part 21

445 80 18
                                    

"Takut kan lo" sahut Khalifah menoleh ke arah fabiola.

Mereka akhirnya berjalan berdampingan ke arah parkiran. Selaku pria gentleman, khalifah dengan senang hati membukakan pintu untuk fabiola.
"Nih" Khalifah melepas jaket dan memberikan pada fabiola.

"Gausah terimakasih" tolak fabiola.

"Nih kalo lo sakit lagi, gue ga tanggung jawab ya fab" Ujar Khalifah.

"Ih yaudah, terserah!" Balas fabiola.

"Udah, tinggal pake aja susah banget" sambung Khalifah yang langsung memakaikan jaketnya ke fabiola.

"Udah di bilang gamau" tolak fabiola mencoba melepaskan jaket khalifah.

"Berisik, gue turunin di jalan nih" ancam khalifah.

"Yaudah turunin"

"Mulai, ngambek lagi lo nanti"

"Ah enggak, mana ada seorang fabiola ngambek" tukas biola.

"Iya iya yaudah fabiola gapernah ngambek, fabiola gapernah salah, yang salah cuma khalifah" Ucap khalifah.

"Nah gitu dong". Jawab fabiola senang. Lagipula mana ada perempuan yang mau mengalah?? Apalagi di cap salah, karena perempuan selalu benar, pikir gadis itu.

Setelah beberapa obrolan di dalam mobil, Akhirnya mereka sampai di depan rumah fabiola.

"Mampir dulu khal" ajak fabiola.

"Boleh deh" jawab khalifah langsung masuk ke rumah mendahului fabiola.

"Lah beneran masuk, padahal gue basa basi doang lo" ucap fabiola pada dirinya sendiri yang masih berdiri di luar rumah karena ditinggal khalifah masuk ke dalam.

"Fab, ayok masuk" ajak khalifah.

"Lah ko?? Ini sebenernya rumah gue apa rumah Khalifah sii" ujar fabiola.

"Bundaa" teriak fabiola mencari bunda.

"Eh kalian udah pulang, bunda khawatir banget loh ini" sahut bunda sambil menghampiri mereka berdua yang sedang duduk di ruang tamu.

"Tadi kehujanan bun" jawab khalifah yang melepaskan jaketnya.

"Yaudah , syukur deh, ini Khalifah minum dulu ya, nanti fabiola yang ambilkan" pinta Bunda.

"Boleh bun, teh ya fab" pinta khalifah.

"Yeu, udah dibikinin request lagi" jawab fabiola menuju dapur.

"Ga boleh gitu sama tamu fabiola" timpal bunda.

"Yaudah bunda tinggal dulu ya nak" sambung bunda pada Khalifah.

"Oh iya bun"

Fabiola kemudian membawa dua gelas teh hangat, dan sepiring Cookies coklat ke ruang tamu.

"Minum khal" fabiola meletakkan dua gelas teh hangat di atas meja, tepat di depan khalifah.

"Ini ga berbahaya kan fab?" Tanya Khalifah.

"Ga ko, tadi cuma Gue campur sama racun tikus" jawab fabiola.

"Beuh, jahatnya, lo pengen gue mati fab??

"Ya enggaklah khal, lagian kalao mau bunuh orang mending langsung di suntik mati" timpal fabiola.

"Jadi lo seriusan mau bikin gue mati hah?" Tanya Khalifah.

"Gak juga, argh gue minum sendiri ni dua gelas" ucap fabiola.

"E iya iyaa, becanda kali fab" jawab khalifah sambil meraih segelas teh hangat dan meneguk nya pelan.

"Lagian lo ngeselin nya dua kali lipat".

Setelah segelas teh itu habis, khalifah pamit pulang, tak enak mengganggu malam malam pikirnya, Karena saat itu kakak fabiola juga sedang ada di rumah.

"Okee, gua pulang dulu, makasi ya" ucap khalifah.

"Iyaa, makasi jugaa" fabiola melambaikan tangan.

Khalifah akhirnya pulang ke rumahnya sekitar pukul 18.30. Karena hari ini sedikit melelahkan baginya, terlebih besok ia harus tanding basket antar jurusan, akhirnya pria itu langsung memutuskan untuk segera tidur.

Gadis itu juga sama, ia beranjak ke kamarnya berniat untuk tidur lebih cepat malah itu, namun ia baru sadar sesuatu.

"Loh jaketnya ketinggalan!" Gadis itu meraih jaket khalifah yang ada di atas sofa ruang tamu.

"Besok deh gue kembaliin!" Fabiola berjalan ke arah kamar.

Sepertinya niat tidur lebih cepat fabiola malam ini terhalang, karena ia mendapatkan notifikasi bahwa Drama favoritnya telah mengupdate Episode baru.
_________________________________________

Pagi itu seperti hari hari biasanya, Khalifah menunggu fabiola di depan rumah gadis itu, sekitar lima menit menunggu akhirnya fabiola pun keluar rumah.

"Sorry lamaa" Kata gadis itu sambil membuka pintu mobil.

"Kenapa fab? Nafasnya ga teratur?" Tanya Khalifah yang melihat fabiola terengah engah.

"Buru buru takut lo nunggu lama, nanti pergi duluan lagi" jawab fabiola.

"Cie takut di tinggal gue" goda khalifah.

"Engga ya" sanggah fabiola.

"Udah bilang aja fab, lo Sekarang udah mulai suka kan sama gue? Iyakan??, kayaknya sekarang takut banget kalo Gue tinggal" goda khalifah sekali lagi, karena ia sangat suka melohat wajah fabiola jika sednag di goda olehnya.

"Udah gue bilang engga ya engga, lagian lo pede banget kalau gue suka sama lo" jawab fabiola.

"Haha, yaudah Santai aja, gue gabakal ninggalin lo ko fab" sambung Khalifah.

"Oiya, ini jaket kemarin, makasih ya" ucap fabiola sembari memberikan jaket itu ke Khalifah.

"Iya sama sama" Khalifah menerima jaket itu sambil sesekali mencium jaket itu. "Gila ni jaket jadi wangi banget" batin khalifah.

"Kenapa lo?" Tanya Fabiola melihat Khalifah yang dari tadi senyum senyum sendiri.

"Engga, gapapa" jawab Khalifah sambil mengenakan jaket itu.

"Berarti ini lo belum sarapan?"  Sambungnya.

"Ya begituulah".

Mereka sampai di kampus, sekitar jam delapan pagi, pagi itu di kampus masih lumayan sepi rupanya, jadi Khalifah mengajak fabiola untuk pergi ke kantin terlebih dahulu, pasalnya perlombaan Club Khalifah juga mendapatkan nomor urut pertandingan ke delapan, sekitar jam satu siang, jadi ia memutuskan untuk mengajak fabiola ke kantin sebentar.

"Ngapain lo ajak gue kesini?" Tanya fabiola.

"Lo gamau makan sesuatu gitu fab? Katanya bangun kesiangan, lo juga belum sarapan kan?" Tanya Khalifah.

"Iyasi!"

"Yaudah pesen aja lo mau apa"

_________________________________________

Maaf ya Author baru Update lagi..

Lagi badmood banget soalnya...

Semoga suka ya sama part ini..

Terimakasih

Salam hangat ^-^.

RENJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang