"Bunda sakit" tanpa sadar ia mencengkram tangan khalifah dengan sangat kencang.
"Gila, sakit ngajak ngajak" batin khalifah.
"Udah tuh, udah ga sakit kan?" Tanya bunda.
"Ih iya, udah engga bun" Fabiola langsung menggerakkan kakinya yang sekarang sudah tidak merasa sakit.
"Permisi kak tangan saya" ucap Khalifah menepuk tangan fabiola yang mencengkram nya.
"Loh, khal? Ga sengaja " fabiola terkejut melihat bekas cengkraman kukunya di pergelangan tangan khalifah.
"Iya gapapa, kalau gitu khal langsung pulang ya bunda" khalifah pun pulang dari kediaman fabiola.
Malam itu fabiola asik dengan drama favorit nya, tapi sejenak ia berpikir, bahwa Khalifah yang dulu dia benci, sekarang mulai memperhatikan nya lagi, Bahkan ia ingat hari pertamanya bertemu khalifah, rasanya sangat malas sekedar berbicara dengan pria itu.
Tetapi sekarang mereka justru menjadi dekat, meskipun masih ada sedikit batas Antara seorang teman. Fabiola selalu menganggap Khalifah adalah kakak laki laki nya. Karena memang sedari kecil saat mereka belum terpisahkan, Fabiola juga memanggilnya dengan sebutan kakak.
"Kalau sejak awal gue tau itu lo, mungkin gue gaakan se jutek itu sama lo khalifah" batin fabiola.
_________________________________________
Seperti hari hari yang telah mereka lalui, agenda pagi Khalifah adalah menjemput fabiola, pagi ini Khal datang sedikit lambat, membuat Fabiola khawatir di dalam.
Fabiola Q
Khal, lo ga ke kampus?
Ini baru sampe depan rumah lo
_________________________________________
Gadis itu langsung keluar dan masuk ke dalam mobil khalifah, di sana terdapat dua box kue coklat kesukaan fabiola.
"Loh ini?" Fabiola mengangkat box yang ada di kursi depan.
"Dari mama, udah makan aja"
"Oh makasih kak" setelah sekian lama panggilan itu keluar lagi dari mulut fabiola.
"Lo manggil gue kakak ni?" Tanya khalifah.
"Eh sorry" Fabiola langsung duduk sambil membuka box kue itu.
"Gapapa dek, santai aja sama kakak" jawab khalifah.
"Aneh banget kalo di pake sekarang ya" sambung fabiola.
"Sedikit aneh si iya".
"Tangan lo kemarin ga papa kan khal?" Tanya fabiola.
"Gapapa si, tinggal bekasnya aja" jawab Khalifah.
_________________________________________Mereka sampai di kampus sekitar jam sepuluh pagi, hal itu membuat fabiola bergegas ke aula serbaguna untuk melihat Eunike memasak. Di sana sudah ramai orang. Bahkan kevin sudah duduk santai di pinggir ruangan.
"Woi khal" sapa kevin ke arah khalifah dan fabiola.
"Eh, tumben pagi vin" sahut khalifah.
"Bukan gue yang pagi, lo bedua yang siang"
"Sorry, itu si Eunike udah mulai?" Tanya Fabiola.
"Udah, dari sekitar 30 menit yang lalu" jawab Kevin. Pria itu melihat box di tangan fabiola dan langsung mengambilnya.
"Dih main ambil ambil aja lo" Ucap fabiola.
"Yaudah sih fab, bagi bagi, belum sarapan nih" tanpa merasa bersalah ia langsung melahap kue itu.
"Kalau liat cowok makan tuh kaya kasian ya" cletuk fabiola.
"Fab gua kesana dulu ya" Khalifah menunjuk segerombolan laki laki yang duduk di salah satu sudut ruangan itu, dan di ikuti oleh kevin.
Fabiola yang bingung mau duduk di mana, karena ia datang sangat telat jika mau mendapat kursi di depan. Akhirnya gadia itu memutuskan untuk menunggu di paling belakang.
Tapi beberapa menit kemudian, muncul salah satu mahasiswa yang menghampiri fabiola.
"Fabiola ya?" Tanya mahasiswa itu.
"Iya, kenapa?"
"Di panggil Khalifah katanya suruh ke sana" menunjuk ke luar gedung.
"Perasaan tadi dia bilang mau kesana deh" fabiola melihat ke tempat Khalifah pergi tadi, tapi tidak dapat menemukannya sekarang. " Oh mungkin sekarang dia di luar" batin fabiola.
"Di mana?" Fabiola masih tidak paham yang dimaksud laki laki itu.
"Yaudah ayo gue antar" laki laki itu menawarkan bantuan pada fabiola akhirnya mereka keluar dari Aula serbaguna itu.
_________________________________________
Acara perlombaan memasak itu selesai sekitar pukul 11.30, Eunike yang telah selesai memasak, pergi mencari teman temannya.
"Perasaan tadi kevin disini deh" ucap Eunike yang sekarang berada di tempat kevin duduk tadi.
"Fabiola juga mana ya, parah banget di acara perlombaan gue dia malah ga dateng" Eunike hanya duduk diam di situ.
Kemudian ia melihat dua orang laki laki menghampiri nya, yang tak lain adalah jevin dan juga khalifah.
"Gimana lombanya yun?" Tanya kevin duduk di samping Eunike.
"Lancar si, tapi sayang banget, fabiola gaada" ucap Eunike.
"Loh? Dia ada ko, tadi berangkat sama gue, malahan tadinya dia di sini!" Sahut Khalifah.
"Seriusan lo khal?" Eunike langsung berdiri.
"Iya beneran, coba aja lo telfon siapa tau dia ke toilet" sambung khakifah yang juga membuka WhatsApp nya.
"Ga aktif khal, apa baterainya abis ya" pikir Eunike.
"Masa si, coba gua chat dulu" Khalifah membuka Aplikasi WhatsApp mencari nomor fabiola.
Fabiola Q
Fab
Fab lo dimana
_________________________________________
"Gimana khal?" Tanya Eunike.
"Sama aja offline"
Mereka kemudian mencari fabiola ke seluruh tempat di Aula itu, tapi tidak menemukan fabiola di manapun, bahkan sampai mencari ke toilet dan kantin, tapi tidak ada.
"Apa dia pulang ya khal?" Tanya Eunike.
"Ga mungkin si, dia kalau pulang harus sama gue" jawab khalifah.
"Atau lo ada buat salah kali khal, makanya dia pulang duluan" sambung Kevin.
"Ga mungkin juga, orang tadi pagi juga baik baik aja ko!".
"Terus kalau gitu? Dia sekarang di mana? Ga Mungkin juga dia pulang tanpa sebab kan" Eunike mencoba menelponnya sekali lagi, tapi tetap saja tidak mendapatkan balasan.
"Yaudah kita cari lagi" usul Khalifah mendapatkan anggukkan dari ke dua temannya itu.
_________________________________________
Sekiannn....
Salam hangat.....
Good night everyone 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA
Teen FictionBagaimana kalau ternyata orang yang tidak kamu kenal sama sekali justru akan menjadi bagian paling penting dalam hidupmu?? FABIOLA UMAIDA, begitu orang orang memanggilnya. gadis berusia 19 tahun ini berambut panjang dengan kulit bersih. Namun, b...