Dan sejak saat itulah sang Raja paham arti kutukan yang telah dilontarkan naga terakhir yang mereka bunuh. Bahwa :

"Keturunamu akan menjadi pedang bermata dua. Lihatlah bagaimana kekuatanku akan menjadi senjata terakhir untuk menghancurkan keserakahanmu"

Dan disitulah dia mulai menyesal karena tidak mendengarkan. Anaknya menjadi monster. Dia harus mengurungnya di menara dan memberinya pelatihan ketat. Dia tidak bisa membunuh anak itu karena keserakahan masih ada di dalam tubuh Raja terdahulu.

Dia ingin menjadikan kekuatan itu sebagai senjatanya memperluas kekuasaan.

Ketika kekuatan hitam itu harus disalurkan mereka akhirnya menemukan satu cara agar bisa mengontrol sang anak. Mengirimnya berperang untuk menghilangkan nafsunya akan darah dan kekejian atau menyediakan pelayan untuk memuaskan nafsu laki-lakinya.

Raja yang tidak ingin garis keturunannya berantakan pun lebih memilih mengirim anaknya ke Medan Perang dan mengatur pernikahan politik untuk mengurus keturunan selanjutnya.

Dia yakin semakin banyak keturunan dari putra keduanya itu, dia akan menjadi semakin kuat.

Namun apa daya, ternyata mereka hanya mampu melahirkan satu orang anak. Dan itu selalu seorang putra.

Meskipun begitu Raja tetap bersyukur setidaknya anak terkutuk itu masih menguntungkannya.

Carlov yang memang selalu haus akan kasih sayang keluarganya itu tidak pernah membelot. Dia terus melakukan tugasnya sebagai anggota kerajaan.

Melihat senyum bangga ayahnya adalah kebahagiaan baginya. Selama keluarga tidak membuangnya itu lebih dari cukup. Tidak perduli dengan pandangan kebencian dan ketakutan orang. Dia tetap melakukan tugasnya sebagai anak yang terkutuk. Itu adalah dosa yang harus dia tanggung sebagai keturunan yang terpilih.

Tentu saja pemikiran ini terbentuk dari hasil manipulasi yang selalu dia dengar selama terkurung di menara.

Dia akan melakukan apapun agar bebas dan tidak terkurung disana. Sampai saat ini bahkan sudah mencapai generasi ke IV, belum ada satupun yang berhasil menyembuhkan kutukan itu. Meski begitu Carlov juga sudah tidak peduli dengan penawar kutukan yang mereka miliki.

Yang bisa mereka lakukan hanya bertahan menjaga harkat dan martabat nama Carlov dan kerajaan Redwick.









To Be Continue

Duke CarlovTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang