Chapter 25: Trauma

5.1K 469 14
                                    

Tok tok tok Asupan weekend tiba nichh

Happy Reading All ^_^




Kediaman Johansson

Ruangan yang memiliki luas yang cukup besar serta meja makan panjang di tengahnya kini mulai diisi aneka hidangan lezat. Mulai dari hidangan perdagingan, sayur, buah dan beberapa makanan penutup yang masih tersimpan di dapur kotor.

Frederick sampai lebih dulu. Dia mengambil tempat diujung meja sebagai kepala keluarga, kemudian dua gadis yang sudah lengkap dengan gaun sederhananya pun masuk sambil menyapa sang ayah dengan mengecup pipi pria itu.

Para pelayan yang melihatnya tidak pernah merasa bosan. Kehangatan keluarga ini terus berlanjut dalam beberapa hari belakangan semenjak Putri tertua kembali pulang.

Cassandra mengambil duduk disamping kanan kakaknya setelah wanita itu duduk di sebelah kiri ayah. Mereka duduk samping-sampingan.

"Apa kakak ingat ini ? Ini ayam panggang madu kesukaan kita," serunya dengan mata berbinar. Cassey bahkan tidak memperdulikan tata krama di atas meja, perempuan itu sibuk mengambil beberapa potong ayam untuknya dan untuk sang kakak.

"Makanlah, aku yakin kakak pasti merindukan masakan Margareth," Cassey mengerling menggoda kepada wanita tua diujung sana.

Semburat merah muncul kala pujian tak langsung itu ditujukan padanya.

Setelah keduanya menghabiskan waktu bersama membahas rencana Olivia, kini dia dan adik angkatnya di dunia ini pun semakin dekat. Seperti kedekatan alami layaknya saudara sedarah.

"Terima kasih Cassey," ucapnya lembut. Olivia begitu bersyukur menikmati kehangatan baru yang pertama kali dia rasakan.

Ayah yang begitu perhatian, adik cantik nan memukau, orang-orang yang hangat, rasanya dia sudah tidak sabar untuk bebas dari kastil suram itu.

"Cobalah sup jamur ini, kau juga sangat menyukainya. Ini cocok untuk perutmu yang katanya sedang sakit" Frederick mendekatkan semangkuk sup yang dimaksud ke depan Olivia. Aromanya begitu menggoda membuat perutnya semakin lapar.

"Terima kasih ayah," ucapnya sambil mengambil mangkuk itu. Sebenarnya Olivia merasa tidak enak karena sudah berbohong sakit demi menutupi kelakuannya yang keluar malam-malam. Tapi mau bagaimana lagi dia tidak ingin pria itu semakin khawatir pada anaknya.

"Kalau begitu selamat makan semuanya !" Ucap Cassey membuat mereka juga mengucapkan hal sama.

Ketiganya pun sibuk menikmati makan malam mereka. Baik Cassey maupun Frederick keduanya tidak capek-capeknya menyodorkan berbagai jenis makanan untuk dinikmati lagi oleh Olivia.

Setelah beberapa menit kemudian, Margareth masuk kembali ke ruang makan sambil membawa troli berisi makanan penutup. Cassey tampak tidak sanggup memakan itu namun Olivia dengan semangat menyodorkan potongan puding ke depan mulutnya.

"Aaaa..."

"Kak aku sudah kenyang ...." wajahnya merengek kenyang.

Olivia menggeleng tidak mau menerima penolakan. "Tidak tidak adikku harus makan yang banyak, aaaaa...." ucapnya dengan senyum manis yang mengembang.

Cassey yang tidak tega pun memakan sendokan itu kemudian menimpali,"Lihat ? Tubuhku tidak akan pernah kurus kalau begini ayah ...." protesnya menggemaskan sambil menatap perut gadis itu tidak ada harapan.

Duke CarlovTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang