Chapter 34 : Mother

2.8K 260 9
                                    

Ekhem liat deh ada yang lagi nungguin asupan weekend tuh wkwkwkw

Langsung aja kali ya kita dar der dor hari ini, selamat menikmati asupannya kakak

Jangan lupa vote and komen gemesnya ya cintahh love u sekebon yang udah dukung dan semangatin aku !!

Maaf ya buat typo yang lolos, makasih juga yang udah nandain cintah banget 😚

Ost :

Duncan Laurence - Arcade (cover by Daneliya Tuleshova)

Happy Reading semua ^_^

Florefair

Kedua kelopak mata itu mulai terbuka seiring merasa risih akibat cahaya yang berusaha mengganggu tidurnya. Dalam balutan gaun tidur serta selimut merah muda yang membungkus tubuh ringkih tersebut, Olivia mulai menyesuaikan penglihatannya ke arah atap kelambu yang terasa asing untuknya.

Dua hari sudah berlalu setelah dirinya siuman, tidak seperti Niels yang melupakan ingatan kebersamaan mereka, sosoknya tidak terpengaruh sedikit pun terhadap sihir tersebut karena jiwa di dalam sana bukanlah jiwa asli sang pemilik tubuh. Mungkin sihir itu hanya mempengaruhi sedikit dari yang seharusnya.

Emerald miliknya memandangi langit-langit kelambu dengan pikiran penuh. Tangan yang nampak kurus diangkat ke atas, memandangi tubuh yang hampir sebulan ini ia tinggali. Ia merasakan jemari lentik itu masih bisa ia kendalikan.

Reina yang berada di dalam tubuh Olivia, mulai bertanya-tanya apa yang telah terjadi selama dirinya pingsan tak sadarkan diri.

Walaupun pada awalnya ia tidak mengingat apapun, namun saat mereka diberitahunya tentang Redwick, Carlov, dan Johansson disaat itu juga ingatan tentang dirinya melancarkan rencana pelarian menguak begitu saja.

Hanya sebatas itu, Reina seakan tidak bisa lagi mendapatkan informasi dari ingatan tubuh ini. Meskipun jarang tetapi ia masih bisa melihat sekilas. Berbeda dengan sekarang, ingatan itu seakan hilang entah kemana. Dan syukurlah jiwa di dalam sana masih mengingat jelas alur cerita novel yang ia masuki.

Semoga saja alur novel ini tidak berubah banyak. batinnya.

Wanita dari bibi tubuh ini bahkan tidak memberitahukan Olivi mengenai situasi Redwick selama ia berada di florefair.

Saat ia meminta bibinya untuk mendatangkan sang ayah, wanita tersebut bahkan tidak memperdulikannya. Sang bibi sibuk membalut Olivia kembali dengan selimut tebal supaya keponakannya tidak memikirkan hal-hal berat terlebih dahulu.

Dan lebih sebalnya lagi dimana keberadaan adiknya saat ini ? Bukankah ayahnya menyetujui kunjungan ke Florefair jika adiknya ikut ?

Dimana anak itu ?

Detik itu juga kilasan alur nasib adiknya kembali, wajahnya panik. Dia telah melupakan fakta bahwa pesta penyambutan belum terjadi.

Olivia tiba-tiba bangkit dan membawa tubuhnya keluar kamar. Disana dia mendapati sosok yang selalu menjaganya, salah satu anak asuh sang bibi.

Duke CarlovTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang