Chapter 37 : Pesta Penyambutan (3)

2.4K 230 18
                                    

Party update ke-1

Ost :

Chris Grey - Let The World Burn

Happy Reading All 🔥



Setelah melihat adegan jabat tangan antar penguasa kedua kerajaan, kini giliran sang putri cantik itu membungkuk memberi hormat kepada Grigory Redwick, Raja Redwick III.

Pria paruh baya bersurai silver itu mengulurkan tangannya diatas kepala platinum-nya memberi berkatnya kepada sang putri . "Sayang sekali kau lebih memilih keponakanku ketimbang anakku ini," ucap sang Raja.

Pemuda silver yang berada disebelahnya hanya bisa memutar bola matanya tidak ingin meladeni permainan perjodohan sang ayah.

Alexandria hanya bisa tersenyum kecil, pria yang berada di belakangnya pun turut menunduk hormat dengan tangan yang ia letakkan di dada. "Hormat saya, Yang Mulia," ucapnya.

"Oh siapa ini ?"

Alexandria menggeser tubuhnya memberi ruang untuk memperkenalkan utusan ayahnya. "Perkenalkan, Yang Mulia. Dia adalah Duke Kyle Hesting. Panglima Kerajaan Arstary dan juga sahabatku,"

Grigory meneliti pemuda bersurai pirang dengan wajah khas yang biasa ia tampilkan sebagai Raja. "Dia yang akan melindungi putriku selama disini, Grigory. Aku harap kau tidak keberatan, dia hanya akan menemani sampai pesta pernikahan selesai. Selebihnya, dia akan menjadi tanggung jawab suaminya," ungkap ayah dari Putri Alexandria, siapa lagi jika bukan Raja Arstary.

"Salam Yang Mulia, Raja Redwick" ucap Kyle membungkuk.

Grigory memahami maksud pria di depannya, senyum khasnya benar-benar menghibur Theo mengetahui kalau senyum itu adalah senyum muak yang sering di pasang ayahnya jika seseorang memutuskan sesuatu tanpa persetujuannya alias seenaknya.

"Yang Mulia Raja dan Ratu Arstary," salam Theo menunduk hormat.

Annes, Sang Ratu menyentuh wajah tampan milik Theo. "Kau benar-benar duplikatnya, nak" ungkap Ratu dengan lembut.

Theo yang mengerti maksud -nya yang dikatakan sang Ratu pun hanya tersenyum tipis. "Terima Kasih, Ratu. Semoga pelayanan Redwick tidak mengecewakan kalian," ungkap Theo mengalihkan pembicaraan. Karena membicarakan perihal ibunya bukanlah hal yang baik terlebih tepat di hadapan sang Raja.

"Ah, tentu saja. Kalian sangat memanjakan kami. Aku harap hubungan kerja sama ini membawa banyak kebaikan,"

"Begitu juga dengan Redwick, kami pun turut mengharapkan hal yang sama." Balas Theo. Dalam hal bohong membohongi Theo jagonya. Padahal Theo ingin sekali merebut kekuasaan kerajaan ini tetapi ayahnya lebih memilih kerja sama karena mereka lebih menguntungkan untuk diperalat.

Raja yang memiliki Surai platinum itu melihat seorang yang sedari tadi menarik perhatiannya, "Willoun," sapa Raja Hellroed Arstary.

"Yang Mulia," balas Willoun yang sedari tadi terdiam.

"Dimana putramu ? Bukankah seharusnya dia bersama kalian ?" tanya Hellroed sambil melirik punggung belakang Willoun mencari keberadaan putra pria itu.

Duke CarlovTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang